Nicholas dan Adaline kembali ke hotel. Tapi kali ini mereka ke lantai yang berbeda. Lantai dimana pent house Nicholas berada.
Ketika Adaline melangkahkan kakinya, ia tidak heran kalau semuanya akan bernuansa putih. Ia hanya tersenyum melihat ruang tamu yang di design dengan gaya minimalis berwarna putih bercampur sedikit warna hitam. Nicholas membawanya ke balik sekat di ruang tamu dan lagi-lagi berwarna putih. Tapi tidak dengan gaya minimalis melainkan sedikit klasik.Namun dari semuanya, yang menarik perhatian Adaline ialah sebuah piano yang berdiri gagah di samping perapian. Mengingatkan akan dirinya dulu yang bermain piano di rumahnya, Los Angeles dan mantan tunangannya, Robert yang bermain saxophone sambil mengiringinya bermain piano. Ingatan itu membuatnya tersenyum sendiri. Tapi juga sedikit membuka lukanya.
"Kamu bisa main piano ?" Tanya Adaline. Siapa tahu ia bisa, pikirnya. Nicholas hanya tersenyum. Ia mengisyaratkan Adaline untuk diam di tempat dengan tangannya. Ia membuka piano itu dan mulai memainkannya.
Right here waiting for you. Lagu itu lagu yang di mainkan Nicholas. Adaline terkagum. Kali ini Nicholas berhasil membuatnya meleleh. Adaline perlahan menghampiri Nicholas. Ia duduk di sampingnya dan mulai ikut memainkannya.
Lagu itu usai di mainkan. Tatapan mereka berpautan. Nicholas perlahan mendekati Adaline dan menciumnya. Seperti biasanya Adaline membalas ciuman itu. "I love you.." Ucap Nicholas hampir terdengar seperti bisikan. Adaline hanya menunduk. Ia tidak bisa membalasnya. Adaline mati kutu. Tapi perempuan pintar sepertinya tidak berhenti sampai disana. Ia melumat kembali bibir Nicholas dan meraba tubuhnya. Hanya itu yang bisa ia lakukan untuk mengalihkan pembicaraannya. Karena Nicholas sangat menginginkannya sejak lama.
Nicholas menggendong Adaline. Quinn yang ada di pangkuan Adaline langsung melompat melarikan diri. Nicholas membawa Adaline yang ada di gendongannya itu masuk ke dalam kamar dan membaringkannya di atas ranjangnya.
"Nick, kalau kamu memang mencintai aku.. ku mohon jangan sekarang. Aku tidak mau kehilangan segalanya." Ucap Adaline sambil mengatur nafasnya. Tangannya menahan tubuh Nicholas. Nicholas sambil mengatur nafasnya pun akhirnya mundur.
"Okay. Tidak sekarang. Aku bisa menunggu." Nicholas mengecup sekali lagi bibir Adaline lalu merapikan kemeja yang di pakainya. Adaline duduk di tepi ranjang. Ia menyapu seisi kamar Nicholas. Kali ini kamar nya di design secara Eropa. Di ambilnya kesimpulan kalau Nicholas mempunyai selera design yang tinggi. Di sebelah kirinya, terdapat sebuah jendela yang sangat besar. Lebih tepatnya tembok sisi kiri kamar itu di ganti dengan sebuah kaca yang besar. Ia melihat pemandangan indah dari kota Guang Zhou yang tidak pernah di lihatnya di manapun. Bahkan di internet sekalipun.
Di sudut jendela itu terdapat tumpukkan kotak hadiah berwarna pink. Hadiah yang di berikan oleh Nicholas padanya yang disusun sedemikian rupa. Tapi di tengah kekagumannya, timbul sebuah pertanyaan di kepalanya.
"Babe, koper aku dimana ya ?" Tanya Adaline yang masih duduk di atas ranjang dengan kedua lengannya yang menahan tubuhnya.
"Pelayan yang bawa koper kita kesini, udah susun baju kamu di lemari. Lemari nya ada di dresser, di deket kamar mandi." Jawab Nicholas sambil sibuk dengan handphonenya. Adaline bangun dari duduknya. Ia masuk ke dalam kamar mandi bernuansa jepang yang sangat besar dan membuka lemari yang ada di dekat kamar mandi untuk memastikan perkataan Nicholas.
Adaline terpukau melihat lemari yang tersusun begitu rapi seperti lemarinya dulu. Tapi bedanya, dulu ia menyusunnya sendiri. Tidak sulit untuk melakukannya. Ia mengikuti tutorial yang ada di youtube untuk membuat lemarinya rapi seperti yang di lihatnya sekarang.
"Nick ! Aku mandi di bathtub ya ?" Teriak Adaline dari dalam kamar mandi.
"Pake aja sayang. Anggap ini rumah kamu sendiri." Jawab Nicholas yang juga berteriak dari ruang tengah. Adaline membuka satu per satu baju yang di pakainya. Ia menyalakan keran air hangat, menuangkan sabun ke dalamnya dan merendamkan dirinya di dalam bathtub.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Being Yours"
RomanceSeorang perempuan yang sangat hancur harus menyamar menjadi orang lain untuk melanjutkan hidupnya, akhirnya bertemu dengan seorang pria yang berhasil membawa kembali cahaya ke dalam kehidupannya yang gelap. Namun.. itu semua hanya sementara. Seorang...