24

137 6 0
                                    

"Maksud mu ?" Tanya nya mulai serius.

"Nama asli ku bukanlah Ariana Bridgester. Nama asli ku Adaline Sanders. Adam dan Ann Sanders, mereka orangtua ku. Pengusaha yang bangkrut dua tahun lalu karena tuduhan kasus penggelapan uang." Kata ku berat untuk mengakuinya.

Ia diam. Hanya suara hembusan nafas yang dapat ku dengar darinya dan suara kerumunan orang di tengah kota San Francisco yang berlalu lalang di antara kami.

"Maaf. Seharusnya aku melakukannya lebih awal. Aku mengerti kalau kau tidak dapat menerimanya."

"Sebaiknya kamu pulang. Karena aku tahu pura-pura itu menyakitkan." Ucap ku lagi berusaha tersenyum. Aku melonggarkan genggaman tangannya dan aku putuskan untuk pergi. Karena itu lebih baik dari pada memaksanya untuk melakukannya.

Namun ketika aku akan berbalik arah , ia menarik tangan ku dan membuatku kembali jatuh di pelukannya dan mencium ku tanpa ku sadari kapan terjadinya.

"I don't care who is Ariana or who is Adaline. What I know.. I'm in love with you. No matter what." Ucap nya meraba ke bawah bibirku dengan jarinya. Aku kembali menciumnya.

"Yok kita nyebrang ! Kasian kalo Chris nunggu disana." Kataku menghentikannya dengan tersenyum. Ia pun ikut tersenyum lalu kami berjalan menuju zebra cross , menyebrangi jalan kemana China Town berada.

***

Aku mengambil handphone ku lalu menelfon Chris. Karena sulit untuk mencarinya di tengah keramaian seperti ini. Sementara Jonathan melihat-lihat sekeliling China town. Entah ia tidak pernah kesini atau entahlah..

"Halo ! Kakak dimana ?"

"Kamu udah sampe ? Aku ada di restoran yang dulu kita sering makan." Katanya sedikit tidak jelas.

"Okay. Aku kesana sekarang." Aku mengakhiri telfon.

"Ayok kita jalan sedikit kesana." Aku menarik tangannya.

"Kesana mana ?"

"Ke satu restoran chinese food kesukaan ku. Banyak kenangan disana." Jawab ku sedikit berteriak.

"Eum.. okay." Katanya pasrah.

Suasana sangat ramai. Sulit untuk kami masuk ke dalam restoran yang terbilang sempit itu.

"Adaline !" Panggil Chris dari sebuah meja yang agak ujung , tempat dimana kami dulu sering menghabiskan waktu bersama.

Aku tersenyum melihatnya dan menarik Jonathan untuk kesana.

"Nicole ?!" Jonathan tiba-tiba berubah terkejut melihat seorang perempuan yang duduk di samping Chris dan begitu juga reaksi perempuan itu.

"Jonathan ?" Tanya perempuan itu tersenyum. Ia berdiri dan memeluk Jonathan. Aku dan Chris saling bertatapan. Ku rasa ia juga berpikiran sama dengan ku.

"Hei ! Senang bertemu dengan mu. Maaf soal waktu itu." Sapa Chris berdiri setelah Jonathan dan perempuan yang tadi di panggil Nicole usai melepas pelukan mereka.

"Hi ! Tidak. Harusnya aku yang minta maaf. Aku tidak tahu soal kalian." Jonathan menepuk pundak Chris.

"Kalian udah pernah bertemu sebelumnya ?" Tanya Chris soal perempuan bernama Nicole yang aku sendiri tidak tahu siapa dia.

"Being Yours"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang