Tuut, tuuut
Cepet angkat, kek. ujar Jasper dalam hati.
"Halo?"
Jasper terkekeh kecil mendengar suara parau dari sebrang sana. "Halo, dengan KFC?"
"Salah sambung, Mas." jawab seseorang di sebrang sana, masih dengan suara khas baru bangun tidurnya.
"Oh, okay. Maaf ya, Mbak."
"Iya."
Tut, tut.
Jasper kembali men-dial nomor yang sama dengan yang sebelumnya.
Tuuut, tuut.
"Halo?" ujar orang itu dengan nada kesal.
"Dengan McD?"
"Salah sambung, Mas." geramnya.
Tut, tut, tut.
Sambungan terputus.
Tapi bukan Jasper namanya kalau berhenti begitu saja. Lagi-lagi cowok itu men-dial nomor tersebut.
"Halo? Dengan Pizza H--" Belum selesai Jasper berbicara, seseorang di sebrang sana memotong perkataan Jasper dengan suaranya yang melengking.
"JASPER!? JADI DARI TADI LO YANG NELPONIN GUE?!"
"HAHAHAHA," Bukannya merasa bersalah, Jasper justru merasa puas setelah mendengar teriakan gadis itu.
"Gue laper banget, nih. Pesenin Pizza Hut, dong." rengek Jasper.
"Jas, lo 'kan bisa delivery langsung ke apartement lo." ujar gadis itu berusaha sabar.
"Gue maunya pake perantara." jawab Jasper keukeuh.
"Apa bedanya, sih?"
"Takut nomor HP gue tersebar, nih. Sebagai manager lo harusnya mesenin, dong."
Di kamarnya, Eine menghela napasnya berusaha sabar. Ini sudah malam dan Eine merasa benar-benar mengantuk. Dengan sisa-sisa nyawa yang ada, Eine men-dial nomor Pizza Hut dan kembali tidur setelah memesan pesanan Jasper.
Drrtt, drrtt
"Ya Tuhan, baru berapa detik coba gue nutup mata?" keluh Eine.
Ia segera menggapai handphonenya dan menjawab panggilan yang sudah jelas dari Jasper itu. "Apa lagi, sih?"
"Jangan ngamuk dulu, ini penting banget."
Mendengar kata 'penting' membuat seperempat nyawa Eine kembali. Gadis itu mengucek matanya, berusaha menghilangkan rasa kantuk. "Kenapa?"
"Gue bingung nih mau minum apa."
sialan, umpat Eine dalam hati.
"Kira-kira gue mendingan minum jus mangga atau jus jambu?" tanya Jasper.
"Jas, gue mau tidur." ujar Eine kesal.
"Makanya jawab dulu."
"Mangga."
"Okay."
Tut, tut, tut.
Sambungan terputus.
Eine menatap layar handphonenya dengan geram. Rasanya ia ingin mencakar-cakar orang yang baru saja memutuskan panggilan itu. Tapi Eine berusaha untuk tidak memikirkannya. Gadis itu kembali menutup matanya, berharap bisa kembali tidur dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasper!
RandomJasper emang kelihatan baik banget kalo lagi di layar kaca. Tapi apa di dunia nyata juga begitu? Jawabannya, enggak. Mungkin ini yang orang-orang sebut dengan 'Serigala Berbulu Domba'