[16] Penghianat

169 19 0
                                    

AUTHOR POV

"ngapain lo kesini?" suara Wiko layaknya pengibarkan bendera perang pada Kris.

"lo udah apain Bella, tolol?" jawab Kris dengan muka songongnya. tentu saja ada Bella dibelakangnya seraya memasang muka takut.

"gua gak ngapa-ngapain dia, dia aja tuh yang keganjenan sama gua" kali ini Wiko sudah berdiri di ambang pintu pagar rumahnya. ingin membuka pintu untuk menghampiri Kris. tapi tangannya selalu ditahan oleh Arsa.

"dari sini aja ngobrolnya" bisik Arsa pada Wiko.

"maksud lo apa hah? jelas-jelas lo yang ngancem bella buat pacaran sama dia kan?"

"enggak nyet. males banget gua ngelakuin itu. yang ada dia tuh yang ngancem gua" kali ini Wiko sudah tidak bisa menahan emosinya. Wiko sudah dengan sendirinya ingin membuka pagar dan memukul muka Kris, tapi badannya kini sudah ditahan oleh Arsa yang sedari tadi disampingnya.

"heh keluar lo dari pager" Kris sekarang sudah mulai mendobrak pagar rumah Wiko. Wiko ingin sekali keluar dan membalas serangan dari Kris, tapi Arsa manarik Wiko menjauh dari pagar. dan semakin lama, Arsa menarik Wiko masuk ke dalam rumah. menarik Wiko yang sedang meronta-ronta ingin memukul seseorang adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan Arsa.

"lepasin gua sa" pinta wiko.

"gak, inget ada riska di dalem ko"

"gak ada hubungannya sama riska"

"ada, Riska lagi sakit di dalem. mau bikin riska tambah banyak pikiran? oh iya, inget nyokap di dalem. kalau lo ketahuan berantem lagi juga lo yang kena kan?"

"bodo" Wiko sudah larut dalam emosinya.

lalu Arsa mendorong Wiko masuk ke ruang tamu dan mengunci pintu utama rumah. Arsa memilih melakukan itu untuk keselamatan kedua kubu. alih-alih Riska adalah penghubung dari kedua kubu itu.

Arsa keluar rumah, menghampiri teman-temannya yang sudah berada di depan pagar itu.

"najis lo. temen macem apa sih?" bentak kris

"sorry bro, bukan sekarang waktunya gua jelasin semua."

"tetep aja lo penghianat." timpal Andre

"jahat lo sa" Mondre juga ikut bersuara.

"eh guys, calm down. oke, gua sama wiko adek-kakak, dan di dalem ada nyokap gua. jadi gua harap, kalau mau ribut jangan disini. nanti nyokap gua malah yang turun tangan"

"hah demi apa lo sama Wiko adek-kakak?" Andrea memasang muka tak percayanya.

"iya, nah lebih jelasnya nanti gua jelasin. tapi jangan sekarang oke? mending lo bubar"

"oke kali ini gua kasih adek setan lo itu pengampunan. kalau gua ketemu dia lagi, dia gak bakal pulang dengan wajah sok gantengnya itu." Kris menaiki motor besarnya, diikuti Bella yang langsung naik di jok belakang motor Kris.

Arsa hanya mengangguk pelan seraya memberikan persetujuan pada Kris.

"heh, siapa yang ngijinin lo duduk di motor gua?" bentak Kris pada Bella.

sontak semua orang yang ada disana tertegun kaget melihat perubahan drastis sikap Kris kepada Bella.

Bella hanya bisa diam dan masuk ke mobil si kembar Andre dan Andrea.

lalu diikuti suara mesin motor yang menjauh dari pekarangan rumah itu.

-
-

BRAK.

pintu utama rumah itu dibanting oleh Arsa. melihat sikapnya yang seperti itu, sontak membuat Wiko memfokuskan pengelihatannya ke arah Arsa. Arsa hanya menarik nafas dan menghembuskannya lagi. seraya mengatur emosinya

Distance Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang