[24] Happy Reminder

196 20 0
                                    

"BANGUUUNNNN" Teriak seseorang pada Riska.

dan juga Wiko.

"LO BERDUA HABIS NGAPAIN HAH?" Tanya orang itu dengan teriakan yang tak kalah kencang dari sebelumnya.

Riska yang masih mengantuk mulai membuka matanya perlahan. terganggu dengan apa yang sudah meneriakinya.

Riska merasakan satu tangan yang sedang memeluk pinggangnya saat ini. Riska mengangkat kedua tangannya untuk memastikan tangan siapa itu. "bukan tangan gua" gumannya.

"BANGUNN DUO KEBO" Teriak suara itu lagi.

"ANJIR SUMPAH LO NGAPAIN GUA?" Riska segera bergeser dengan cepat setelah menyadari seorang yang telah tertidur di sebelahnya. tepatnya, telah memeluk pinggangnya. Riska menarik dirinya untuk melepas rangkulan pada pinggangnya itu.

"hmm?" Tanya orang yang sedang tertidur itu.

"NGAPAIN LO BERDUA TADI MALEM HAH?" Tanya suara yang sedari tadi berteriak-teriak yang telah membangunkan Riska.

"SUMPAH SA GUA GAK NGAPA-NGAPAIN" Jawab Riska dengan suara yang tak kalah besar. Riska mencoba mengecek bajunya dari atas sampai bawah. alih-alih ada yang berbeda diantaranya.

"apaan sih? berisik banget" Wiko akhirnya membuka matanya setelah mendengar suara teriakan dua orang yang menurutnya mengganggu. Wiko yang masih mengulat dengan kantuknya sedang menguap tepat di depan mata Arsa.

"LO APAIN RISKA TOLOL?" Tanya Arsa kepadanya.

"Ha? gak usah teriak-teriak. tadi malem gua sama Riska melakukan hal yang paling menyenangkan" Jelas Wiko.

"BAPA LU MENYENANGKAN. JUJUR LO NGAPAIN GUA?" Riska membentak Wiko dengan suara emosinya.

"Apaan sih? tadi malem gua sama dia ToD sa. ya ampun ricuh amat" Wiko mengalihkan pandangannya kepada Riska "Lah gua gak ngapa-ngapain lo---hmm maksudnya kamu"

"TRUS APA TADI PELUK-PELUK PINGGANG RISKA?" Suara tinggi Arsa belum juga padam setelah mendengar pernyataan Arsa.

"oh peluk? lo tau kan sa gua gak bisa tidur kalau gak meluk guling. dan gua akan meluk benda terdekat pas gua gak sadar. menurut lo gua harus meluk siapa lagi?"

"LO GAK NGAPA-NGAPAIN GUA KAN KO?" Tanya Riska dengan paniknya.

"Enggak sayang" dengan kondsi seperti ini, Wiko bisa berbicara dengan tenangnya.

"JIJIK"

"HA? UDAH SANA LO BERDUA MANDI KEK. LO MAU NGANTER BOKAP NYOKAP KE BANDARA KAN?" Tanya Arsa yang masih menggunakan nada tingginya.

"Selow dong mas. santai aja keles" Wiko merapikan rambutnya yang sekarang berantakan----menjadi lebih berantakan.

"Iya sa" Jawab Riska.

"Yaudah gua tinggal, jangan ngapa-ngapain lo berdua" Arsa melangkahkan kakinya untuk keluar kamar.

"kan tadi disuruh mandi? yuk mandi Ris." Ajak Wiko dengan seringai meledeknya.

Arsa langsung melayangkan tatapan ke Wiko.

"Gak mandi bareng kok sa" Jawabnya dengan muka bahagia cengiran 2cm.

dan Arsa meninggalkan kamar itu.

"Lo beneran gak ngapa-ngapain gua kan?" Tanya Riska yang masih ketakutan. masalahnya Riska sama sekali tidak teringat apa-apa setelah permainan ToD itu. 'setelah ToD trus----oh ada yang nembak.' batin Riska

"Enggak Ris, ya ampun gak percaya banget sih baby"

"jijik ko"

"apaan sih jijik-jijik? gak boleh emang manggil baby?"

Distance Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang