AUTHOR POV
riska memasuki kelasnya dengan langkah yang jauh dari bersemangat.
ia sangat tidak ingin bertemu wiko ataupun bella.
tetapi ulangan hari ini memaksakan riska untuk masuk sekolah.
sampai bel masuk berbunyi, riska sama sekali tidak melihat wiko. ya walaupun riska sempat sinis-sinisan dengan bella. tetapi untuk hari ini saja riska sudah bisa merasa tenang karena tidak ada wiko.
tenang dalam arti tidak akan ada yang bikin nangis. untuk hari ini.
"hai ris" suara bimo. orang pertama yang menyapanya pagi ini.
"eh mo, udah sembuh?" riska melihat muka bimo agak sedikit pucat. memang beberapa hari ini bimo tidak masuk karena sakit.
"hmm udah kalo liat muka lo hehe"
"gombal lo"
dan ketawa merekapun pecah.
"ris, gua kangen main bareng lo nih"
waktu jaman smp dulu, riska dan bimo hampir setiap hari jalan bareng. nonton, belanja bulanan, atau sampe cuma jalan-jalan aja di mall. tetapi semenjak sma, semua agak berubah.
"yuk, hari ini?"
"yuk boleh, nonton ya? trus karokean"
"oke siap. lo yang bayarin ya"
"enak aja. bayar masing-masing"
"kan lo yang ngajakin"
"yaudah iya"
"YEEES YUHUU"
dan seperti biasa, guru pun masuk kelas dan memulai ulangannya.
--○--
riska duduk di kursi biasanya. tepat di depan tukang bakso.
dengan sekali teriakan, riska bisa memesan bakso 1 mangkok. kali ini riska bersama bimo.
dilihatnya kursi yang biasa diduduki wiko. 'dia tidak ada disana' dan riska dapat menyimpulkan bahwa hari ini wiko tidak masuk sekolah.
'bagus' guman riska. 'tapi kangen' 'enggak deh. gak boleh. harus move on' riska sedang labil ternyata.
tetapi tetap saja hari kemarin mempengaruhi mood riska menjadi buruk. bayang-bayang wiko yang memegang erat tangan bella. wiko yang berdiri disamping mobilnya berusaha menjelaskan. wiko yang--- 'ah sudahlah' akhirnya riska mengakhiri flashback di pikirannya.
semenjak kejadian kemarin di bistro, bella menjadi jauh dengan riska. dan tentu saja avrin ikut bella. mengacangi riska seharian adalah hal yang mudah bagi mereka sepertinya.
riska hanya bersama bimo dan hanya akan bersama bimo sampai hari ini selesai. dan mungkin seterusnya.
"heh bengong terus ih, nyariin wiko ya?" goda bimo.
"enggak" riska memasang tampang garangnya.
"yaudah sih jangan judes gitu juga ngomongnya"
"ya ya" dan riska memakan baksonya tanpa memperdulikan ocehan selanjutnya yang bimo sampaikan.
"riskaaaaaaa" teriakan itu berasal dari pintu masuk kantin. dan suara itu menggelegar sampai ke ujung kantin. sontak semua murid yang ada di kantin melihat ke sumber suara.
arsa.
ia berlari menghampiri riska. dan duduk disebelah bimo.
"hai" sapanya dengan nafas yang tercekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance Of Love
Teen FictionPatah hati membuat semuanya suram. Apa yang dilihat menjadi tampak abu-abu. Apa yang dirasa membuat semua terlalu samar. Dan apa yang diterima melukai banyak jiwa. Cinta tak selamanya indah, walau memikat hati tetapi juga mengikat jiwa untuk sadar...