[10] Bersaudara

201 20 3
                                    

bel pulang sekolah sudah berbunyi. semua siswa dan siswi sma katrida sudah mulai berhamburan keluar kelas dan menuju gerbang sekolah.

besok sabtu. dan besok libur.

semua orang pasti menunggu momen bel pulang sekolah pada hari jumat ini.

"ris!" panggil avrin yang muncul dari ambang pintu dengan nafas yang tercekat.

riska masih di dalam kelas. karena ia tidak mau bertemu aldo ataupun arsa. riska ingin pulang sendiri. yah ge-er banget ya riska merasa kalau mereka akan maksa untuk mengantar riska pulang. tapi biasanya memang seperti itu.

"kenapa vin? kok lo kayaknya capek banget ya"

"lo harus ke lapangan parkir sekarang juga"

"kenapa?"

"wiko-aldo"

riska dan avrin langsung segera lari menuju lapangan parkir dengan cepat.

disini ramai sekali. semua orang sedang melihat orang yang ada di tengah lapangan parkir.

avrin dan riska berusaha untuk membuka jalan agar mereka bisa melihat lebih jelas. ketika riska membuka jalan, seketika ada orang yang mendorongnya dan membuat riska langsung berada di tengah lapangan. tepatnya benar-benar melihat dengan jarak dekat bagaimana wiko dan aldo beradu fisik.

riska yang berada di tengah lapangan parkir itupun juga menjadi perhatian. riska langsung melerai mereka. riska tahu kali ini akan kena tonjokan atau pukulan lebih parah daripada kemarin. tapi riska akan terima itu.

"berhenti ih! apaan sih lo berdua!" riska tetap berusaha melerai mereka.

"KALIAN BERHENTI" kali ini teriakan riska membuat semua hening. kecuali wiko dan aldo yang masih sibuk dengan adu fisiknya. dengan sekali dorongan dari aldo, riska terdorong keluar dari tengah-tengah antara aldo dan wiko.

dan riska ditarik oleh satu tangan. tangan arsa.

ini akan memperparah gosip yang ada. riska tau itu. tetapi riska tidak memperdulikannya. karena dari awal, riska tidak pernah peduli dengan gosip itu.

"lepasin tangan gua sa"

"engga, lo ikut gua"

riska ditarik menuju keluar dari kerumunan orang-orang itu. menuju ke pinggir lapangan.

"engga arsa. disana ada aldo. ada wiko. lo gak akan pernah ngerasain gimana rasanya dua orang yang berarti dalam hidup lo lagi berantem kayak gitu" kali ini riska menghentakan tangannya sehingga genggaman arsa terlepas.

arsa hanya menghela nafas. menghela nafas kesal. sangat kesal sepertinya.

"lo tunggu sini" perintah arsa

arsa kali ini langsung menghampiri aldo dan wiko ditengah lapangan.

dengan sekali tonjokan arsa, wiko sekarang sudah terkapar di tanah.

terkapar kesakitan.

"itu buat riska" bisik arsa pada wiko.

"wiko!" teriak riska yang lalu berlari menghampiri wiko.

tetapi sayang, langkahnya kini dihentikan oleh arsa yang langsung menggendongnya di punggung besar arsa.

"turunin gua sa!!" riska berusaha meronta sekuat tenaganya. tetapi tetap saja kekuatan arsa jauh lebih besar daripada kekuatan riska.

"itu aldo sama wiko masih disana!"

"arsaa!!"

"turuninnnn"

Distance Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang