[20] The Truth

187 20 0
                                        

RISKA POV

aku disini. sudah 4 jam aku berada di depan pintu operasi. tentu saja menunggu Bimo. tadi Bimo seketika serangan dan langsung dibawa ke rumah sakit oleh Wiko. pihak dokter yang selalu menangani Bimo bilang ia harus segera dioperasi untuk pemasangan ring atau semacamnya itu yang aku tak pernah mengerti. Wiko dan Arsa tadi sudah adu fisik di dekat ruang operasi, tapi Aldo berhasil membawa mereka keluar dan mungkin sekarang lagi adu fisik di lapangan parkir rumah sakit atau mungkin sudah masuk ruang gawat darurat karena lukanya parah.

semua yang ada disini panik. karena tadi yang diucapkan Bella tentang aku dan Wiko menyebabkan Bimo kayak gini. tadi pada saat perjalanan ke rumah sakit, aku bertanya kepada Wiko sebenarnya ada apa. tetapi Wiko enggan menjawabku. dan aku selalu mengulang pertanyaan itu pada diriku sendiri. 'sebenarnya ada apa?'

aku tak pernah tahu kalau Bimo punya penyakit jantung. aku sama sekali tidak tahu. apa penyakit ini baru? tapi kenapa Bimo gak bilang ke aku? apa separah ini perubahan pertemanan yang sudah aku jalin bersamanya selama bertahun-tahun?

Bella tidak disini. tadi ia diamankan oleh Kris agar tidak berbicara macam-macam lagi. Kris sayang sama Bella, dan semua orang tahu itu. Kris dengan mudahnya memaafkan Bella yang telah berbuat seperti itu padanya. bahkan memfitnahnya. tetapi namanya juga sayang. memang awalanya Kris marah, begitu yang aku dengar dari Aldo tadi. tetapi setelah Bella jelasin semuanya dari awal, Kris malah luluh. hebat sekali hatinya.

setelah kejadian di rumah Wiko dan Arsa tadi, semuanya tidak ada yang membahas satupun masalah yang ada. aku yang sedari tadi berada di depan pintu operasi bersama avrin pun masih diselimuti keheningan.

"Ris" panggil Avrin. panggilan itu memecah keheningan.

"kenapa av?"

"gua minta maaf"

"buat apa?"

"karena menjauh dari lo, gua cuma ngikutin Bella tanpa tau yang sebenarnya terjadi. gua bener-bener gak tau apa-apa"

"selow aja av" aku memang tidak terlalu memperdulikan itu. tapi dia meminta maaf. ya tentu saja aku maafkan.

"Ris, apa perasaan lo ke Bimo?" Aku kaget. kanapa Avrin menanyakan itu ke aku?

"temen. sahabat malah. dari kecil gua sama dia terus. waktu tk, itu waktu pertama kali gua ketemu dia. Bimo nangis karena ditinggal mamanya, tapi gua nyamperin dia. nenangin dia. setelah itu, gua sama Bimo selalu bareng."

"trus kenapa semenjak SMA lo jadi agak jauh sama Bimo?" tanyanya lagi.

"semenjak kelas 10, tiba-tiba Bimo jarang masuk terus, lo tau tentang itu kan av? kebetulan, gua sama Aldo juga udah deket dari SMP. trus gua juga jadi kebiasaan apa-apa ke Aldo. dan karena Bimo temennya Wiko dan dominasi curhat gua adalah tentang Wiko, jadi gua memilih lebih banyak curhat ke Aldo aja. kadang gua sadar itu, makannya gua kadang tetep curhat ke dia tentang hal-hal biasa."

"Ris, lo gak sadar ya?"

"sadar apa av?"

"sadar kalau Bimo nyimpen perasaan ke elo?"

demi apa Bimo punya perasaan ke aku? aku sama sekali gak nyangka kalau akhirnya kayak gini.

aku hanya menampilkan wajah kagetku di depan avrin. tentu saja sedang berusaha menahan air mataku.

"ya semenjak lo sama Aldo terus, Bimo ceritanya ke gua Ris. Bimo cerita semua tentang lo. tentang perasaan dia. tentang hopes dia. tentang penyakit dia."

"kenapa dia gak bilang ke gua?" tanyaku sambil meneteskan setitik air mata.

"dia gak mau lo berubah. dia gak mau manfaatin penyakitnya buat bikin lo deket lagi sama dia. dia gak mau lo ngejauh dari dia. banyak sih ketakutan Bimo tentang lo. dan Bimo selalu kumat kalau itu tentang lo Ris. lo tau? waktu Wiko nembak lo? trus Wiko tiba-tiba lari karena lihat Bimo kumat, habis itu Wiko sama Bella anterin Bimo ke rumah sakit. inget kan? Bimo ngelarang lo buat ikut? karena emang cuma lo yang enggak tau penyakitnya Bimo Ris. oh iya, selama kelas 10 itu adalah masa-masa dimana penyakitnya mulai parah Ris. makannya dia hampir setiap hari ke rumah sakit untuk perawatan."

Distance Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang