[14] Menunggu

177 21 0
                                    

BIMO POV

karena riska menangis hebat dan hari sudah menjelang malam. gua berniat mengantarkan riska pulang.

gua merasa saat ini tas gua basah karena riska sedari tadi meluk tas gua dan nangis sepanjang perjalanan. gua bingung banget harus ngapain.

"udah sampe ris" sekarang motor gua sudah berhenti di depan rumah riska.

"bimoo" nada riska masih terisak. riska belum berhenti menangis. berarti wiko sangat berpengaruh sekali bagi kehidupan riska. gua jadi merasa bersalah sama riska. kalau aja gua gak sakit, semuanya gak akan kayak gini.

maafin gua ris.

"kenapa?"

"mau nganterin gua ke rumah aldo gaak?"

kenapa riska lebih milih aldo daripada gua? kenapa ketika ia sedih, ia harus mendatangi aldo? apa menurut dia, gua belum bisa menjadi tempat senderan dia dikala sedih? gua udah bela-belain semuanya demi riska, tapi kenapa riska selalu menomor duakan gua?

"ohh yaudah" akhirnya gua memutuskan mengantar riska ke rumah aldo, dengan berat hati.

kenapa gua mau ngelakuin itu? karena gua gak mau egois tentang perasaan gua. gua juga harus mikirin perasaan riska tentunya.

--○--

RISKA POV

"makasih ya bimoo, maaf gua ngacauin hari ini" aku merasa bersalah banget, gara-gara nangis pas di karokean itu.

"gapapaa ris, jangan nangis lagi yaa"

"iyaaa hehe" kali ini tangisanku sudah mereda.

"udah ya gua duluan?"

"okee, hati-hati yaa"

"iyaa, daah"

aku melambaikan tanganku sambil mengiringi kepergian motor bimo.

aku berbalik badan dan memencet tombol bel yang ada di pagar rumah aldo.

berkali-kali aku memencet tombol bel itu, tapi tidak ada satupun orang rumah ataupun aldo keluar.

apa aku telfon aldo aja ya?

iya deh aku telfon aja.

tidak terdengar nada tunggu, dan langsung dialihkan ke operator.
-
-
ah hp aldo mati.

oh iya, aku baru ingat bahwa aldo juga hari ini gak masuk sekolah sepertinya. karena aku gak lihat aldo seharian ini.

aku telfon mamanya aja deh.
-
-
tapi tidak aktif juga.

mereka kemana ya?

aku memutuskan untuk menunggu.

untung saja tadi bimo membelikanku coklat, jadi aku bisa memakan coklat itu sambil menunggu.

15 menit, kok aldo belum dateng juga sih?

30 menit, yah coklatnya habis.

45 menit, telfon lagi aja kali ya?

"nomor yang ada putar sedang berada diluar service area, silahkan hubungi beberapa saat lagi"

oke tungguin aja deh.

1 jam, ah lama banget ya mereka.

aku memutuskan untuk membuka social mediaku. aku merasa bahwa ava LINEku sudah tidak enak dipandang.

ganti ah.

dan aku membuka galeri fotoku.

"hmm ini selfienya bagus, eh ini lebih bagus. apa yang sama temen-temen aja kali ya? ah iya lupa, lagi berantem sama bella"

Distance Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang