[25] Cobaan

192 16 0
                                        

Seperti biasa, Senin. hari yang paling buruk bagi semua umat manusia. Berharap hari senin menjadi salah satu pelengkap hari minggu untuk liburan, tetapi sayang dunia berkehendak lain.

semua manusia berharap hari senin membuat moodnya baik setelah seharian menjalani hari tersebut, walaupun awalnya memang senin selalu membuat mood semua orang buruk pada pagi harinya.

"Oncom, cepet berangkat" Teriak Wiko dari luar rumah. Wiko sudah siap diatas mobil sportnya.

"tumben udah siap? biasanya masih molor" Riska kini akan menaiki mobil Wiko sambil menguncir rambutnya menjadi setengah.

"lagi pengen aja berangkat pagi. cantikan digerai Ris" Wiko menarik kunciran rambut Riska yang sudah terikat rapih.

"Ih malah dicabut. susah tau ngiketnya"

"nih cantikan gini" Wiko membetulkan letak rambut Riska agar terurai panjang dengan rapih. Rambut Riska yang lurus berwarna hitam legam itu memang cocok untuk bentuk mukanya. cantik dengan apa adanya.

"tapi lagi pengen diiket setengah, Ko"

"Gak boleh"

"Ih apaan sih?"

"gak boleh Riska, udah cantikan gitu"

"jih?"

"napa lo jih jih?"

"au ah"

Sesampainya di sekolah, Wiko dan Riska masih terlihat seperti biasa, tidak menunjukan status dari mereka yang telah berubah. Wiko yang ternyata menahan buang airnya sejak sedari tadi di perjalanan akhirnya buru-buru pergi ke toilet. Riska yang ditinggal sendirian hanya berjalan normal seperti biasanya menuju gerbang sekolah. Riska melihat Bella datang bersamaan dengan mereka, tetapi ia sama sekali tidak menyapa mereka. Bella sudah tidak pernah berbicara dengan Riska semenjak kejadian di rumah Wiko. dan itu tidak berpengaruh dalam kehidupan Riska. ia selama ini selalu bersama Avrin, Wiko, Aldo, dan Arsa dkk. dan tentu saja tetap bahagia.

"ALDOOOOO" Riska memanggil Aldo yang berada di koridor kelas 12. Aldo sedang mengobrol dengan seorang perempuan, yang Riska tahu itu adalah Nia. mantan Arsa.

"Hai Ris" Sapa keduanya pada Riska. Nia memang baik sekali terhadap Riska. Nia adalah salah satu anak populer di sekolahnya, tentu saja ia dikenal oleh semua orang. Nia baik terhadap semua orang, tetapi sayangnya kelemahan Nia adalah : suka gonta-ganti pacar.

"Haii Nii, masih lama gak ngobrol sama Aldonya?" Tanya Riska kepada keduanya.

"Enggak kok Ris, ini udah beres. duluan yaa Ris, Do" Nia melangkahkan kakinya pergi dari hadapan kedua sahabat itu.

"Iyaaa" jawab keduanya.

"Wiko mana Ris?" Tanya Aldo setelah melihat Nia menjauh dari hadapan mereka.

"Tadi katanya kebelet"

"Ohh, trus ada apa nih?"

"Ihhh gua mau ceritaa"

"Oke okee, taman belakang sekolah yuk?"

"Alrightt"

Aldo dan Riska berjalan menuju taman belakang sekolah penuh canda tawa. kedua makhluk ini memang selalu diiringi dengan canda dan tawa mereka selama mereka bersama.

"Jadi, mau cerita apa?" Tanya Aldo setelah mereka sudah menempatkan diri mereka senyaman mungkin di bangku taman belakang sekolah.

"Gua jadian, Do. Menurut lo gimana?"

"JADIAN SAMA SIAPAAA?" Suara Aldo kini sangat bisa dibilang toa. Riska langsung buru-buru membekap mulut Aldo agar rahasianya tetap aman saat ini.

"Suut jangan gede-gede. Sama Wiko"

Distance Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang