6 - What's wrong?

4.5K 268 4
                                        

Semenjak kejadian yang cukup tak mengenakan buatku. Harus terus berada di rumah, tak bisa keluar dan hanya bisa duduk atau pun berbaring di tempat tidurku. Yap, kini sudah dua hari aku tak masuk kuliah, izin tentu karena kaki ku masih dalam tahap penyembuhan.

Aku menunggu sosok nya hingga datang menjengukku, namun dua hari lalu itu tak pernah terdengar suara dan tak pernah terlihat sedikit pun wajah nya di hadapanku. Aku merasa heran dan bingung, apa yang kinal lakukan selama dua hari itu.

Hari ini memang aku sudah bisa kembali berjalan normal. Kembali melakukan aktifitas ku seperti biasa. Ketika aku sampai di kampus langkah ku tak langsung menuju kelas, melainkan menuju kelas kinal yang bisa di bilang tak cukup jauh dari kelas ku. Mungkin aku rindu, iya rindu. Selama aku sakit ia tak pernah datang menjengukku.

Ku lihat sosok nya duduk di kursi sambil fokus menulis sesuatu di buku catatan miliknya. Seketika aku masuk perlahan sambil menatap nya sendu. Namun tak lama ia melihat ku dan tersenyum. Ia terlihat sedikit heran ketika aku datang menemui nya di kelas.

"Ve? Sedang apa kamu disini? Apa tidak masuk?"

"Dosen hari ini tidak masuk nal"

"Ooh, truss mau ngapain? Mau ikut kelas ku hari ini?"

"Bukan"

"Apa?"

Aku hanya terdiam di balik pertanyaan nya itu. Sama sekali aku tak bisa menatap matanya yang seolah membuat ku lemah tak berdaya.

"Oiya ve, kamu sudah sehat? Gimana pergelangan kaki nya?"

"Sudah, lagian udah ngak sakit lagi kok"

"Syukur lah" balas nya sekedar saja

Apa yang saat ini kinal pikirkan? Apakah hanya kata itu yang ia ucapkan? Tak ada lagi ucapan yang mengarah kenapa ia tak datang menjengukku dua hari yang lalu itu. Aku masih terdiam terpaku menatap nya yang terus sibuk di balik catatan nya. Merasa ada yang berubah saat ini. Dimana kinal yang ku kenal dulu? Aku harus bagaimana saat ini.

"Ehm... Nal? Apa kamu ada waktu hari ini?"

"Kenapa?"

"Kita ke cafe tempat biasa, bisa?"
"Iya, tapi untuk apa? Apa itu penting?"

Hey? Apa yang ia ucapkan itu benar? Sejak kapan kinal menanyakan hal seperti itu? Bukankah ia tak pernah menanyakan penting atau tidak nya ketika aku selalu mengajak nya kesuatu tempat. Aku makin tak mengerti apa yang kini kinal pikirkan. Sungguh kini terlihat kinal dingin terhadapku.

Kemudian aku memejamkan mata perlahan dan menghela napas dalam, "aku mau ngomong sesuatu sama kamu" tukasku tak akan mulai diam

"Mau ngomong apa?"

"Aku tak mungkin ngomong disini nal, kita ngomong di cafe aja"

Kinal seketika terdiam sejenak. Seperti ada hal yang ia sembunyikan padaku. Tak lama ia kembali menatap ku tersenyum dan menyetujui permintaan ku. Selepas kelas nanti kinal akan menemui ku di cafe yang biasa aku dan dia kunjungi.

~~~~~~~~

"Maaf yah menunggu lama" tukas kinal yang baru saja tiba

"Iya gpp"

"Kamu sudah pesan minuman?"

"Sudah, kamu juga sudah ku pesan kok"

"Ouh gitu, makasih" balas nya tersenyum

Diam tak bisa memulai sebuah percakapan. Kinal sedari tadi hanya sibuk di balik hp nya itu. Hening hingga aku merasa bosan berada disini. Namun tak lama kinal membuka suara hingga memecahkan keheningan diantara kami berdua.

VEraunophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang