Terbangun akibat suara dering ponsel ku berbunyi. Aku yang masih setengah sadar langsung mengambil ponsel ku yang terletak diatas nakas. Ternyata sebuah pesan dari Kinal, dengan cepat aku baca pesan nya itu. Mungkin saja ini penting
Ve, maaf sudah mengganggu waktu tidur mu. Aku cuma mau ngasih tau, pagi ini aku berangkat ke Bandung. Ada urusan penting. Kamu jaga diri disaat aku ngak ada ya, cuma sebentar kok. Kemungkinan nanti sore sudah balik.
Begitu lah isi pesan yang ku terima dari kinal. Ia pergi ke Bandung dengan mendadak. aku pun menutup pesan itu dan ku posisikan ponsel ku terlungkup. Aku memang sangat ngantuk, jadi aku sedikit malas untuk memperpanjang masalah ini. Disaat aku kembali menenggelamkan wajah ku di atas bantal seketika mataku membelalak hebat. Aku teringat sesuatu, dengan cepat ku ambil kembali ponsel ku.
Kinal
081245xxxxx[[Call]] *klik*
Calling.....
Tuut... tuut... tutt....
Tidak diangkat! Ini cukup membuatku khawatir. apa yang sedang ia lakukan disaat kaki nya belum sembuh total. Meski sudah 2 hari tapi jika kaki terkilir butuh waktu 2 hari lebih untuk bisa sembuh total. Sambil mondar-mandir di kamar aku terus sibuk menekan tombol call pada nomor kinal. Sama sekali tak ada jawaban. Dan terakhir kalinya aku telfon ponsel nya langsung mati.
"Kinaaalll kamu bandel sekaliiii~~~" geram ku pada nya
Kini aku bersiap-siap dan bergegas menuju kantor. Sedikit tergesa-gesa karena aku Sudah di tunggu client, ini membuat ku tidak sempat sarapan dan langsung saja melajukan mobil menuju kantor
Hingga akhirnya aku sampai di kantor dan langsung menuju ruang meeting. Tak kusangka kali ini aku akan di hadapi oleh berbagai petinggi perusahaan ternama di Indonesia. Sedikit gugup karena ini hal yang pertama kalinya aku rasakan, ah tidak, mungkin yang kedua kalinya, namun saat ini aku mewakili perusahaan kami
Tak terasa meeting berakhir. Kini suasana meeting diambil alih oleh Rega. Aku dikursi ku hanya sibuk memainkan layar ponsel. Ingin rasanya cepat keluar dari ruangan ini dan segera menelfon kinal. Apa ia sudah sampai? Kenapa ia sama sekali belum menelfon ku?
"Jessica Veranda" ucap Rega sambil bertepuk tangan
Aku kaget saat itu juga, ada apa? Kenapa rega menyebutkan namaku di depan semua petinggi disini dan langsung bertepuk tangan. Seketika merasa di hormati aku langsung berdiri menyambut tepuk tangan yang hangat itu meski aku masih saja bingung
"Dia akan menjadi perwakilan dari perusahaan kami untuk bekerja di kantor pusat di Jepang"
"Dan besok adalah hari keberangkatan nya"
Aku kaget disaat rega menyatakan keberangkatan itu. Besok? Seketika aku langsung melihat kearah jam tangan ku. Ini tidak mungkin! Aku tak menyadari keberangkatan ku akan tiba dengan sangat cepat. Aku sama sekali belum siap. Tolong katakan ini hanya mimpi, bangunkan aku segera dari mimpi buruk ini.
"Apa keberangkatan itu tidak bisa di batalkan atau mungkin di tunda?" Tukas ku pada rega disaat ruang meeting sudah sepi
"Tidak bisa ve, kamu kan sudah menerima surat dari pihak kantor" balas rega kini tengah sibuk merapikan file-file diatas meja
"Ya udah, aku balik keruangan" lanjutnya
Tubuhku pun terhempas dan terduduk di kursi. Tatapan ku tajam menatap kearah pot bunga dalam ruangan ini. Pikiran ku kosong tanpa bisa ku kendalikan. Tanpa tersadar air mata ku jatuh menetes ke pipi. Apa yang sebenarnya akan terjadi hingga aku benar-benar akan meninggalkan orang-orang yang aku sayangi

KAMU SEDANG MEMBACA
VEraunophile
Fanfiction[NEXT S2] GxG Kejadian 17 tahun lalu itu membuat ve benar-benar berubah menjadi wanita yang serba tertutup. sikap nya berubah menjadi pemalu dan pendiam. hal yang sulit bagi nya adalah sikap terbuka kepada setiap orang. Ve termasuk orang yang pemil...