23 - Meet (but It's Hurt)

2.8K 211 6
                                    

Garis sana garis sini, warna sana warna sini. Itulah yang ku lakukan tanpa gairah. Tak ada niat ku untuk menggambar saat ini. Padahal ini sudah termasuk deadline tapi aku tetap saja tak bergairah untuk menggambar.

Tak ada yang bisa membuat mood ku naik pagi ini, alhasil aku ambil kunci mobil beserta tas dan kemudian aku keluar ruangan. Ketika aku keluar ruangan seketika aku di cegat oleh seorang karyawan yang membuat ku sedikit agak kesal.

"Ee mba, gambar yang kemarin apa sudah selesai? Pihak client ingin melihat hasilnya"

"Ah itu, lihat di meja kerja saya. Maaf, saya buru-buru" balas ku dengan sangat tergesa-gesanya kemudian langsung meninggalkan karyawan itu

Tak lama aku sampai di basement dan langsung menuju dimana mobil ku di parkirkan. Ketika hendak masuk mobil lagi-lagi aku di cegat oleh seseorang yang suara nya begitu ku kenal

"Mau kemana?" Tanya rega dengan sikap tegas

"Bukan urusan mu!"

"Aku ini calon suami mu, jangan pernah membantah ku!" Ucapnya sambil mencekram erat tangan ku

"Ca-lo-n! Jadi tidak ada urusan mu mengurusi setiap kegiatan ku" balas ku sangat kecut di hadapan nya

"Ve! Kamu?!"

"Apa? Kamu menyesal karena telah mengenal ku?" Balas ku menantang dirinya yang sudah terlihat sangat emosi

"Lepas!" Ucap ku sambil menghempaskan tangan nya yang masih menggenggam pergelangan tangan ku

Kini rega hanya menatap ku dengan tatapan tak percaya. Namun aku malah membiarkan hal itu terjadi, karena yang ku tau aku sama sekali tak mencintai dirinya. Jika memang ini akhir dari segala nya aku terima, karena inilah yang aku inginkan. Ku injak pedal gas mobil ini dan melaju meninggalkan rega yang masih berdiri di sana.

Entah kemana aku akan melajukan mobil ku ini. Sekarang pun aku malah terjebak macet dan membuat ku semakin badmood. Sekitar 1 jam lebih akhirnya aku lepas dari neraka kemacetan itu. Aku memilih ngopi di daerah f(x) sudirman yang mungkin bisa membuat mood ku cukup teratasi.

Hanya segelas kopi hangat kini menemaniku sambil melihat-lihat galeri foto pada imac ku. Oh tuhan... kapan semua penderitaan ini berakhir? Aku sama sekali tak bisa hidup tanpa kinal. Hari-hari ku tak bersemangat seperti dulu lagi. Seandainya semua akan baik-baik saja waktu itu, mungkin tidak akan pernah terjadi seperti ini.

Ketika tengah asik memain kan imac seketika hp ku berdering dan membuat ku langsung menjawab telfon itu.

"Iya des, ada apa?" Sahut ku

"Dimana lo?"

"Di jakarta lah. Emang ada apa? Lo lagi di jakarta ya?"

"Gue masih di surabaya, cuma mau ngasih tau, novel sherlock holmes yang limited itu di jual di jakarta loh~"

"Ah yang bener des?" Balas ku seketika berubah menjadi semeringah

"Bener, ada di toko buku Shanju's. Lo kesana aja. Ntar gue sms-in alamat nya"

"Ah oke! Gue tunggu des" balas ku kemudian langsung menutup telfon

Tak ku sangka disaat mood ku sedang tidak bagus ada hal yang membuat suasana hati ku jadi bahagia. Novel yang ku idam-idam kan selama ini ternyata beredar di jakarta. Untung saja aku belum memesan novel itu pada web penyedia layanan penjualan buku online di singapore sana.

Alamat nya telah aku dapat kan dan akupun langsung menuju toko buku yang dimaksud. Tak butuh waktu lama untuk ku menyusuri jalanan ini dan akhirnya aku sampai di toko buku. Ya, Toko buku Shanju's. Aku pun turun dari mobil dengan perasaan yang sangat tidak bisa di utaran kan lagi.

VEraunophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang