Kinal POV

3.4K 214 5
                                    

Berdiri di depan cermin seraya merapikan pakaian ku saat ini. Aku telah selesai mandi dan bersiap untuk menemani ve pagi ini ke supermarket. Ku sisir rambut ku yang sudah hampir terlihat panjang ini, ingin rasanya memotong nya namun aku selalu saja malas melangkah kan kaki ku ke salon

Terdengar ketukan pintu seolah membuat ku menoleh kearah nya. Ku buka pintu itu dan ku dapati seorang gadis cantik berdiri dihadapan ku sambil tersenyum manis menatap ku

"Loh ve, kok kesini? Seharusnya aku jemput kamu"

"Hm ngak papa nal, lagian kalau kamu jemput aku ntar mama tau kita mau ngapain"

"Hm ya deh, ayo masuk"

Ia terlihat cantik hari ini, mengenakan baju terusan warna tosca dengan rok nya sebatas lutut. Wangi parfum nya seolah membuat ku tergoda, wangi stroberi yang segar

"Kamar kamu kok berantakan sih?"

"Hm.. Hehe..."

"Eh ngak usah ve, biarin aja. Nanti aku yang rapiin" lanjutku ketika melihat ia tengah mengambil pakaian ku yang berserakan di atas ranjang

"Gpp kinal~"

Bagaimana pun ini adalah tanggung jawab ku, tapi ia malah memaksakan diri untuk tetap merapikan kamar ku. Aku tersenyum melihat dirinya yang kini tengah merapikan pakaian ku dan di taruh nya di dalam lemari pakaian ku

Tak ingin rasanya melihat nya capek pagi ini hanya karena perbuatan ku yang sembrono ini, dengan sigap ku tangkap tangan nya yang tengah asik melipat pakaian ku. Ia berposisi duduk di pinggir ranjang ku, aku mengikuti posisi duduk nya, di sebelah nya. Ku tatap matanya saat itu. Matanya pun terlihat menatap ku

Saling bertatapan, aku dan dia mematung secara bersamaan. Sinaran bola mata nya membuat ku kaku, tangan ku masih menggenggam pergelangan tangan nya itu

"Jangan di lanjutin, ntar kamu capek" ucapku masih terhipnotis akan mata nya yang indah itu

Seketika ia tersenyum tipis sambil mengelus pipi ku, "ini mudah nal, tidak berat buat ku"

Aku tangkap tangan nya yang kini bermain di pipi kiriku. Ku satukan jari-jari ku dengan jari-jari nya. Kini kening ku dengan kening nya menyatu, saling menatap tersenyum. Kurekatkan jari ini ke sela-sela jari nya.

Entah bagaimana aku bisa melampiaskan semua nya, aku kini hanya bisa menatap dalam matanya itu. Aku tertawan akan kecantikan dirinya, kelembutan hati nya. Aku tak bisa lepas dari setiap keindahan dirinya, bagaikan kini aku di penjara khayangan milik nya, tak ada yang bisa menolong ku. Ah! Aku tak ingin di tolong, biarkan saja aku disini, dekat dengan nya.

Merasakan kelembutan bibirnya yang dingin, aku dapati itu. Nyaman. Aku tak ingin melepaskan ini. Bibirku dan bibirnya menyatu, aku dan dirinya memejamkan mata, menikmati setiap kenyaman dalam keterlarangan ini. Biarkan aku menanggung nya, aku yang dari awal telah mengotorinya. Maaf ve, ini hasrat ku bagaimana cara ku mencintai mu

"Nyaman?" tukas ku sambil melepaskan kecupan manis ini

"Bukankah semua nyaman jika berada di samping mu nal?"

"Maaf jika aku sudah mengotori bibir lembut mu ini" sambil ku sentuh bibirnya dengan jempol ku

"Jangan pernah ucapkan itu, aku ngak suka" balas nya sambil menutup bibir ku dengan jari telunjuk nya

Tak lama suara ketukan pintu membuyarkan semua yang sudah terjadi di kamar ini. Aku dan ve sama-sama menoleh kearah pintu itu. Aku pun langsung membuka pintu itu dan tepat berdiri di hadapan ku seorang gadis cantik sambil tolak pinggang

"Eh teh imel, ada apa?" ucapku sedikit agak ketakutan

"Charger laptop teteh mana?"

"Eh iya lupa teh, bentar-bentar di ambilin" ucapku kemudian mengambil charger laptop itu

VEraunophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang