"Maaf, karya anda kami tolak karena berbagai hal"
Badan ku melemah seketika mendengar ucapan seorang perancang art 3D itu. Jalan ku pelan sambil menatap map biru berisi karya-karya ku yang sudah ku buat dengan susah payah hingga menyita waktu kuliah ku. Sampai aku harus begadang mati-matian dan hasil yang ku dapat malah nol besar.
"Bagaimana ve?"
Aku terdiam menunduk tak mau atau malah tak ingin menjawab pertanyaan nya itu. "Ve~" panggil nya lagi pelan sambil menggenggam kedua lengan ku
"Aku...aku... gagal nal" tukas ku dengan suara gemetar dan akhirnya menangis
Seketika kinal memelukku. Menenangkan ku yang sedang berkecil hati ini. Ia mengelus punggung ku pelan. Tak lama ia mengajak ku duduk hingga aku bisa tenang dengan nyaman.
"Sekarang kamu tenang, dan kamu bisa cerita apa yang sebenarnya terjadi?" tukas nya tenang sambil menggenggam tangan kiri ku erat
Aku masih saja tertunduk dengan nafas ku yang masih terengah-engah. Tak lama ia memberikan ku sebotol minuman untukku dan menyuruhku segera meminumnya sedikit saja. Hingga akhirnya aku mulai tenang, nafas ku kini lebih teratur daripada sebelum nya.
"Seseorang telah mengubah karya ku dengan sengaja" ucapku pelan
"Kamu serius?"
"Hm.." balas ku mengangguk sambil memberikan map berwarna biru itu ke kinal
"Ve! Ini ngak mungkin! Ini bukan gambar kamu!" tukas nya kaget merasa tak percaya
"Aku ngak tau nal, semua terjadi begitu saja ketika aku di beritahu oleh pemilik perusahaan itu"
Terdengar kinal yang gerasah gerusuh di samping ku. Tak memperdulikan hal itu. Aku memilih diam, aku tak bisa memperdulikan siapa pun yang ada di dekat ku hingga aku benar-benar bisa menerima ini semua.
"Aku sudah tak ingin lagi menggambar, melukis dan apapun itu yang berhubungan dengan art!" tukas ku menyerah
"Jangan katakan itu ve, kamu masih bisa merubah nya"
"Merubah apa lagi nal? Impian ku sirna sudah setelah di tolak oleh seorang perancang art 3D ternama di dunia, nama ku juga sudah jelek karena itu" balas ku parau menahan tangis
Seketika keadaan saat ini hening. Tak ada suara kinal dan aku. Saling diam. Kerumunan yang terjadi di ruangan ini kini sudah sepi. Mungkin kah hanya suara jangkring kecil yang menyelinap masuk keruangan ini kemudian bernyanyi memecahkan keheningan saat ini.
Aku tersadar seketika kinal mengenggam erat pergelangan tangan ku. Bersiap untuk segera menarikku kesuatu tempat. Aku menatap nya sayu, namun ia tersenyum dan kemudian menarikku hingga membuatku cepat mengikuti langkah nya.
Berjalan berdua, di taman yang cukup asri ini. Sepi. Tak ada orang-orang yang tampak di taman ini. Hanya terdengar kicauan burung yang merdu menyambutku saat ini. Apa yang ingin di lakukan kinal hingga membawa ku ketempat ini. Mengajakku duduk di kursi yang ternyata sudah tersedia meja. Di bawah pohon yang cukup besar dan sejuk ini ia mengeluarkan beberapa kertas dan alat gambar ataupun lukis ku.
Menatap nya heran. Ia malah tersenyum kearah ku, "sekarang, di tempat yang tenang ini, kamu gambar dan kamu tuangkan apa yang ada di dalam pikiran mu saat ini" tukas nya sambil memberikan pensil gambar ku
"Tapi aku sedang tak ingin menggambar nal"
"Lupakan masalah itu, anggap semua masalah itu belum pernah terjadi"
Terus menatapnya yang entah kenapa memaksa ku untuk menggambar saat ini. Hingga akhirnya aku menggambil pensil yang ia tawarkan padaku itu dan mencoba memainkan kembali pensil ku diselembar kertas putih polos ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
VEraunophile
Fanfiction[NEXT S2] GxG Kejadian 17 tahun lalu itu membuat ve benar-benar berubah menjadi wanita yang serba tertutup. sikap nya berubah menjadi pemalu dan pendiam. hal yang sulit bagi nya adalah sikap terbuka kepada setiap orang. Ve termasuk orang yang pemil...