Aku berdiri tegap tanpa menoleh sedikit pun kesiapapun. Mataku menatap dia yang kini tengah duduk di kantin bercengkrama dengan seorang wanita. Terlihat pembicaraan mereka yang cukup intim. Tangan ku gemetar seketika menatap kinal yang terlihat begitu menikmati obrolan nya dengan seorang wanita itu.
Hati ku terasa tesayat hingga terasa sangat perih. Rasanya ingin menitihkan air mata ini. Namun aku tak mungkin membiarkan air mata ini jatuh, aku harus kuat. Hati ku terhenyuk ketika tahu ia berbohong kepada ku. Sejak kapan ia mulai bisa berbohong padaku? Kenapa kini ia berubah jauh dari kinal yang ku kenal.
#FLASHBACK ON
Aku keluar kelas begitu tergesa-gesa hingga tak sengaja aku menabrak seorang mahasiswi dan menjatuhkan buku-buku yang ia bawa. Sungguh aku sangat tak bisa menahan perasaan ku untuk ingin cepat-cepat bertemu kinal dan membicarakan sesuatu hal padanya.
"Ve? Kenapa? Kok ngos-ngosan gitu?" tanya kinal yang kini berdiri diambang pintu kelas nya
"Oh kinal, syukur lah kamu sudah keluar kelas"
"Hm... Kenapa?"
"Temenin aku ke JCC yuk, ada pameran lukisan" ajak ku semeringah
Mendengar ucapan itu seketika kinal terdiam sambil menatap mataku ragu. Ada sesuatu yang ia sembunyikan padaku. Entah lah, sikap nya akhir-akhir ini mulai berubah, aku bingung hingga terus menjadi banyak pertanyaan di pikiran ku.
"Maaf ve, aku ngak bisa"
"Kenapa nal?" balas ku kecewa
"Ada tugas kuliah yang ngak bisa ku tunda, abis ini aku harus ke perpus untuk ngerjain nya" balas nya sedikit dengan nada terlihat juga kecewa
"Oh gitu ya, baiklah. Aku bisa pergi sendiri" balas ku tak bersemangat
"Maaf yah, kalau gitu aku langsung ke perpus" balas nya sambil menepuk kedua bahu ku dan langsung pergi
Aku mematung saat itu, tubuh nya melewati ku hingga terasa angin gerakan nya meninggalkan ku. Kemudian aku menoleh kearah nya yang sudah jalan meninggalkan ku. Aku dapati dirinya yang kini sudah memunggungi ku. Jalan nya yang cukup tegap itu, mengenakan kemeja berwarna abu-abu beserta jeans hitam favorit nya dan tak ketinggalan dengan rambut sebahu di ikat kuncir ekor kuda sambil menyandang ransel nya ke sebelah bahu kirinya. Bagaimana aku bisa mengetahui isinya hati yang kini terlihat dingin padaku.
Aku pun meninggalkan sosoknya yang kini sudah tak tampak lagi dari kejauhan. Sungguh aku masih kecewa berat, tak ku sangka ia menolak ajakan ku. Biasanya ia selalu menyetujui ajakan ku, kadang aku harus menanyai dulu apakah ia ada tugas atau ngak, namun apa yang ia jawab? Tentu selalu mengatakan "ngak usah di pikirin". Namun sekarang? Tanpa ku tanya sedikit pun ia sudah menjawab nya dahulu. Lebih memilih membiarkan ku pergi sendiri.
Dimana kamu yang dulu nal?
#FLASHBACK OFF
Tatapan ku sama sekali tak beranjak dari kinal yang masih terlihat asik mengobrol berdua dari kejauhan sana. Tertawa lepas hingga tak terlihat ia memiliki masalah apapun. Namun satu hal yang membuat ku semakin dimakan api cemburu, kinal menyentuh lembut rambut wanita itu, kadang merapikan poni wanita itu. Aku tak tahan melihat nya sehingga tak tersadar kertas yang ku pegang sedari tadi remuk tak berbentuk lagi.
Apa ia kini sudah temukan seseorang atau sahabat yang baru? Sehingga aku terlupakan begitu saja. Bagaimana aku tidak cemburu ketika sesuatu yang hanya bisa ku dapat dari kinal itu kini di rasakan pula oleh seorang wanita yang notabene bukan lah siapa-siapa kinal. Aku merasa sedih teramat, dia yang kusayang, cuma satu-satu nya yang ku punya tega berbuat seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
VEraunophile
Fanfiction[NEXT S2] GxG Kejadian 17 tahun lalu itu membuat ve benar-benar berubah menjadi wanita yang serba tertutup. sikap nya berubah menjadi pemalu dan pendiam. hal yang sulit bagi nya adalah sikap terbuka kepada setiap orang. Ve termasuk orang yang pemil...