episode 5

2.1K 89 0
                                    

Galang yakin Prillylah yang mengendarai montornya dan berhasil mengalahkan Ali. Dia berlari ke arah adiknya.

"Gimana sih li. Kok elo bisa kalah siih. Aaah elo, uang gue abis kan nih. Gue gak mau tau, pokoknya ntar traktir makan." omel Yasya menghampiri Ali, Ali hanya cemberut. Ali yang melihatGalang berlari terkejut.

"loh kok Galang ada disini?" gumamnya

"gak usah heran bro. Kita semua disini juga heran daritadi." sahut Yasya, Ali menoleh kearah Yasya.

"kalo Galang ada disini, terus yang ngalahin gue siapa dong?" tanya Ali.

Namun keheranannya terjawab sudah saat Prilly membuka helmnya. Ali dan Yasya melongo melihatnya, sedetik kemudian Yasya tertawa terbahak-bahak.

"hahahaha Li,Li. Ini namanya udah jatuh ketimpa tangga eh masuk ke lubang pula abis itu kejatuhan pot. Haha. Udah dikacangin, di injek, terus direbut sekarang dikalahin ama kecengan lo. hahaha apes bener lo Li. Lo harus mandi kembang tujuh rupa deh li biar apes lo hilang." ucap Yasya disela tawanya.

Dia benar-benar tidak kuat melihat ekspresi Ali yang syok. Seorang Aliando Putra Syarif , di kalahkan oleh seorang cewe untuk yang pertama kalinya pula. Yasya tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya yang mulai kram.

"Diieem dah loo!" sungut Ali menyikut dada sahabatnya itu.

"auuwwh. Iyaa iyaa. Hahaha sumpah gue gak bisa berhenti Li. Gue gak nyangka banget." ucap Yasya berusaha mengontrol tertawanya tapi susah. Ali hanya menatap Yasya dengan tatapan elangnya.

"iyaa-iyaa gue berhentii. Gue udah coba ini, hihihi." jawab Yasya masih terkikik geli.

"gue gak terima. Pokoknya ini gak sah. Gue harusnya balapannya sama Galang bukan sama gadis itu. gue harus protes." gerutu Ali.

"yeee Lii. Kalo kalah ma kalah aja Li. Jangan protess. Ntar elo dibilang cemen. Yeee Lii. Aliii!" teriak Yasya

"mulut mercooon!" teriak Galang.

"apaan sih paku payung." jawab Prilly menutup kupingnya, karena Galang memang teriak di dekat telinga Prilly.

"lo nekat amat sih balapan lagi. Ini nih makanya gue gak pernah bawa lo lagi ke tempat balapan. Pasti lo nekat joki." omel Galang. Prilly hanya nyengir.

"sori lang. Gue gak tahan liat motor nganggur soalnya." jawab Prilly mengacungkan kedua jarinya membentuk tanda peace. Galang hanya cemberut saja.

"heeeh lang, balapan kita gak sah. Kemenangan lo gak sah." protes Ali.

"apanya yang gak sihhh." bela Tristan.

"yayalah. Kan perjanjiannya gue balapannya ama Galang bukan ama nih cewe."

"kenapa? lo ga terima kalah ama cewe. Gituh?" ejek Galang.

"udah lang apaan sih. Udah deh." lerai Prilly.

"soriii ya mmm sapa tadi namanya?"

"Ali" celetuk Yasya mendapat sikutan Ali.

"ohh iya Ali. Aduh sori gue lupa nama loh, agak gak penting sih ya. hmm gini ya Ali. Ini semua bukan salah kakak gue Galang, ini salah gue. Karna gue yang udah make motor dia, dan ngelawan lo. Sori juga gue udah ngaku-ngaku jadi Galang. Pumpung ada kesempataan. Yaah skill lo bagus juga sih, meski beberapa harus diperbaikin, yah masih dibawah gue dikitlah. Tapi satu yang pasti, jadi orang jangan kepedean. Jangan sombong dulu. Bukannya gue nyeramahin tapi emang faktanya elo udah kalah dari cewe. So terima kekalahan lo aja yah. Ga usah banyak cincong. Lo lawan gue meskipun gue bawa nama Galang. Tapi uangnya masuk ke gue kok bukan ke Galang. Jadi diem aja yaa manis." ucap Prilly menepuk kepala Ali seperti berbicara dengan anak kecil. Ali hanya terbelalak, sedangkan Galang dan Tristan menahan tawa. Yasyapun melongo dibuatnya.

WANT YOU (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang