episode 37

3.1K 88 2
                                    

Ali tengah duduk cemas dikursi rapat. Dia tidak bisa konsentrasi memimpin rapat. Saat ini bagian keuangan sedang mempresentasikan data laporan keuangannya. Ali hanya diam sambil memainkan bolpoinnya, pandangannya menuju layar tapi bukan fokus pada layar padahal ia sedang melamunkan prilly. Pikirannya melayang jauh ke rumah sakit.

Ali sedikit terkesiap saat Tristan menyenggol tangannya, ternyata bagian keuangan sudah selesai mempresentasikan laporannya.
Ali mengangguk dan mempersilahkan duduk.

'kapan selesai sih' sungut ali dalam hati. Ia melihat ke jamnya dengan pandangan tidak sabar.

Setelah 2 jam berlalu akhirnya rapat selesai, Ali langsung bergegas menuju ke ruangannya untuk mengambil jas dan tasnya lalu keluar lagi.

"tan. Ntar hasil rapat, taruh aja di meja atau kirim ke rumah sakit. Jangan bilang siapa-siapa kalau prilly dirumah sakit. Gue mau ke rumah sakit" titah Ali pada Tristan yang sekarang menjadi asistennya.

"ya bos" jawab tristan.

Ali berjalan pergi, ia menuju ke basement dan masuk kedalam mobil. Sebelum ke rumah sakit, Ali kembali dulu ke apartemen untuk membawa setelan untuk prilly dan juga mengganti bajunya.

"haloo," seru Ali mengangkat teleponnya yang berdering.

"apaa ? Masakan padang?" tanya Ali, "oke. Bentar lagi gue kesana." lanjutnya lalu menutup teleponnya.

Semua barang sudah siap. Ia langsung menuju ke rumag sakit, tapi sebelum itu ia mampir ke rumah makan padang, untuk membelikan pesanan Ken,Yasya dan Jordan.

Sesampainya di rumah sakit, Ali berjalan santai menelusuri lorong rumah sakit. Semua suster, pengunjung dan pasien yang kebetulan sedang di luar kamar memandang Ali tanpa henti. Pandangan penuh pesona namun seperti hewan buas yang mendapatkan mangsanya. Ali mempercepat jalannya menuju ke ruangan Prilly.

*Ceklek

Ali masuk kedalam ruangan, terlihat Prilly tengah tertidur sedangkan Jordan , Yasya dan Ken sedang bermain monopoli.

"cihh. Kaya anak kecil aja." cibir Ali.

"membunuh bosan ini namanya li." Jordan menerima kantung kresek yang diberikan Ali.

"gimana keadaan Prilly?" Ali duduk disamping tempat tidur Prilly.

Ken mengocok dadu, "dia baik-baik aja, abis minum obat trus tidur," jelasnya sambil menjalankan pionnya.

"Li, lo kan belum tidur sama sekali, tidur dulu gih. Biar Prilly kita yang jaga" usul Jordan.

"Gue gak ngantuk," jawab Ali.

"Jangan gitu Li, ntar lo sakit. Trus yang jaga Prilly siapa?," tanya Ken. "ntar kalo sakit disuntik lagi loh." Ken menaik turunkan alisnya.

Mendengar kata suntik bulu kuduk Ali langsung meremang. "Ya deh, gue tidur." Sungut Ali.

Ia beranjak menuju sofa, jordan dan yasya yang sedang duduk disana langsung ia usir. Tak peduli bahwa yasya dan jordan menggerutu. Sebenarnya dia juga sangat mengantuk. Belum tidur seharian, rapat yang membosankan dan badan yang capek sukses membawa Ali kedalam alam mimpi hanya dalam hitungan beberapa menit.

***

Prilly terbangun dari tidurnya. Ia mencoba duduk, pandangannya tertuju pada seorang laki-laki yang sedang tidur di sofa. Terlihat dia tertidur lelap, padahal mungkin bisa dipastikan kalau bangun pasti nanti badannya akan sakit semua. Prilly melihat ke lantai, ia sedikit kaget melihat Jordan,Ken dan Yasya yang juga tidur di lantai dengan beralaskan tikar dan memakai bantal seadanya. Prilly menjadi kasihan pada mereka, pasti mereka lelah karena sudah menunggu dirinya seharian.

WANT YOU (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang