part 50

5.2K 91 15
                                    

Prilly terbangun dari tidurnya ia mengerjapkan mata dan melihat ke sekitar, ia merasa tidak asing dengan ruangan yang saat ini ia tempati

Setelah termenung beberapa saat dan mulai mengembalikan kesadarannya, ia baru merasakan ada sebuah tangan yang melingkar di perutnyanya posesif. ia memegang tangan itu, sejak kapan tangan Beby jadi kekar, batin Prilly heran. ia menelusuri tangan itu hingga ke lengan. terdengar geraman terusik seorang pria yang membuat Prilly diam seketika

siapa yang dibelakang gue, siapa yang meluk gue, batinnya panik. ia merasakan orang yang dibelakangnya itu seperti terbangun dari tidurnya tapi tetap tidak melepaskan tangannya dari perut Prilly, malah semakin merengkuh perutnya sehingga punggungnya menempel pada dada bidang pria yang dibelakangnya, Prilly kembali dibuat takut, trauma akan kejadian masalalu kembali menguar. Pria itu mencium pucuk kepala Prilly lalu menempelkan kepalanya di bahu Prilly,

"good morning sayang." sapa suara serak khas bangun tidur pria itu. Prilly diam seketika, ia menoleh menatap siapa sosok pria yang ada di belakangnya.

"Ali..." Ali memamerkan senyum mautnya dipagi hari. Prilly sempat terpana dengan pemandangan yang saat ini ada di depannya.

"Alii..." hanya itu yang mampu ia ucapkan, Ali dengan cepat mengecup bibir Prilly sekilas.

"morning kiss." ucapnya lagi masih dengan suara serak basahnya namun menimbulkan kesan seksi tersendiri. Ali kembali merebahkan kembali kepalanya di bahu Prilly dan mengeratkan pelukannya seperti membuat Prilly menjadi gulingnya.

"Ali..." lagi-lagi Prilly hanya bisa berucap seperti itu karena masih dilanda syok. pasalnya kemarin Ali bersikap dingin padanya namun saat dia terbangun, Ali malah ada disampingnya dan sekarang bersikap manja padanya.

"apa ini mimpi?" gumamnya bertanya pada diri sendiri. Ali menegakkan kepalanya dan menatap Prilly heran, Prilly masih saja terbengong menatapnya. Ali memutar bola matanya kesal. ia menarik Prilly kedalam pelukannya dan membuat tangannya sebagai bantal Prilly.

"tidurlah lagi. kamu sedang mimpi, aku Ali di mimpimu." sindir Ali kesal.

"benar,, mungkin ini memang Mimpi, karena kemarin Ali sedang marah sama aku." gumam Prilly, Ali nampak kesal dan hendak melepas pelukannya namun ditahan oleh Prilly, kini ganti Prilly yang memeluk Ali erat. ia memejamkan matanya dan menelusup ke dada bidang Ali, "kalau ini mimpi, aku berharap aku gak akan bangun lagi, aku ingin terus seperti ini selamanya." gumam Prilly lalu kembali tidur lagi, Ali hanya terdiam mendengar ucapan Prilly, kini ia jadi merasa bersalah karena telah melukai hati istri tercintanya. ia mengelus kepala Prilly dengan penuh kasih sayang sampai akhirnya ia memutuskan untuk kembali menyusul Ali ke alam mimpi.

****

tok tok tok

tok tok tok.

"nggh, beb.. bukain pintunya." igau Prilly disela tidurnya yang terganggu namun suara ketukan pintu tidak kunjung hilang dengan malas Prilly membuka matanya langsung membulat ketika ternyata Ali yang sedang berada di sampingnya dengan posisi masih memeluknya.

"astaga!!" pekiknya tertahan, ia langsung terduduk membuat Ali sedikit menggeliat, "jadi tadi aku gak mimpi." gumamnya melihat Ali yang kembali terlelap.

tok tok tok

suara ketukan pintu kembali terdengar.

"iyaaaaaa..." teriak Prilly namun buru-buru ia tutup mulutnya. ia beranjak pelan dari ranjang lalu melihat ke cermin.

"astaga!!" pekiknya lagi ketika saat ini ternyata ia hanya mengenakan lingeri semalam. ia segera mencari jubahnya yang ternyata tergeletak di karpet bawah. ia segera memungut dan memakainya lalu berjalan ke pintu keluar sambil menggelung rambutnya. ia membuka pintu depan

WANT YOU (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang