episode 35

3.6K 77 3
                                    

Ali berjalan menuju apartemennya dengan langkah gontai, hari ini sangat melelahkan baginya, baru saja memegang perusahaan, dirinya langsung disibukkan dengan seambrek berkas yang membuat kepala pening. Dasi hanya terkalung saja di lehernya, jas juga hanya terselampir di pundaknya.

"kenapa kerja gini amat ya, tau kerja susah kaya gini ga bakal gue ngehambur-hamburin duit. Kirain jadi bos tuh cuma duduk doang teken sana teken sini, taunya suruh melajarin berkas perusahaan yang segunung" grundel Ali. Ia memencet kode apartemennya, ia langsung melemparkan jasnya ke kursi ruang tamu dan melepaskan sepatunya. Ia melangkah gontai masuk ke dalam, namun indra penciumannya menangkap bau yang sedap.

"pasti prilly masak yang enak" gumamnya bersemangat lagi. Ia mempercepat langkahnya menuju dapur, namun langkahnya semakin melambat saat mendengar tawa prilly dan seorang pria.

"kenapa prilly bawa cowo kerumah" geramnya. Ia masuk kedapur. Terlihat prilly tertawa lalu menepuk pundak sang pria yang sedang memasak memunggunginya, emosinya langsung naik.

"prilly !" bentaknya, prilly langsung menoleh beserta sang pria.

"maliq ?" gumam Ali heran, emosinya yang tadinya memuncak kini hilang berganti dengan keheranan saat melihat ternyata maliq yang sedang memasak dengan prilly.

"hai om" sapa maliq melambaikan spatulanya

"ngapain loe disini liq?"

"kan biasanya yang masakin loe gue ? Lo lupa kalo hari ini gue juga nginep disini"

Prilly terkejut "hah ! Loe nginep sini ? Kok loe gak bilang sih?"

"kan loe gak tanya"

"liii" prilly menatap ali penuh arti

"sorry liq, loe udah gak bisa tidur sini lagi"

"kenapa om" tanya maliq tidak suka.

"karna... Karna"

"karna kita udah berkeluarga" jawab prilly mantab.

Maliq menganga. "haaah ! Om udah nikah ? Kapan om nikah? Om jadi nikah dengan tante gina ?" cecar maliq. Ali melirik prilly, raut muka tidak suka jelas tergambar diwajahnya.

"bukan, om bukan nikah sama tante gina"

"terus ? Ohh sama kakaknya prilly ya?" tebak maliq sok tau.

"pantesan loe disini pril, wah kita jadi adik kakak dong. Tapi gapapa, gue tetep pengen pacaran kok sama loe" kini gantian Ali yang melotot ke maliq karena omongan asal jeplaknya seperti biasa.

"istri om itu yang ada didepan loe maliq"

"owh prilly" maliq manggut-manggut. "whaaat !" teriak maliq kaget.

"istri om, prilly?" tanyanya memastikan sambil menunjuk prilly. Ali hanya mengangguk dan prilly tersenyum bangga.

Maliq hanya menganga tak percaya. Ali mendekati prilly dan merangkul pundaknya.

"loe suka ama yang tua-tua prill?" tanya maliq

"kurang ajar, gue masih 20 !" hardik Ali karena tidak terima dikata tua.

"udaaah jangan debat gak jelas. Yuk makan, lo pasti laper kan li" tanya prilly

"iya, laper banget nih" jawab Ali setengah manja. Maliq langsung bergidik ngeri

"om, loe menjijikkan kalo manja-manja kayak gitu. Inget umur om" ceplos maliq.

"maliq ! Jangan gitu" tegur prilly. "loe tuh kalo ngomong suka bener" celetuk prilly.

Ali yang tadinya sudah senang karena di bela prilly langsung gondok mendengar kata-kata prilly. Ali langsung menoyor kepala prilly dan maliq karena mereka berdua tertawa terbahak-bahak . Ali langsung pergi ke kamarnya dengan perasaan jengkel.

WANT YOU (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang