episode 34

3.3K 78 0
                                    

Maliq menatap Prilly serius membuat Prilly salah tingkah sendiri.

"kak Prilly, maukah kakak menjadi pacar Maliq?" tanya Maliq.

Prilly bingung harus jawab apa, dia tidak mungkin menerima cinta Maliq.

"eee..mmmm..."

.
.
.
.

"gak boleh!" celetuk seseorang. Sontak semua yang sedang fokus keacara menembak itu menoleh kearah suara.

Prilly langsung menganga, sedangkan yang lain langsung memekik kegirangan. Datang sosok laki-laki yang sangat tampan dengan kemeja yang dibuka bagian atasnya dengan lengan tergulung se siku dan menenteng jasnya. Ia melepaskan kacamata hitamnya, terlihat buku mata badainya dan alis tebalnya.

"a...a..Alii." gumam Prilly terbata-bata.

"ngapain loe disini?"

"ooo gitu ya.. Ditinggal ke London sekarang malah tepe-tepe sama bocah ingusan." omel Ali.

"apaan sih li. Kok gitu ngomongnya. Jordan tuh yang nyuruh dia nembak gue." tunjuk Prilly ke Jordan. Jordan hanya nyengir dan mengacungkan jari V.

"dia milik gue bocah." jawab Ali lalu menarik Prilly kedalam pelukannya.

"apaan sih om. Ganggu gue aja." gerutu Maliq.

"dasar ponakan tengil" Ali menjitak kepala Maliq membuat Maliq mengelus kepalanya.

"ap..apaa? Ponakan?!" ucap Prilly tak percaya.

"iya dia ponakan gue."

"hay tante Prilly, gue Maliq." cengiran khas Maliq akhirnya keluar setelah tadi berpura-pura jadi anak pendiam.

"ganggu suasana aja sih om. Gue kan lagi nyoba nyatain cinta gue ke prilly. Sapa tau dia milih gue yang lebih ganteng dan lebih muda dari loe." cibir Maliq.

"tunggu-tunggu. Jadi tadi loe ngerjain gue?" tanya Prilly.

"enggak. Gue gak ngerjain loe kak. Gue kan disuruh Jordan. Dan karna loenya juga cantik, gue mau." jawab Maliq tengil. Prilly sedikit gemas melihat ketengilan Maliq.

"siniin jaketnya." pinta Maliq sok cool. Prilly cemberut dan memberikan jaket ke Maliq. Tiba-tiba ?aliq menarik jaketnya membuat Prilly tersentak

*cup

Maliq mencium pipi Prilly membuat semuanya memekik. Ali hanya terbelalak.

"soal nyatain cinta itu gue beneran loh kak gue suka sama loe." bisik Maliq percaya diri. maliq langsung berlari menjauh .elihat Ali hendak meraihnya.

Prilly memegang pipinya dan bersemu merah.

"kenapa loe blushing!" sengit Alin Prilly langsung tersadar.

"kenapa loe disini?! Dan .. Dan ini sekolah. . . Dan loe tadi meluk gue di depan sekolah. . a..aliiii!!" teriak Prilly menggebuk Ali.

Ali hanya menghindari pukulan Prilly. Ia menangkap kedua tangan Prilly. Prilly masih memberontak.

"gue kesini mau ngasi surprise ke elo. Buat kelulusan loe. Eh , gue dateng disambut ama acara tembak-tembakan bocah ingusan." omel Ali.

"tapi...tapi.. Juga nggak gitu juga kali li! Kan malu!" seru Prilly. Ia melihat kesekeliling, sejak kapan lapangan menjadi ramai sekali. Ia benar-benar malu.

Prilly langsung menarik Ali mengajaknya pergi dari lapangan. Sorakan kecewa muncul dari anak-anak karena pertunjukan langka tadi selesai.

"Ali! udah beberapa kali loe bikin gue malu!" seru Prilly kesal saat mereka sudah berada di dalam mobil.

WANT YOU (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang