episode 19

2.1K 74 0
                                    

Disebuah pondok tua, seorang gadis meringkuk di pojok ruangan ketakutan.

"kak galang." isaknya memanggil nama kakaknya.

Kepalanya berdenyut nyeri. Dia susah payah menahan sakit dikepalanya.

'tolong gue kak tolong gue' batin Prilly menangis, badannya gemetaran karena ketakutan.

*ceklek

Suara pintu dibuka membuat Prilly semakin ketakutan. Prilly menahan nafas dan berusaha agar suaranya tidak terdengar oleh Arc.

"barb, kamu dimana?" tanya Arc masuk kedalam, karena Prilly bersembunyi dipojok kamar dan badan mungilnya tertutupi kursi maka Arc tidak bisa melihat keberadaan Prilly. Arc mulai emosi melihat Prilly tidak ada di dalam kamar.

"PRILLY DIMANA LO JANGAN SEMBUNYI!" maki Arc mulai emosi.

Dia membanting semua barang-barang yang ada dikamar. Prilly sedikit memekik ketika Arc membanting vas bunga yang ada di dekatnya. Arc langsung menoleh kearah suara itu. Prilly merutuki dirinya kenapa dia bisa-bisanya memekik.

"ohhooo.... kamu disini rupanya. Kenapa kamu disini? Mau main petak umpat haa?" tanya Arc dengan nada dinginnya. Prilly hanya menggeleng takut.

"lepasin gue Arc." pinta Prilly memelas.

"ohh no baby. You will be mine." ucap Arc menyeringai.

'siapapun tolong gue' batin Prilly.

Arc menarik Prilly dan menghempaskan tubuh Prilly ke ranjang. Prilly berusaha bangun namun Arc mendorongnya kembali, Arc mengikat tangan prilly ke tiang tempat tidur

"pliss Arc, jangan apa-apain gue." pinta prilly memelas pada Arc namun tak di dengar Arc.

Setelah Arc mengikat Prilly, dia melepas satu persatu kancingnya. Prilly semakin memekik histeris.

"calm down barb. Kita akan bersenang-senang hari ini." seringai Arc membuat Prilly tambah ketakutan.

"lepasin gue brengseek!" umpat Prilly dan langsung mendapat tamparan dari Arc.

Prilly merasakan Pipi kirinya yang sangat panas.

'gue harus ngulur waktu' batin Prilly. Entah kenapa dia merasa bantuan sedang menuju ke arahnya.

"itu untuk elo yang udah bicara kasar ke gue." maki Arc. Prilly menatap Arc tajam

"itu memang pantas buat loe dasar bajingan tengik!" umpat Prilly lagi. Kali ini pipi kirinya yang terasa panas dan kebas. Tamparan Arc kali ini lebih kuat. Air mata Prilly tumpah

"elo tega Arc, kenapa elo lakuin semua ini ke gue! katanya elo sayang sama gue. Elo cinta sama gue tapi kenapa elo nyakitin gue!" teriak Prilly frustasi.

"karna elo udah nyakitin gue duluan! Elo ninggalin gue!" bentak Arc.

"karna lo kasar ke gue! maka dari itu gue ninggalin elo brengsek!" maki Prilly.

Arc sudah sangat emosi. Dia tidak memperdulikan Prilly yang teriak-teriak minta tolong. Ini di daerah pinggiran hutan dan mustahil ada orang yang tahu tempat ini. Arc merobek baju Prilly sehingga terpampanglah badan mulus Prilly dan dua gundukan yang terhalangi bra hitam.

"woow kamu sangat sexy barb." puji Arc menatap Prilly dengan pandangan menjijikkan.

Arc menindih tubuh Prilly dan Prilly meronta-ronta namun tenaganya kalah kuat dengan Arc. Arc mencium paksa bibir Prilly membuat Prilly menggigit bibir Arc.

"sialan Kau Prilly!" Maki Arc menampar Prilly keras.

Prilly merasakan telinganya berdengung dan pipinya panas. Dia juga merasakan bibirnya berdarah. *BRAAAAAKK

WANT YOU (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang