Author POV
Siapa yang tidak akan iri kepada mereka? Pria yang cerdas, tampan, dan kaya. Serta wanita yang berbakat, cantik, dan anggun. Pasangan yang sempurna. Tidak akan ada orang yang tahan untuk tidak menoleh saat pasangan sempurna ini berjalan berdampingan.
Lengan kiri sang pria yang digamit mesra oleh sang wanita dan sinar mata yang menunjukkan kebahagiaan. Semua orang yang dilewati oleh pasangan ini akan ikut tersenyum seolah pasangan ini adalah pasangan putri dan pangeran yang sangat dicintai oleh rakyatnya.
Begitulah bagaimana orang-orang melihat pasangan Oh Sehun Dan Sung Sookyung. Pasangan yang baru saja menikah sekitar satu bulan yang lalu dengan pesta yang megah. Pesta yang diatur dengan baik oleh kedua keluarga yang tidak lain adalah rekan bisnis. Ya, pernikahan ini adalah suatu perjodohan yang didasarkan oleh urusan bisnis belaka.
Tapi, siapa yang tahu bahwa pernikahan ini dapat melahirkan pasangan dengan chemistry yang sempurna seperti yang mereka tunjukkan?
-----------------------
Sookyung POV
Yeah, another boring party. Kenapa orang-orang seperti mereka suka sekali membuat pesta seperti ini? Tidakkah mereka lelah mengurus semua urusan bisnisnya yang tidak sedikit itu?
Hhh... Mengeluh pun tidak akan ada gunanya. Apapun yang aku katakan pasti akan selalu salah di mata pangeran es yang satu bulan lalu aku nikahi. Lagi pula sekarang aku baru sadar betapa bodohnya aku saat aku memilih untuk menerima perjodohan ini. Menikah dengan seorang robot yang berwujud pangeran es yang tinggal di kutub utara bersama ratusan ekor beruang kutubnya. Apapun yang aku katakan, Sehun pasti berhasil membawa ku ke pesta-pesta semacam ini.
Aku mencoba menyesuaikan langkah ku dan Sehun dengan susah payah karena high heels yang merepotkan dan kakinya yang terlalu panjang. Meskipun lelah, aku tetap berusaha memberikan senyum terbaik ku kepada seluruh tamu demi pencitraan yang sudah kami bangun sebagai 'pasangan sempurna'.
Saat sampai di depan lift, aku menghentikan langkah ku dan menarik lengan kiri Sehun yang ku gamit dari tadi.
"Kenapa?" Tanya Sehun sambil melirik ku dengan mata dinginnya.
"Aku lelah, bisakah kita jalan pelan-pelan?" Rengekku, berusaha agar Sehun sedikit luluh.
"Berhenti bersikap kekanak-kanakan nyonya Oh, kita sebentar lagi sampai", katanya tanpa melihatku dan langsung menarik ku untuk masuk ke lift.
Aish... Aku lupa dia tidak berperasaan. Baiklah Oh Sehun, kali ini aku mengalah.
Saat sampai di dalam lift yang kosong Dan pintu tertutup, aku langsung melepaskan tangan ku dari lengannya. Sehun hanya menatapku sebentar dan kembali membuang muka.
Saat lift sedang naik, kami bertemu beberapa tamu undangan yang juga sedang menuju ke ruangan dimana pesta berlangsung. Reflex, aku langsung menggamit lengan Sehun kembali dan tersenyum kepada mereka. Sehun pun begitu.
Aish... Lama sekali sih sampainya. Lagi pula siapa yang membuat pesta di lantai paling atas hotel? Sebenarnya aku tidak masalah menunggu, yang jadi masalah adalah kenapa aku harus tetap menggamit lengannya seperti ini. Tidakkah Sehun merasa risih dengan sandiwara ini?
Sebenernya aku tidak masalah. Hanya terkadang sikapnya yang membuatku agak menyesalinya. Menikah dengan nya membuatku harus kehilangan masa muda ku. Saat bermain bersama teman menjadi memasak di rumah.
Diam-diam aku menoleh ke arah Sehun dan memperhatikan wajahnya. Meskipun memang aku seharusnya merasa beruntung memiliki suami setampan ini. Rambutnya yang tertata rapi dan tubuh berbalut tuxedo dengan dasi kupu-kupu yang membuatnya terlihat semakin tampan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Right
FanfictionMencintai seseorang sama seperti mengerjakan soal matematika. Sulit. Tetapi kau harus mencobanya, karena sebelum kau mencoba kau tak akan pernah bisa. Kau mungkin tidak akan langsung berhasil menjawab soal dengan benar, namun kau akan mendapatkan ba...