Chapter 25

711 70 1
                                    

Author POV

"Sayang..." aku berusaha menyadarkan Sookyung dari lamunannya. Belakangan ini aku sering memergoki Sookyung yang sering melamun dan juga sikapnya berubah jadi sedikit aneh. Aku mendekatinya dan memeluknya dari belakang. Aku suka mencium wangi shampoo-nya yang tercium seperti gulali dan merasakan tubuhnya yang sangat pas dalam dekapan ku. Tunggu, tapi rasanya ada yang aneh disini.

Semuanya mulai aneh saat aku kembali dari Jeju. Ia seperti menutupi sesuatu. Ia menghindari kontak mata dengan ku. Seperti jika aku melihat matanya maka rahasianya akan terbongkar karena aku tahu matanya tidak bisa berbohong. Saat ku peluk pun aku merasakan tubuhnya menegang atau bahkan kadang ia menolaknya. Ada apa dengannya?

"Ada apa?" Aku tidak bisa menahan rasa penasaran ini lebih lama lagi. Sookyung selalu menutupi semuanya dari ku. Aku tidak ingin berprasangka buruk terhadapnya. Aku membalikkan tubuhnya dan lagi-lagi ia menghindari mata ku.

Aku mengamati tubuhnya dengan seksama. Ku pikir aku adalah orang yang paling mengerti tubuh Sookyung selain dirinya sendiri. Aku menelitinya satu persatu. Ada beberapa bagian tubuhnya yang lebih sensitif jika ku sentuh. Tubuhnya juga agak berisi. Jangan bilang kalau ia menghindari ku karena ia bertambah gendut? Alasan macam apa itu?

"Kau menghindari ku?" Sookyung menggeleng. Lalu kenapa?

"Kau marah?" Lagi-lagi Ia menggeleng.

"Soo, jelas-jelas kau menghindari ku. Ada apa? Ceritakan pada ku. Apa salah ku?" Aku mulai frustasi sendiri.

"Kau menghindari ku karena kau sekarang lebih gendut? Ayolah sayang, hanya masalah sepele seperti itu..." Akhirnya Sookyung melihat ku. Ia menatap ku dengan kilatan marah di matanya. Tunggu, ah jangan bilang aku berbuat salah lagi. Kenapa wanita sulit sekali dimengerti?

"Aku tidak gendut!" Sookyung membentak ku. ia mengagetkan ku sampai aku melepas pelukan ku dan agak menjauh darinya.

"Aku tidak gendut..." Katanya lirih. Oh tidak jangan menangis... Aku langsung memeluknya lagi dan menyembunyikan wajahnya di dada ku.

"Maaf sayang, aku tidak bermaksud-"

"Aku hamil", belum selesai aku bicara Sookyung memotong kata-kata ku. Tunggu, apa tadi dia bilang? Sookyung melepaskan pelukannya dan menatap ku.

"Aku hamil", ia mengulang lagi kata-katanya. Sookyung hamil? Anak ku?

Seketika tubuh ku menegang. Sookyung hamil anak ku?

---

Sookyung POV

Perlahan Sehun melepaskan tangannya dari pinggang ku. Apa ia akan menolak anak ini? Ia terlihat kaget dan bingung. Aku tidak bisa mengartikan apa reaksinya. Aku terus menatap matanya dan merekam setiap ekspresi yang ia tunjukkan. Tapi tidak ada ekspresi bahagia disana.

"Aku hamil anakmu, Sehun", aku menegaskan kalau saja Sehun ragu anak siapa yang ku kandung. Ia menghindari mata ku. Apakah ia marah? Ia marah karena aku mengandung anaknya?

"Kau... marah?" Tanya ku takut-takut. Sehun seperti tersadar dari lamunannya. Ia melihat ku dan menggeleng. Apa maksdunya? Sehun memeluk ku.

"Mana mungkin aku marah?"

"Tapi kau diam saja dari tadi. Apa kau akan menyuruh ku menggugrkan kandungan ini?" Tanya ku lagi. Sungguh lebih baik bunuh saja aku jika aku harus melakukan itu.

"Hei, apa yang kau katakan? Apakah aku terlihat sebejat itu?" Ia mengelus rambut ku. Apa maksudnya semua ini? Aku tidak mengerti.

"Kau terlihat tidak bahagia", kata ku menyimpulkan. Sehun berhenti mengelus rambut ku. Ia melonggarkan pelukannya dan menatap mata ku.

Love Me RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang