Chapter 16

810 93 10
                                    

Author POV

Sibuk. Itu yang dialami Sookyung dan Sehun selama beberapa hari ini. Seperti kegiatan 'kejar setoran' semua pekerjaan mereka karena mereka akan berangkat berbulan madu minggu depan. Sangat melelahkan sampai-sampai mereka hampir jarang mengobrol karena Sehun akan pulang larut malam sekali demi menyelesaikan pekerjaannya.

Aku sudah sampai di depan

Tulis Sehun dan mengirimnya kepada Sookyung. Beberapa menit kemudian Sookyung terihat berjalan ke arah mobil Sehun. Mereka akan pulang bersama hari ini. Hanya sekedar mengobati rasa rindu karena belakangan ini mereka jarang memiliki waktu bersama.

"Kau menunggu lama?" Tanya Sehun saat Sookyung sudah duduk dengan nyaman dan sudah memakai safety belt nya.

"Tidak juga", jawab Sookyung. Sehun mengendurkan sabuk pengamannya dan memajukan dirinya ke arah Sookyung. Mengecup pipinya singkat.

"You have no idea how much I miss you", katanya setengah berbisik kemudian tersenyum. Senyum yang membuat Sookyung meleleh seketika. Tapi tiba-tiba saja Sookyung teringat adegan seperti ini juga. Ketika Sehun mencium Jinyoung di dalam mobilnya di pinggir jalan waku itu. Sookyung hanya membalas Sehun dengan senyuman. Tiba-tiba saja mood-nya hilang.

Sehun terlihat tidak menyadari perubahan air wajah Sookyung. Ia lantas mulai menyalakan mobilnya dan mengemudi dengan santai. Jalanan kota Seoul sangat padat sehingga tersendat di beberapa titik.

"Bagaimana pekerjaan mu?" Tanya Sehun memulai pembicaraan. Sookyung yang sedari tadi masih memikirkan Jinyoung dan Sehun hanya menatap ke arah jendela.

"Baik", jawab Sookyung seadanya. Tanpa Sookyung duga Sehun mengambil sebelah tangannya kemudian menciumnya. Sepertinya Sehun jadi suka mencium Sookyung sejak hari itu.

"Ada apa?" Tanya Sehun. Sookyung menghela napasnya berat. Menggeleng.

"Kau yakin? Ceritakanlah pada ku", kata Sehun tulus. Sehun memainkan tangan Sookyung yang ada dalam genggamannya sembari menunggu lampu merah. Sookyung masih diam seribu bahasa. Ia ragu apakah ia harus menanyakan hal itu pada Sehun.

"Hun..." panggil Sookyung pelan. Sehun memiringkan kepalanya ke arah Sookyung.

"Hmmm...?"

"Apakah..." Sookyung ingin bertanya apakah ia masih memikirkan Jinyoung. Tapi itu sangat tidak pantas. Namun Sookyung sendiri pun tidak bisa menghilangkan rasa penasarannya.

"Apakah..." lagi-lagi ia berhenti. Kata-kata yang Sookyung katakan seperti tertahan di tenggorokan. Sehun menatapnya dengan serius.

"Apakah apa?" Sehun mengulang. Melihat Sehun yang menatapnya serius membuat Sookyung blank seketika.

"Apakah aku tidak apa-apa ikut ke LA?" Tanya Sookyung akhirnya. Ia tidak tahu bagaimana harus menanyakan tujuan awalnya jadi ia lebih memilih untuk bertanya hal lain. Sehun menatapnya datar. Tidak ada jawaban.

"Kau hanya ingin bertanya tentang itu?" Tanya Sehun. Sookyung mengangguk.

"Apakah itu penting?" Tanya Sehun masih dengan ekspresi yang sama.

"Tentu saja! Aku kan tidak mau mengganggu pekerjaan mu!" jawab Sookyung jadi sewot sendiri.

"Tidak, kau tidak mengganggu ku. Ku rasa aku juga ingin jalan-jalan dan menghabiskan waktu dengan mu".

"Aku juga tidak mungkin meninggalkan mu sendirian di Seoul kan, Soo?" lanjut Sehun. Sookyung hanya diam. Sehun mengelus puncak kepala Sookyung dan kembali menjalankan mobilnya karena lampu sudah berubah hijau. Sookyung menyerah untuk menanyakan apakah Sehun masih memikirkan Jinyoung makanya ia berhenti berusah.

Love Me RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang