Author POV
Pagi ini udara terasa dingin tetapi cahaya matahari tetap memaksa masuk. Terlihat Sookyung yang masih betah berlama-lama untuk bergelung dengan selimutnya. Berguling kesana kemari mencari kenyamanan.
Tahun baru adalah awal yang baru, opini ini membuat Sookyung berpikir positif untuk bisa memperbaiki hubungannya dengan Sehun. Ia akan memulai semuanya hari ini. Menunjukkan kasih sayangnya sedikit demi sedikit.
Membayangkan Sehun yang tersenyum tulus untuknya membuat Sookyung ikut tersenyum meskipun hanya di dalam benaknya. Ia bertekad untuk bisa mewujudkan mimpinya yaitu melihat senyum itu setiap hari. Tidak ada yang lebih ia inginkan selain Sehun.
-----------------------
Sookyung POV
Suasana tahun baru masih sangat terasa. Sebenarnya yang paling terasa adalah suasana liburannya. Sekarang Sehun pun masih mendapatkan libur dari ayahnya. Sementara aku meliburkan diri.
Aku suka sekali saat-saat pagi di hari libur seperti ini. Rasanya suasana di rumah hangat dan bahagia. Mungkin hanya aku yang merasa seperti ini karena jarang dapat liburan. Pasti akan tambah menyenangkan kalau ada anak-anak kecil, suasana akan menjadi ramai. Oh... Aku mulai bermimpi lagi, bangunlah Sookyung!
Aku membuka tirai jendela kamar ku. Matahari cukup cerah meskipun dingin tetapi justru ini adalah the best part yang paling aku suka. Aku merapikan kamar ku dan pergi keluar. Masih sepi, berarti Sehun belum bangun. Aku ingin masuk ke kamarnya dan melihat wajah tidurnya...
Tanpa sadar kaki ku sudah berjalan ke depan pintu kamarnya. Beruntungnya, pintu kamar Sehun terbuka sedikit. Aku bisa mengintip ke dalam. Aku melihat Sehun masih dengan selimutnya, ia tidur di sisi sebelah kanan ranjang. Selimutnya sudah berantakan tidak berbentuk. Tidak terbayang2 kalau nanti aku tidur bersamanya lagi. Aku ingat waktu di rumah keluarganya Sehun ia menendang ku saat tidur. Sehun memang tidurnya berantakan.
Aku bisa melihat wajahnya dari sini. Sehun seperti anak kecil. Kenapa sih ia manis sekali? Wait, sebenarnya apa yang ku lakukan? Pagi-pagi sudah mengintip kamar orang. Benar-benar... Kalau Sehun tau apa yang akan dia lakukan? Hahaha mian Sehun-ah.
Aku menjauhi pintu kamarnya dan pergi ke kamar mandi untuk cuci muka. Setelah itu ke dapur untuk membuat sarapan. Aku memang istri yang baik, wanita bodoh mana yang masih mau mengurus suami yang sudah berselingkuh? Ya, aku memang wanita bodoh itu.
Menu pagi ini adalah pancake. Aku suka pancake, semoga Sehun juga menyukainya. Aku bosan makan toast setiap hari karena memang simple dan cepat. Aku menyiapkan bahan-bahannya dan mulai memasak. Aku suka wanginya. Wangi sekali...
"Hmmm wangi sekali..." Hampir bersamaan dengan suara hati ku. Wah sepertinya sekarang aku tahu kalau Sehun ternyata cenayang. Aku menengok ke belakang dan melihat Sehun yang sedang duduk di mini bar belakang ku dan sedang mengunyah stroberi yang sudah ku siapkan untuk topping. Aku hanya tersenyum dan kembali memasak.
"Kau bangun siang sekali pagi ini", kata ku membuka obrolan.
"Aku sengaja bangun siang agar kau tidak perlu bangun dan memasak terlalu pagi", aku menoleh ke arahnya sekalian menaruh pancake yang sudah matang di piring besar.
"Sebenarnya aku tidak keberatan memasak pagi-pagi", kata ku. Tumben sekali dia. Alasan saja, bilang saja malas bangun... Ia tertawa. Oh jangan bilang ia benar-benar bisa membaca pikiran ku.
"Okay okay... Cepatlah, aku lapar", kata Sehun seenaknya dengan nada memerintah. Menyebalkan sekali!
Setelah selesai, aku menaruh pancake beserta toppingnya di meja makan. Sehun mengekori ku dan bersiap duduk di meja makan. Tidak lupa menyiapkan piring dan alat makannya. Aku masih harus mengambil minuman di dalam kulkas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Right
FanficMencintai seseorang sama seperti mengerjakan soal matematika. Sulit. Tetapi kau harus mencobanya, karena sebelum kau mencoba kau tak akan pernah bisa. Kau mungkin tidak akan langsung berhasil menjawab soal dengan benar, namun kau akan mendapatkan ba...