1st Month
Author POV
Sookyung berlari ke kamar mandi. Ia muntah untuk yang ketiga kalinya pagi ini. Rumah mereka terdengar gaduh karena suara langkah kaki Sookyung. Tadinya ia sedang berusaha membuat sarapan untuk dirinya dan Sehun, tetapi selalu berakhir Sookyung yang memuntahkan isi perutnya.
"Sayang, jangan berlari!" teriak Sehun. Ia sudah sering memperingati Sookyung untuk tidak berlari jika ia ingin ke kamar mandi untuk muntah. Mungkin lain kali Sookyung harus membawa banyak kantung plastik agar ia tidak perlu muntah di kamar mandi.
Sehun masuk ke kamar mandi yang tidak sempat Sookyung kunci. Sookyung sedang duduk di atas closet dan terlihat sangat lemas. Sehun menghampirinya dan berjongkok di depan Sookyung. Ia mengelus pipi Sookyung yang kehilangan ronanya, ia malah terihat putih pucat.
"Ada yang bisa ku bantu?" Tanya Sehun sambil memegang tangan Sookyung yang terasa dingin. Sookyung menggeleng.
"Maaf, aku tidak bisa membuat kan mu sarapan", katanya lemah.
------------------
Sehun POV
Apakah seburuk itu rasanya? Kuharap Sookyung tidak tumbang. Aku banyak membaca artikel mengenai kehamilan dan aku jadi sangat khawatir karena trimester awal biasanya yang paling buruk. Salah satu blog mengatakan kalau sebagai suami yang baik aku harus menyiapkan sarapan untuknya karena biasanya ibu hamil akan mengalami morning sickness. Tetapi sayang sekali, aku tidak bisa memasak. Aku jadi merasa tidak berguna.
"Kita makan diluar saja ya?" ia mengangguk.
"Kau mau makan apa?" biasanya ibu hamil memiliki permintaan-permintaan khusus soal makanan. Sookyung berpikir sebentar kemudian menghela napas berat.
"Aku tidak ingin makan apapun. Aku mual", aku tidak bisa membiarkannya tidak sarapan. Ia harus makan.
"Kau harus makan, sayang. Baby pasti lapar", kata ku sambil mengelus perutnya. Janin di dalam perut Sookyung butuh nutrisi. Ia menggeleng kuat.
"Aku muaaaal", ia mulai menangis dan merengek seperti anak kecil lagi. Menurut artikel yang ku baca, ibu hamil juga biasanya sangat sensitive dan moody. Sookyung juga tahu kalau air mata adalah senjata jitu karena aku tidak bisa melihatnya menangis.
"Kau harus tetap makan, sayang. Aku akan membuatkan mu teh hangat untuk menghilangkan mual", aku menuntunnya untuk ke kamar. Demi Tuhan, aku tidak pernah membuat teh sebelumnya. Aku membuka aplikasi menonton video di ponsel ku dan melihat tutorial membuat teh. Setelah aku mengerti bagaimana cara membuatnya, aku mencoba melakukannya. Aku agak ragu sebenarnya, tetapi harus tetap ku lakukan demi Sookyung dan anak kami.
"Aku ingin English breakfast", kata Sookyung ketika aku masuk hendak menyerahkan teh buatan ku. Ia melirik ku sejanak sebelum menyesapnya sedikit. Aku sudah mencobanya dan rasanya tidak terlalu buruk untuk pemula. Ia tersenyum setelah merasakan teh buatan ku kemudian menghabiskannya.
---
2nd Month
Sookyung POV
Perutku agak membuncit sekarang. Tetapi belum ada peningkatan dengan nafsu makan ku. Sehun harus memaksa ku berkali-kali untuk minum susu ibu hamil. Rasa yang aneh membuat ku enggan untuk meminumnya. Sehun sangat sabar menghadapi perubahan mood ku. ia juga meladeni setiap permintaan ku. Ia memang suami yang baik.
Aku terbangun dari tidur ku ketika aku ingin sekali minum air kelapa. Saat aku melihat jam menunjukkan pukul dua dini hari. Aku melihat Sehun yang tertidur di samping ku dengan wajah lelahnya. Ia habis lembur. Aku tidak tega membangunkannya jadi aku kembali tidur. Baru saja aku memejamkan mata, bayang-bayang air kelapa yang di ambil langsung dari buahnya membuat ku membuka mata lagi. Aku bangun untuk duduk dan meminum air putih yang tersedia di nakas sambil membayangkan kalau itu air kelapa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Right
Fiksi PenggemarMencintai seseorang sama seperti mengerjakan soal matematika. Sulit. Tetapi kau harus mencobanya, karena sebelum kau mencoba kau tak akan pernah bisa. Kau mungkin tidak akan langsung berhasil menjawab soal dengan benar, namun kau akan mendapatkan ba...