Love Me Right

Chapter 6

Sookyung POV

Tidak, kau tidak melihatnya. Itu tadi hanya ilusi. Tidak usah dipikirkan Sookyung. Biarkan, biarkan saja. Lebih baik aku melanjutkan perjalanan ku karena lampu lalu lintas audah berubah menjadi hijau. Supermarket sudah ada di depan mata. Aku membelokkan mobil ku dan memarkirkannya. Supermarket lumayan ramai.

Saat berjalan menuju pintu masuk aku melihat banyak spanduk diskon dan promo. Aku suka diskon dan memang semua wanita suka diskon. Aku langsung bersemangat mengambil trolley dan memulai petualangan mencari bahan makanan. Saat sudah memasuki supermarket, mall, atau semacamnya aku bisa menghabiskan waktu berjam-jam di sana. Padahal pada akhirnya aku hanya membeli satu barang.

Aku mulai mencari sayuran, daging, dan lain-lain. Sehun menyukai hampir semua jenis makanan. Tapi Sehun paling suka makanan Jepang. Aku lumayan ahli dalam memasak makanan Jepang, aku bersyukur dulu pernah mempelajarinya. Berarti ide untuk makan di restoran itali tadi adalah ide Jinyoung, bukan Sehun. Sehun dengan pasti akan melangkahkan kakinya untuk pergi ke restoran Jepang. Wait, aku memikirkan mereka lagi.

Tidak Sookyung, jangan sekarang.

Aku berusaha melupakan mereka berdua dengan melihat diskon menggiurkan yang ditawarkan. Diskon memang sangat banyak saat menjelang natal dan akhir tahun seperti ini. Berbicara natal, apa yang akan aku lakukan saat natal nanti? Apakah aku harus mencarikan kado untuk Sehun? Apakah aku harus membuat kue dan mengadakan pesta? Sendirian? Lelucon yang sangat bagus. Aku akan mengajak Sehun berpesta bersama. Aku tidak peduli.

Akhirnya aku memutuskan untuk membeli kado natal untuk Sehun. Tapi tidak sekarang, mungkin besok. Aku akan membuat kue dan memasak makan malam spesial. Aku pun membeli bahan-bahan untuk membuat kue. Setelah mendapatkan semua barang yang dibutuhkan aku berjalan ke kasir. Membayar belanjaan ku dan langsung pulang ke rumah.

-----

Hari ini aku berniat untuk membeli kado untuk Sehun. Aku pergi ke pusat perbelanjaan di tengah kota Seoul. Sebenarnya aku tidak hanya membeli hadiah untuk Sehun, aku juga membeli hadiah untuk kedua orang tuaku.

Aku memasuki toko brand ternama yang menjual barang-barang fashion. Sepertinya aku akan membelikan jam tangan couple untuk orang tuaku. Apakah itu berlebihan? Tidak kan? Aku memilih beberapa model yang sekirany cocok dipakai eomma dan appa.

Apa yang harus aku berikan untuk Sehun ya? Aku melihat-lihat seisi toko dan belum menemukan hadiah yang pas untuk Sehun. Bagaimana kalau jam tangan juga?

Aku menghampiri counter jam tangan lagi. Aku tertarik dengan jam tangan couple yang dipajang di etalase. Masa iya aku memberikan jam tangan couple? Itu kan sama saja memberikan hadiah Jinyoung secara cuma-cuma. Bagaimana kalau jam yang satunya kuambil? Baiklah aku akan membeli ini.

Setelah membayar aku meminta sekalia. Untuk dibungkus. Tapi aku lupa memisahkan jam yang satunya. Aku kan tidak mungkin membukanya lagi. Aku pelupa sekali sih...

Biarlah, aku ingin Sehun memutuskan untuk siapa jam itu. Kalau memang ia benar-benar memberikannya ke Jinyoung...?

Ya, hitung-hitung amal lah...

Sesampainya di rumah aku menulis kartu ucapan. Khusus untuk Sehun aku menulisnya panjang lebar. Menjelaskan kalau ia bebas memberikan jam yang satunya pada siapa saja. Tanpa harus memikirkan aku yang telah membelinya. Entahlah, aku merasa aku begitu pasrah kali ini, aku juga tidak yakin apakah Sehun akan memakainya. Dan aku tidak mengharapkan balasan.

-------------------

Author POV

Keesokan harinya Sehun sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Sibuk memakai dasi sehingga tidak memperhatikan Sookyung yang datang menghampirinya dan mengambil alih dasi yang sedang Sehun pakai. Membantunya memakai dasi.