# 1

11.2K 423 25
                                    

Aku melihatmu, melewati pintu itu. Dan yang bisa kulakukan setiap hari adalah, mengintipmu dari balik jendela bening kelasku. Setiap jam istirahat, kita melakukan hal itu berulang-ulang. Namun, aku tak pernah lelah untuk menatapmu yang setiap saatnya selalu ceria dan mempesona.

Hingga aku sadar dan paham tentang perasaanku padamu. Aku tahu, aku hanyalah gadis bodoh. Bodoh karena aku tahu, kau takkan pernah menyadari rasa ini. Hanya aku yang merasakannya.

Naruto-nii. Aku hanya ingin kau sadar akan perasaan adik kelasmu ini. Dan aku hanya ingin kau mengizinkanku memanggilmu dengan menambahkan suffix -kun. Pasti lebih berarti.

Aku suka senyummu. Semua tentangmu, aku menyukainya. Sampai pada rasa sakitnya karena mencintaimu.

Aku ingin kita bertatapan dan berdekatan. Tapi, aku sadar, aku takkan bisa melakukannya. Karena saat didekatmu, semua bagian tubuhku sangat tak stabil. Alhasil, kita harus selalu ber-sms dan juga BBM.

Percayalah, aku masih bersyukur kau menganggapku seorang adik. Daripada tidak dianggap sama sekali.

Aku selalu bertanya-tanya, apa yang kau lakukan didalam kelasnya? Aku sangat mengerti tentang hubungan kalian. Namun, saat kau keluar aku selalu memandangimu seakan tengah berbunga-bunga setiap harinya.

Tunggu, ada yang berbeda. Kau melewati ambang pintu itu, tapi kali ini seakan marah. Jelas sekali kau tak seperti biasanya. Kau membuatku cemas.

Mungkin, aku harus cek status BBM-mu.

Recently Updates.

Naruto Namikaze new status: "YOU'RE SUCH A LIAR!!"

Aku tercengang. Apa dia sudah tahu kebenarannya?

Hinata Hyuga: Ada apa, senpai? Apa ada yang membuatmu marah?

Aku mem-BBM-nya. Semoga dia baik-baik saja.

Naruto Namikaze: "Huh?"

Hinata Hyuga: ??

Naruto Namikaze: "Untuk mantan pacarku, Shion."

A-apa? Mereka putus? Shion sudah menjadi mantan pacar Naruto-nii? Benarkah ini?

Hinata Hyuga: Shion? Naruto-nii sudah putus dengannya??
-read.

"BOO!"
"KYAA!"

Aku menoleh pada sesuatu yang membuatku berteriak kaget. Hanya Kiba dan Shino! Kiba dan Shino mengagetkanku! Jantungku hampir saja terlepas saat mereka membuat aku teriak tadi. Beruntung, ponselku tak jatuh ke lantai.

"Kalian mengagetkanku!" bentakku semarah mungkin, agar mereka jera.

"Secara teknis, hanya Kiba yang membuatmu kaget." sahut Shino dengan santai.

Benar juga.

"Melihatnya lagi, huh?" tanya Kiba dengan nada meledek.

Pipiku memanas. Tanpa pikir panjang, aku memilih pergi ketempat dudukku.

"Hey, ayo kekantin! Bel masuk belum terdengar!" pekik Kiba. Aku tak menoleh, mengabaikannya.

'Treet..'

"Dengar? Itu bunyi bel masuk.." jawabku menoleh dan memberinya senyum tipis.

•TBC..•
Gimana? Gaje kah? Pake segala ada bbm ya? Kocak jadinya ya? Tau gue mah. Aneh kan jadinya. Maaf ya, kalo pendek. Emg ff ini short story. Tpi pas kesono-sononya *ngomongapasihgue?* mungkin aja panjang. Next or delete? give me vomments, ok?

Love,
-Fatma.

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang