# 11

3.5K 239 23
                                    

22:25.

Sometimes I start to wonder, was it just a lie?

If what we had was real, how could you be fine?

'Cause i'm not fine at all.
I remember the day you told me you were leaving.
I remember the make up running down your face.
And the dreams you left behind you didn't need them.
Like every single wish we ever made.
I wish that I could wake up with amnesia.
And forget about the stupid little things.
Like the way it felt to fall asleep next to you.
And the memories I never can escape.

'Cause i'm not fine at all..

Aku terus mendengarkan lagu ini sembari berbaring diranjangku. Ragaku ada diatas sini, namun pikiranku melayang jauh menuju kejadian ditaman tadi sore. Perasaan bersalahku masih terasa dihati.

Aku tak ingin melihat wajah sedih Kiba besok. Maka dari itu, sedari tadi aku mencoba menghubunginya. Tapi sepertinya dia terlalu kecewa dengan jawabanku. Bukan maksudku untuk menolaknya ataupun membuatnya kecewa. Aku sudah memilih cintaku sendiri.

Kini, aku pasrah. Menunggunya merespon nampaknya tak mungkin. Kemungkinan besar yang terjadi antara aku dan Kiba saat bertemu adalah saling membuang muka lalu menjauh.

Jujur, aku masih memutar-mutar otakku agar menemukan cara mempertahankan persahabatanku antar Kiba, aku dan Akamaru.

Coba bayangkan, bagaimana perasaan seorang gadis polos sepertiku yang untuk pertama kalinya ditembak oleh seorang pria?

Yang kusesalkan, pria itu adalah sahabat karibku sendiri.

Ddrrtt.. Ddrrt..

From: Kiba.
Hinata, maafkan aku atas perkataanku tadi.. Aku sungguh tak berniat membentakmu. Maafkan aku?

To:Kiba.
Syukurlah kau membalas sms ku. Kau tak usah minta maaf. Seharusnya aku yg minta maaf, Kiba. Aku tidak bermaksud melukai hatimu, maafkan aku?
-send.

From: Kiba.
Hinata, kau ini gadis yg cantik, cerdas dan baik hati. Siapa yg tak mau memaafkanmu?

To:Kiba.
Kau memujiku? Arigatou kalau seperti itu. Aku sangatlah yakin, kau akan mendapatkan gadis yg sempurna untukmu..
-send.

From: Kiba.
Hehe, baiklah. Hey, aku rindu dg suaramu. Aku telpon ya? Ada sesuatu penting yg harus kubicarakan.

To: Kiba.
Okay, tapi tunggu. Ada sms lain dari Sakura.
-send.

From: Sakura.
Moshi-moshi^^. Kau yg memberi nomorku ke Naruto-senpai? Dia bilang dari teman dekatku yg memberinya.

Naruto-kun sudah mendapat nomor Sakura? Benarkah? Siapa yang memberinya? Oh, tidak. Pasti beberapa hari lagi mereka berdua berpacaran lalu membuat diriku tersakiti lagi.

Aku sudah tak tahan dengan semua ini. Aku tak mungkin menelpon Naruto-kun dan mewawancarainya hanya karena hal konyol ini. Lalu, siapa teman dekat Sakura yang memberinya?

Ddrrt.. Ddrtt..

Ini panggilan dari Kiba. Pikiranku mulai berantakan lagi. Kini, aku mulai berpikir Kiba yang memberinya nomor Sakura.

Baiklah, aku takkan mengangkat telpon darinya kalau begitu.

•TBC..•
Sbnrnya gue yg ngasih no Sakura ke Naruto #tawajahat #abaikan.

Gimana chap ini? Apa absurdnya keliatan bgt? Gomen ne. Maaf klo kata2nya lebay bin alay bin dramatis bgt, kan biar feel nya dpt gitoeuh :3 *walaupun trnyata gadpt sama sekali-_-*. Oh ya, lirik diatas itu salah satu lagu fav gue :), jadi gue masukin aja sekalian video 5sos nyanyi <3

Okay, vomments, please!

Love,
-Fatma (ttm nya naruto).

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang