07:43.
Bel masuk belum dibunyikan. Kelas terlalu sunyi hanya karena aku sendirian bergalau ria didalamnya. Aku tak melakukan apapun, hanya terus menunggu seseorang.
Aku menenggelamkan kepalaku dalam kedua tanganku. Menunggu Kiba yang terbiasa datang 5 menit sebelum bel berdentang.
Keberadaan Shino dan Sakura? Aku tak terlalu memikirkan mereka. Aku yakin mereka masuk. Yup, tas keduanya telah membuktikan.
Aku telah melupakan hal kemarin, tentang perasaan Kiba. Aku hanyalah mempertanyakan soal nomor Sakura yang telah sampai pada Naruto-kun. Aku mencurigai Kiba.
Selain dia, siapa lagi?
"Hey, merenungkan sesuatu?"
Akhirnya, orang yang kucurigai datang. Suara khasnya saja sudah terdengar.
"Ada yang harus kubicarakan padamu." gumamku to the point.
Dia malah menaikkan sebelah alisnya, "Hah? Memang ada apa?"
Cukup sudah! Dia berpura-pura tak melakukan kesalahan.
"Kau memberi Naruto-kun nomor Sakura kan?" tanyaku menahan amarah.
"Maksudmu? Aku tak mengerti, Hinata.." alibinya.
"Kau tahu pasti, ketika Naruto-kun selalu berhubungan dan berdekatan dengan seorang wanita, dia akan segera mengungkapkan perasaannya pada wanita incarannya. Lalu, mereka berdua berpacaran dan happy ending. Aku tak bisa terima itu! Sekarang aku tanya, kau menyimpan nomor Sakura? Dan memberinya pada Naruto-kun?" aku terus mendorongnya agar menjawab jujur.
Kiba tampak berpikir,
"Y-ya, aku memang punya nomor Sakura, t--"
"Aku muak dengan dirimu Kiba! Kau dendam padaku? Sakit hati karena kutolak? Tak bisakah seseorang membuatku bahagia? A-aku benci padamu! Saat mereka berdua menjalin hubungan, aku tak mau berada didekatmu lagi!!"Dengan kekesalan yang tertahan, aku segera keluar kelas. Kemudian berlari menerobos ramainya lorong sekolah.
Kurasa aku ingin ketempat yang sepi. Dimana tiada orang yang bisa menemukanku.
Aku akan berlari menuju belakang kantin.
Kakiku seketika terhenti saat melewati kantin. Disana, lavenderku mulai bersedih kembali. Aku melihat Sakura dan senpai yang sangat kucintai tengah duduk berdua.
Canda tawa memenuhi suasana diantara mereka. Saling berbagi tawa bersama. Dunia seakan hanya milik mereka berdua.
Aku senang melihat Naruto-kun tertawa.
Namun, kesedihan datang karena bukan aku yang membuat dia tertawa. Aku sangat ingin tertawa bersamanya.
Aku tak kuat melihat hal itu.
Kakiku meneruskan lari ke tempat tujuanku sebelumnya. Berlari dengan dada sesak lalu air mata yang jatuh meninggalkan jejak.
Mulai sekarang, tak ada yang sanggup membuatku tersenyum lagi.
•
•
•
•
•TBC..•
Nyesek ga eh? Maaf bgt kalo masih aja absurd, alay, gaje dan aneh (kek yg bikin). Ff khas buatan gue kan emg gitu. Maafin aja yaaa.. Gue tau, kalian itu baik dan sehat(?) maka dari itu, tinggalkan vomments B-). #DOUBLEUPDATE!Love,
-Author alay.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
Fanfiction"Harusnya aku sadari semua sebelumnya." ___ Disclaimer: Masashi Kishimoto. Naruhina Fanfic. Hope u like it:)).