# 21

3.4K 232 24
                                    

Beberapa hari kemudian...

Jam istirahat telah dimulai beberapa menit lalu. Dan dibangku taman ini, aku akhir-akhir ini berada. Duduk relax sambil mendengarkan playlists diponselku. Sebuah pohon cukup besar bersedia menaungiku dari teriknya mentari.

Sejujurnya, aku tengah asyik chatting dengan kedua kawan jauhku. Berusaha melupakan kesedihan karena canda tawa mereka.

Sejak Shino pindah, aku jadi gadis penyendiri. Saat semua murid pergi ke kantin bersama temannya, aku malah disini mencoba menghibur diriku.

Selain itu, aku sangatlah malas ke kantin. Ada pemandangan tak sedap disana. Bukannya memakan sesuatu dengan tenang, nantinya malah makan hati. Kalian pasti mengerti apa yang kumaksud.

Sebentar, kurasa ada beberapa orang berjalan ke tempatku.

Disaat mataku menatap kearah depan guna memastikan, benar saja. Teman-teman Sakura nampak melangkah kearahku.

Kalau tak salah, perempuan pirang dengan sebelah matanya tertutup poni itu adalah Yamanaka Ino. Disebelah kiri gadis itu, ada pacar Shikamaru-senpai, Sabaku no Temari. Disisi kanan Ino, ada kekasih sepupu jauhku, Tenten.

Yup, cukup logis jika Sakura mendapat teman populer seperti mereka semua. Dia adalah gadis yang periang dan ramah pada semua orang. Dan juga cantik.

Untuk apa mereka berjalan menghampiriku? Aku pun segera melepas earphone dari telingaku.

"Halo, Hyuga Hinata." sapa gadis bermata aquamarine yang kini ada didepanku.

Aku tak menyahut, cukup heran mereka tahu aku ada ditaman belakang sekolah. Semua orang tahu, aku tak pernah mengenal mereka secara dekat.

"Namamu bukan Hyuga Hinata, ya?" tanya Temari.

Ada apa dengan tatapan mereka semua? Sangat tajam kepadaku dan membuatku sedikit takut mereka akan bertindak kriminal padaku. Bagaimana pun juga, aku harus menjawab pertanyaan mereka.

"Ya. Aku Hyuga Hinata. Ada apa?" tanyaku balik secara santai.

"Kau teman sebangku Sakura, kan?" tanya Ino lagi.

Aku hanya mengangguk.

"Kelas 11.A, kan?" kini Tenten yang mulai bertanya.

Aku mengangguk untuk kedua kalinya.

Tenten mulai mendekat kearah telinga Ino. Seperti orang yang ingin membisikkan sesuatu. Namun,

"Dia cantik, seperti kata Sakura-chan."

anehnya, aku dapat mendengar jelas perkataan Tenten. Sebenarnya, ada apa? Apa yang mereka inginkan dari gadis sepertiku?

Mendengar bisikan temannya, Ino hanya dapat menghela nafas. "Maaf mengganggu, ada yang harus kami bicarakan. Jadi, kami boleh duduk, kan?"





•TBC..•

Hulla! Masih ada yg nungguin nih ff? Kalo ada, maaf ya ff ini makin ga danta. Mau lanjut apa ga nih?

Love,
-Fatma.

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang