# 13

3.4K 221 18
                                    

Hari ini berlalu begitu saja. Begitu lambat dan begitu perih bila diingat.

Baru saja aku melihat teman sebangkuku pulang bersama Naruto-kun. Aku hanya pernah diantar pulang Naruto-kun dua kali. Itu juga Tou-sanku yang memintanya.

Sakura menceritakan semuanya didalam kelas. Semua kejadian manis antara dirinya dengan Naruto-kun. Tapi saat dia menceritakan kejadian manis itu padaku, telingaku panas, hatiku memberontak lalu yang bisa kulakukan hanyalah tersenyum. Perih rasanya.

Aku harap Naruto-kun dapat bahagia bersama Sakura. Mereka pasangan yang cocok, setuju?

Kini aku berdiri dipinggir jalan menunggu taksi yang ingin kutumpangi. Harusnya aku sudah dijemput supirku. Salahku, aku menyuruhnya agar tidak menjemputku disaat aku belum menelponnya.

Naasnya, ponselku tertinggal dikamarku. Aku terlalu banyak pikiran, hingga ponselku terlupakan.

Saat disekolah, aku banyak menyendiri.

Semua orang yang mengenalku mencoba menanyakan keadaanku. Usaha yang bagus, karena aku tahu sebenarnya mereka itu sama sekali tak peduli padaku. Aku yakin. Siapa yang peduli pada gadis pendiam sepertiku?

Tentang aku dan juga Kiba, kami saling berdiam diri. Tak saling bertatap muka, tak saling menyapa ataupun bersentuhan.

Sekilas, aku melihat wajahnya. Dia nampak murung. Muncullah kepedulianku. Tapi, rasa benciku menghalangi dan menebas kepedulianku padanya. Jujur, aku cukup khawatir padanya.

Hilangkan rasa kepedulianmu pada Kiba, Hinata!

Mendadak sebuah mobil berhenti tepat didepan tempatku berdiri.

Bukankah ini mobil Shino?

"Cepatlah naik! Aku akan mengantarmu pulang.." ternyata benar dugaanku.

"Eh? Baik." aku pun segera menaiki mobil hitam Shino.

Tak betah menunggu taksi, karena lama. Lagipula, Shino sahabatku. Tidak enak menolak penawarannya.

Jadi, tak ada pilihan lain.

•TBC..•
Pendek aja yeps! Maaf klo 2 chap ini gaje dan sejenisnya yaa :'). Mungkin readers yg mulia bersedia kasih vomment?

Love,
-Fatma.

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang