In Case by Demi Lovato➡
•
'Treett treeettt..'
"Apa itu Naruto-senpai? Sedang apa dia disana?" tanya Shino, sahabat yang duduk didepanku. Bel pulang telah dibunyikan, dan kini, tatapanku fokus pada seorang pemuda yang tengah menungguku didepan kelas.
Tatapannya aneh dan kurasa, dia menatapku.
"Dia siapa?" tanya teman sebangku baruku, Sakura. Tepat sekali, dia anak baru yang sengaja dipasangkan denganku. Karena semua bangku telah penuh dikelas ini, dan hanya aku yang duduk sendirian.
Gadis ini baru beberapa hari di Konoha. Dia asli dari Iwa. Rambut seperti permen kapas berwarna pink dengan bandana yang cocok sebagai mahkotanya. Dia mempunyai mata emerald yang indah dan paras yang cantik.
Saat aku menatap kedepan, Naruto-kun tengah membeku dan matanya mengarah kearahku. Aku tak tahu pasti alasan dia bersikap seperti itu.
"Umm.. Dia kakak kelas, tepatnya kelas 12.A. Kau tahu Sasuke-senpai kan? Naruto-senpai dan dia bersahabat." tandasku setelah selesai mengemasi barang-barangku kedalam tas.
"Ck, pasti kau akan pergi dengannya." sahut Kiba disaat aku berjalan melewatinya. Aku hanya menoleh, lalu tersenyum manis kearahnya.
"Jaa." pamitku. Sakura dan Shino hanya tersenyum.
Aku pun menghampiri Naruto-kun. Tak sabar menantinya mengucapkan sesuatu yang akan mengubah hidupku.
***
15:55.
Pipiku terus saja memanas. Jantungku berpacu cepat, disaat aku menatapnya dan dia membalas tatapanku. Walaupun begitu, aku takkan menatapnya lebih dari 10 detik. Jika itu terjadi, lututku akan melemas.
Kini, aku dan Naruto-kun duduk dibangku taman dengan danau sebagai pemandangannya. Setelah beberapa jam menghabiskan waktu berdua menaiki wahana dan memainkan permainan ditaman yang baru pertama kukunjungi.
Keheningan terjadi diantara kami berdua. Kumohon, biarkan kata itu terucap dari mulutmu sekarang, Naruto-kun!
"Cantik, manis dan menggemaskan." racaunya. Asal kalian tahu, dia telah mengucapkan kata-kata itu berjuta-juta kali. Sejak kami masih dalam perjalanan kemari sampai sekarang.
Entah apa yang dia maksud, kata-kata itu berhasil membuat pipiku terus saja panas. Meskipun dia mengatakan itu tanpa menatap mataku.
Aku meliriknya, sambil terus bertanya-tanya pada diriku sendiri. Kenapa dia selalu menggumamkan kalimat itu? Untuk siapa?
Aku sudah tak sabar dia mengungkapkan perasaannya padaku. Dan yang bisa kulakukan hanya terus dan terus menunggunya.
"Kau tahu, kenapa aku tak bisa berhenti mengucapkan kata-kata itu?" tanyanya masih menatap danau.
Aku mulai menunduk lalu menggelengkan kepalaku.
"Karena, aku barusaja bertemu wanita seperti itu-ttebayo.." gumamnya lagi dengan senyum manisnya.
Aku yang terpana hanya bisa menatapnya penuh arti. Dan mulai mencari tahu siapa yang dimaksudnya. Mungkin aku?
Aku pikir, Naruto-kun akan sadar dengan perasaanku. Lalu dia akan berkata jika dia mempunyai rasa yang sama! Aku tak sabar menunggunya!
"Kau tahu apa yang kurasakan sekarang?" tanyanya sambil menatapku teduh.
"A-aku tahu, aku juga--"
"Ya, aku sedang jatuh cinta. Jatuh cinta pada pandangan pertama-ttebayo." tukasnya terus membuat wajahku panas dengan tatapan dari mata birunya.Aku mulai tak dapat mengontrol nafasku dan juga laju jantungku.
"Aku jatuh cinta pada.." aku menunggu sambungan katanya. Membayangkan dia langsung memelukku setelahnya.
Kami saling bertatapan.
"Aku jatuh cinta pada.. Wanita dengan rambut merah muda itu.."
Jleebb!
Tuhan! Apa maksudnya? Dia tak menyebutku? Dia tak jatuh cinta padaku? Apa maksudnya ini?!
Jantungku berhenti berdetak. Nafasku tertahan. Mataku mulai memproduksi air yang bening. Dan tubuhku seakan ingin jatuh sekarang juga. Naruto-kun telah memilih wanita yang lain. Yang lebih sempurna daripada wanita polos sepertiku. Dan aku tahu pasti siapa wanita yang dia maksud.
"Ma-maksud Na-Naruto-kun, Sakura?" tanyaku berusaha tak terisak. Dengan lidah kelu dan dada tertekan.
Dia mengalihkan pandangannya dariku,
"Jadi, namanya Sakura ya? Cocok sekali dengan orangnya-dattebayo." tambahnya lagi dan sekali lagi menghancurkan hatiku.Baiklah, tenang. Aku yakin, jika aku menanyainya tentang hal itu, dia akan berpaling padaku.
Tarik nafas dalam,
"Naruto-kun tak ingat? Naruto-kun akan membicarakan sesuatu kan padaku?" tanyaku mencoba mengingatkannya.Semoga berhasil!
"Umm.. Sesuatu ya? Siang ini aku hanya mengingat gadis berambut pink itu.." jawabnya dengan santai dan sukses membuat hatiku pecah berkeping-keping.
Dadaku mulai sesak kembali.
Jujur, aku tak dapat menahan perasaan ini lebih lama. Menunggunya putus dan menunggunya move on itu sangat tak mungkin kali ini. Haruskah aku mengungkapkannya duluan?
"Na-Naruto-kun--"
"Hinata, kau bisa kan membuat aku dan dia bersatu??"Tidak! Ya Tuhan. Aku tak sanggup hal itu terjadi. Tolong singkirkan wajah tampanmu dari hadapanku Naruto-kun.
Dia memasangkan wajah memelasnya dihadapanku. Aku tak bisa, aku tak mau! Bisakah kau mengerti tentang perasaanku ini? Naruto-kun, aku takkan membiarkan kalian bersatu. Tapi, wajahmu..
"Ba-baiklah," balasku mencoba tak membiarkan air mata ini terjun dari mataku.
Kulihat, mata indah Naruto-kun berbinar-binar. Mendadak tingkah konyolnya membuatku merasa.. Lebih baik.
Kau membiarkanku terbang diatas awan, lalu tiba-tiba menjatuhkanku begitu keras.
Kau membuat hati ini hancur hingga berkeping-keping, tapi hanya kau yang dapat menyatukan hatiku yang kupikir, takkan pernah sesuai dengan bentuk semula. Mengapa semua itu bisa terjadi?
Apa maumu, Naruto-kun?
•
•
•
•
•TBC..•
Yaampun, chap tergaje yg pernah gue bikin. Kayaknya kelanjutan ff ini bkl lama, kuota gue sekarat :'v, fyi.Mau next or not? Kasih vomments dan masukan dong!
Love,
-Fatma.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
Fanfiction"Harusnya aku sadari semua sebelumnya." ___ Disclaimer: Masashi Kishimoto. Naruhina Fanfic. Hope u like it:)).