# 28

4K 207 15
                                    

White Horse by Taylor Swift➡

~

16:15

Aku terus memandangi cincin putih mengkilap yang kupungut didepan kamarku tadi. Angin sore ini mencoba menenangkan suasana dengan meniup lembut helaian rambutku. Aku merasa menyesal tidak menyambut kedatangan Naruto-kun siang tadi.

Taman Miraiden, menjadi tempatku sekarang. Aku terduduk sendirian disini. Merangkai memori-memori indahku bersama ketiga sahabatku. Namun, bayang-bayangnya terus menghantui hati dan pikiranku. Aku sangat merindukan Naruto-kun.

Siang tadi, dia berkata dia sangat merindukanku. Apa yang membuatnya rindu padaku? Dia sudah mematahkan hatiku untuk ke sekian kalinya dan aku tak habis pikir, dia merindukanku.

Tenang, Hinata. Kau kuat. Harus kuhadapi semua ini sendirian, tanpa ada yang memperdulikanku.

"I'm not a princess, this ain't a fairytale. I'm not the one you'll sweep off her feet, lead her up the staiwell. This ain't Hollywood, this is a small town. I was a dreamer before you went and let me down. Now it's too late for you and your white horse to come around~."

Bersenandung sedikit membuatku lebih baik. Ditengah kesunyian ini, yang bisa kulakukan hanyalah merenungi hari esok. Jika esok aku sudah tak dapat lagi membuka mataku, akankah seseorang merindukanku?

Entah mengapa, aku ingin sekali memakai cincin yang kurasa dari Naruto-kun ini. Akankah cantik dan muat?

Tapi, aku merasa tak pantas memakainya.

"Indah sekali."

Mendadak suara seseorang yang berada disisiku membuatku terkejut. Dan aku merasa bahwa suara itu begitu familiar ditelingaku.

Dengan rasa penasaran, aku segera menoleh. "To-Toneri?"

Rambut putih, kulit yang pucat lalu sepasang mata biru yang hanya hangat jika menatapku. Ini benar dia. Dan tatapannya padaku masih sama seperti saat pertama bertemu.

Kapan dia kembali ke Konoha? Setahuku, dia pindah ke Kiri beberapa tahun lalu. Dan selama ini juga, dia tak pernah menghubungiku setelah dia pindah kesana.

"Sudah kubilang aku akan kembali, kan." ucapnya diiringi senyuman yang sudah lama tak ku lihat.

"Suaramu masih terdengar merdu. Dan kau tambah cantik, Hinata."

Pipiku terasa menghangat seketika. Toneri selalu tahu cara membuatku blushing dan tersipu malu sampai tak mampu berkata apa-apa. Jujur, aku memang merindukannya. Karena setelah beberapa tahun lalu, dialah senior yang membuatku merasa istimewa dan berhasil mencuri perhatianku.

Dan nampaknya, dia menyadari sebuah cincin yang sedari tadi ku genggam.

"Kau mau? Ambil saja." seruku seraya mengepalkan cincin tersebut ke telapak tangan pemuda itu.

Dia menerimanya, "Apa yang terjadi saat aku pergi? Sepertinya banyak, ya."

Tak kusangka, Toneri malah mengambil tanganku kemudian memasangkan cincin berlapis emas putih tersebut ke jari manisku. Apa maksudnya?

"HINATA!"

•TBC...•
Woy woy, masih ada yg mantengin ff ini ga? Hehe ayo tebak, siapa Toneri itu? Vomments yak :v

Love,
-menantunya Kushina.

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang