# 10

3.9K 251 12
                                    

16:39.

This night is flawless, don't you let it go.

I'm wonderstruck, dancing round all alone.

I'll spend forever wondering if you knew. I was enchanted to meet you.

Please don't be in love with someone else.

Please, don't have somebody waiting on you~

Sampai kapan aku memutar lagu ini? Aku mendengarkan lagu Enchanted milik Taylor Swift sambil terus menunggu dibangku taman ini. Orang yang menyuruhku datang kemari, belum menampakkan dirinya sama sekali.

Apa Kiba berniat mengerjaiku?

Beruntung, aku adalah gadis yang sabar menunggu.

"E-eh!?"

Aku tersentak kaget saat sesuatu dari arah belakang menutup kedua mataku. Ketika kurasakan, ini tangan seseorang.

Kiba, tebakku.

Mendadak, penglihatanku terbuka kembali dan kulihat Kiba sudah menduduki bagian kosong disampingku.

Aku pun segera melepas earphone dari telingaku dan membereskannya bersama ponselku kedalam saku jaketku. Aku merasakan keganjilan saat dia tiba.

"Kemana Shino dan Akamaru?" tanyaku seraya memandangi keadaan sekitar, mencari keberadaan kedua sahabatku itu.

Nampaknya Kiba datang sendirian. Ada apa ya?

"Pertama-tama, maaf membuatmu menunggu lama.."

Aku memberinya sebuah senyuman,
"Tidak apa. Lain kali, aku tak mau menunggu seperti ini lagi.."

Dia malah terlihat grogi. Apa yang terjadi pada sahabatku yang satu ini?

"Ada apa?" aku keheranan dengan sikap tidak biasanya.

"Aku ingin mengatakan sesuatu.." ucap Kiba dengan nada serius.

Hah? Memang harus izin terlebih dahulu jika ingin berkata? Sepertinya ada yang tak beres dengan Kiba. Dia nampak berkeringat dan pucat.

"Katakan saja.." sahutku.

*

A few minutes later..

"Jika kau tak kunjung bicara, aku ingin tanya sesuatu. Umm.. Apa itu Akamaru?"

Sedari tadi Kiba hanya diam dan sesekali menghembuskan nafas. Aku menunggunya. Sedari tadi juga aku merasakan semak-semak tak jauh dari tempat kami duduk terus berderik.

Aku terus memperhatikan semak belukar tersebut, karena Kiba tidak kunjung mengatakan sesuatu. Kurasa aku tahu benda apa itu. Sesuatu berbulu putih bergerak-gerak dibalik semak itu.

Maka dari itu, aku bertanya pada pemiliknya, Kiba.

"Y-ya.. Se.. Sebenarnya, AKAMARU!" Kiba pun memanggil sesuatu dibalik semak, dan keluarlah seekor anjing putih besar berjalan gontai kearah kami.

Manis sekali. Akamaru mendekat bersama sekuntum mawar dimulutnya.

"Aku sengaja tak memberitahu Shino kita bertemu disini. Karena aku disini untuk memberimu itu.." pekiknya sambil merona.

Aku pun menerima mawar bawaan Akamaru lalu mengelus-elus bulu seperti kapas miliknya.

"Aku terima mawar ini. Terima kasih Akamaru, Kiba!"

Mereka berdua adalah sahabat terbaikku. Selalu ada saat kubutuhkan. Kami juga sering sekali menghabiskan waktu untuk belajar bersama.

"Dan.. Sebenarnya a-aku disini untuk.." ucapannya terputus lagi. Aku jadi sangat penasaran sekarang.

"Woof! Woof!" Akamaru seperti memberitahuku sesuatu, tapi sangat disayangkan. Aku tak paham bahasa anjing seperti Kiba.

"Benar, a-aku disini u-untuk menyatakan c-cintaku padamu, Hinata... A-aku s-sudah mencintaimu se-sejak lama. Sekarang, a-aku i-ingin kita pu-punya hubungan lebih dari sahabat..."

Nani? Dia baru saja mengatakan perasaannya padaku. Aku benar-benar tak percaya ini.

Ternyata, Kiba mencintaiku. Dari dulu? Ini sungguh sulit untukku.

Aku menganggapnya sebagai sahabat baik dan dia malah menyimpan perasaan lebih untuk diriku.

Aku mencintai Naruto-kun. Pasti Kiba tahu itu, jadi..

"Kiba... Ini sangat sulit untukku memilih. Pertama, kau pasti mengerti aku mencintai orang lain. Kedua, kau pasti tahu siapa pria yang selama ini kucintai. Dan ketiga, kita bersahabat, dan akan selalu seperti itu.. Tolong maafkan aku, aku menyayangimu. Sebagai seseorang yang berharga dihidupku. Maafkan aku, perasaanku takkan bisa berubah, Kiba. Kumohon, semoga ini tak membuatmu menjauhiku.. Maafkan aku, Kiba. Kau sahabat terbaik yang kumiliki.."

Aku berusaha membuatnya mengerti. Aku sangat berharap Kiba menerimanya dengan lapang dada. Karena aku masih sangat membutuhkannya dalam hidupku. Aku tak ingin menghancurkan hatinya ataupun persahabatan lama ini.

Setidaknya, aku bicara jujur padanya.

Dia menghela nafas,
"Tapi, kau pernah berkata kau hanya mengaguminya. Kau selalu menghindar saat dia menghampirimu. Dan bodohnya aku, aku berpikir kau berkata jujur saat itu. Kau pasti tahu antara cinta dan rasa kagum itu berbeda. Kukira, aku punya kesempatan. Aku hanya berusaha menolongmu dari harapan tak jelas dari orang yang kau cinta itu.."

Lalu, apa yang harus kujelaskan lagi sekarang? Aku telah membuatnya kecewa.

"Katakan Hinata, KAU HANYA MENGAGUMINYA!" tiba-tiba sorot matanya seakan tak terima penolakanku. Kacau sudah.

"Aku sungguh-sungguh minta maaf, Kiba. Aku tak bermaksud--"
"Mungkin selama ini, harapanku padamu terlalu tinggi. A-aku.. Ayo, pergi, Akamaru!"

Kenapa bisa jadi seperti ini? Lihatlah Hinata, kau menghancurkan hati sahabatmu sendiri. Dan apa yang kau lakukan saat dia mulai meninggalkanmu sekarang?

Aku hanya menatap kepergiannya bersama Akamaru.

Rasa bersalah memenuhi hati dan pikiranku sekarang.

Cairan bening mulai menetes, kemudian angin sore datang membawanya melayang. Aku menangis.

Harusnya aku tahu ada yang berbeda dengan Kiba. Aku gadis bodoh karena kepolosanku yang terlewat batas.

Ikatanku antara Kiba dan Akamaru akan retak. Aku mulai frustasi disertai isakan tangis.

Apa yang harus kulakukan untuk memperbaiki ini semua?

•TBC.. •
Huhuhu:"( eike cedyih qaqa. Ngetik nih chap mengharukan bgt. Gegara tangan gue sakit abis keseleo kmrn #curhat #kurangperhatian #ahayy-_-. Readers yg baik selalu vomments:*

Maaf ya buat yg nyaranin supaya kiba jadian sm hinata. Abisnya gue bingung nnti klo jadian kelanjutannya gmna(?) jd ya ga gue satuin deh mereka.. Maaf ya:') jgn ngambek yaa:*

Ada yg mau baca oneshot? Yuk cek oneshot pertama bikinan gue judulnya Enchanted (naruhina). See u;)

Love,
-pacar rahasia kiba.

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang