Dingin nya udara malam bersamaan dengan selesai nya hujan turun membuat insan manusia untuk memilih bergelung dibalik selimut dan tidur lelap. Namun ternyata hal ini tidak berlaku untuk ku, entah mengapa aku malah membayangkan pisang bakar keju. Ku lirik seseorang yang tidur lelap disamping ku , raut wajah nya terlihat lelah sekali. Seharus nya Mas Rian pulang besok pagi namun karena aku merengek tidak bisa tidur bila perut dan pinggang ku tidak dielus – elus oleh nya , maka ia mempercepat urusan pekerjaan nya di Bandung.
Pelan – pelan aku berusaha melepaskan tangan nya yang memeluk perut ku. Aku ingin mengambil handphone dan menggunakan aplikasi untuk memesan makanan. Aku tidak tega bila harus membangunkan nya. Saat aku akan berdiri mengambil handphone di meja rias, tiba – tiba saja mas Rian bangun.
" Sayang,mau kemana ?" suara nya yang serak khas orang bangun tidur
" Mau ambil handphone Mas. "
" Kamu mau makan apa ?" kini ia sudah duduk bersandar di sandaran kasur. See, suami ku bahkan sudah tau apa yang akan aku lakukan.
"Emm..aku mau..emm,gak jadi deh Mas." Ucap ku sambil berjalan ke arah tempat tidur dan berbaring di samping nya.
" Assalamualaikum, anak ayah. Kok belum bobo udah malam. Anak ayah lapar ya? Bunda jadi gak bisa tidur." Mas Rian langsung mensejajarkan kepala nya di atas perut ku , mencoba berkomunikasi dengan bayi yang ada didalam kandungan ku. Sambil sesekali mengelus dan mencium perut ku.
" Kamu mau makan apa sayang?" Ia hafal betul dengan kebiasaan ku yang suka lapar tengah malam selama mengandung. Ia tidak segan – segan untuk mengabulkan permintaan ku yang terkadang aneh. Bayangkan saja pernah jam satu pagi aku ingin makan sate ayam. Sate ayam nya bukan sekedar sate ayam biasa, tapi harus sate ayam yang berjualan dekat kantor ku bekerja. Untung saja Bang Ade masih jualan pada saat itu dan teman kantor ku masih lembur jadi bisa dipesankan terlebih dahulu kalau tidak mungkin aku tidak bisa tidur semalaman.
"Aku mau pisang bakar keju.Hmm tapi gak jadi mas,kita tidur lagi aja." jujur sebenarnya kepalaku dipenuhi dengan pikiran pisang bakar dengan taburan keju yang banyak dan susu kental manis namun aku tidak tega melihat kantung mata suami ku.
"Aku gak mau kalau nanti anak aku ileran.Masa wajahnya ganteng kayak ayah tapi ileran" Selalu alasan klasik seperti itu yang keluar dari mulut nya. Mau tidak mau aku jadi tersenyum mendengar alasan nya.
" Beneran kok mas gak usah , kasian kamu baru pulang tugas. Harus nya istirahat malah jadi kebangun gara-gara aku." ku pegang tangan mas Rian ketika ia hendak berdiri dari tempat tidur. Bukan nya kembali tidur ia malah langsung mencium bibir ku dan berhasil membuat wajah ku memerah
" Tunggu sebentar ya baby,ayah beli pesanan bunda dulu. Jangan nendang perut bunda terus ya." Seperti anak kecil yang baru mendapatkan coklat Mas Rian langsung lari ambil jaket di lemari dan langsung keluar kamar. Sepertinya benar apa yang dibilang teman - teman ku , selama masih bisa dicari pasti seorang suami akan senang hati mencarikan sesuatu untuk istri nya yang sedang mengidam.
Aku jadi ingat beberapa bulan yang lalu pertama kali aku tau sedang berbadan dua , aku langsung menangis karena tidak percaya. Setelah dua tahun menanti kehamilan akhir nya keluarga kecil ku diberikan kabar bahagia oleh Tuhan. Pantas saja waktu itu aku cepat lelah dan yang lebih aneh nya lagi Mas Rian tingkah laku nya jadi aneh. Mulai dari minta dibuatkan sayur asem plus ikan asin sampai es buah namun dengan potongan buah mangga yang masih muda alias asem sekali rasa nya.
Semenjak hamil aku berhenti bekerja karena pada saat itu kondisi fisik ku yang lemah dan bukan hanya mengalami morning sick saja namun ketika malam aku masih suka muntah - muntah . Makanan yang masuk ke mulut ku pasti tidak akan bertahan lama langsung aku muntahkan. Jangan kan untuk makan , mencium aroma masakan nasi saja aku langsung mual padahal kamar kami berada di lantai dua. Sampai - sampai ibu tinggal bersama dengan kami karena mas Rian tidak tega melihat badan ku yang semakin kurus dan tidak mau makan. Setiap sabtu atau minggu terkadang mertua ku pun datang ke rumah, meskipun ini bukan cucu pertama di keluarga Mas Rian namun mama sangat menanti - nanti keturunan dari suami ku. Ada saja yang dibawa mama dan papa setiap datang ke rumah , entah makanan ataupun perlengkapan bayi.
Alhamdulillah memasuki bulan ke ke lima , perlahan – lahan morning sick ku berkurang dan aku sudah bisa makan kembali dengan normal walaupun dalam porsi yang sedikit. Dan seperti nya bayi yang ada di perut ku ini senang sekali membuat ayah nya kewalahan dengan permintaan ngidam ku yang beragam.
***
" Sayaaaang , satu suap lagi ya. Ayo dong buka mulut nya."
Kalau kalian membayangkan seorang ibu sedang menyuapi anak nya makan , salah besar! Karena saat ini kenyataan nya adalah istriku tersayang sedang memaksa ku untuk menghabiskan satu mangkok besar bubur kacang hijau!! satu suap saja aku tidak akan mau namun karena istriku yang meminta maka dengan terpaksa aku lakukan. Aku lebih baik disuruh makan buah durian dibandingkan harus makan kacang hijau , aku tidak suka dengan rasa nya yang menurut ku aneh.
" Tuh kan malah ngelamun. Habisin dong ayah , inget lho kita gak boleh buang - buang makanan. Mubaziiiiiir." dan akhirnya aku pun harus rela menghabiskan satu mangkok penuh bubur kacang hijau.
Aaaaaakkkh aku tidak menyangka kalau seorang Manda yang pendiam dan tidak banyak tingkah akan menjadi berubah semenjak kehamilan nya memasuki bulan ke lima. Ketika trimester pertama kehamilan nya aku sangat khawatir dengan kondisi nya,hampir semua makanan akan dimuntahkan lagi dan kondisi kandungan nya yang lemah sehingga harus bed rest.
"Maaaas,issh diajak ngomong malah diem aja.Mikirin apa sih kamu mas?" lengan ku terasa sedikit sakit dicubit oleh Manda. Satu lagi kebiasaan baru istri ku saat ini selain suka memaksa ku untuk makan makanan yang tidak aku suka yaitu mencubit entah perut atau lengan ku.
" Sakit sweet heart, aku gak mikirin apa-apa." jawab ku sambil meringis.
" Bohong. Bukti nya aku ajak ngomong kamu diem aja. Kamu mikirin perempuan lain ya?" sambil menatap ku curiga dan bibir mungil nya yang sudah cemberut. Aaaah Tuhan rasanya ingin aku lumat dan langsung membawa nya ke kamar.
Mendadak ide jahil terlintas di otak ku " Iya aku lagi mikir perempuan. Dia sekarang jadi berubah" aku berusaha membuat nada suara ku menjadi sedih.
" Siapa? sampai segitu nya kamu mikiran itu orang" ada nada cemburu dibalik suara nya mendengar aku sedang memikirkan perempuan lain.
"Gimana aku gak kepikiran , dulu dia tuh pendiam ,sabar sama perhatian.Tapi sekarang jadi bawel dan banyak perintah udah gitu...." belum selesai aku bicara , Manda sudah menyelak " Kamu selingkuh dibelakang aku?! tega banget kamu mas.Aku lagi hamil kamu malah mikirin perempuan lain." Manda langsung berdiri meninggalkan ku , maksud hati ingin bercanda namun kenyataan nya malah aku yang kena batu nya.
Seperti nya aku salah bercanda dengan ibu hamil , bodoh nya aku. Hormon kehamilan mempengaruhi suasana hati nya yang cepat berubah – ubah. Ku buka pintu kamar dan terlihat Manda sedang berdiri di balkon.
" Bunda cantik, sayang..." ku peluk istri ku dari belakang namun tidak ada jawaban nya dari mulut nya.
" Jadi gemes deh liat bunda marah." Ia berusaha melepaskan tangan ku dari perut nya namun ku tahan. " Bunda gak mau dengar ayah lagi ya? Langsung pergi ,ayah tadi belum selesai bicara." Ku putar badan istri ku menghadap ke arah ku.
" Perempuan yang sekarang jadi bawel , kadang suka tiba – tiba nangis dan jadi manja banget itu ya kamu. Perempuan yang sekarang sedang mengandung buah cinta aku." Wajah nya yang tadi terlihat cemberut sekarang sudah berada di dada ku begitu mendengar aku mengungkapkan isi hati ku.
" Kamu jahat banget sih mas, aku tadi mikir kamu tega banget sampai punya perempuan lain selain aku. Aku salah apa sama kamu sampai kamu selingkuh dan cari perempuan lain..huuhuu." masih dengan suara nya yang terbata bata karena menangis dan wajah nya yang masih disandarkan di dada ku, ia semakin erat memeluk ku.
" Kamu perempuan yang bisa buat dunia aku jadi berubah. Hidup aku jadi lebih bahagia dan membuat aku sadar betapa bersyukur nya aku memiliki istri seorang Amanda Safina Wiraatmadja. Dan gak pernah terlintas sedikit pun di otak ku untuk berpaling dari kamu sayang. I Love you bunda cantik."
***
Yaaa akhirnya saya publish lanjutan cerita nya,terima kasih untuk kalian yang masih nunggu kelanjutan ceritanya.
Maaf masih berantakan&gaya menulis nya aneh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Is it love?
RomanceApa jadinya kalau orang tak dikenal yang sudah kamu marahi,ternyata dia client mu? Pertemuan pertama yang aneh itu berlanjut sampai ke masalah serius.Seorang Manda tidak pernah menyangka bahwa pria yang ia marahi itu akhirnya menjadi seseorang yang...