It's like a dream

7.9K 138 12
                                    

" Kapan lo balik? Jangan terlalu lama galau nya. Ga ada kata telat buat ngebatalin,demi lo juga bro." kata kata itu terus melekat di otak ku, kalau aku membatalkan pertunangan pasti mama akan marah besar dan Cecil kecewa tapi kalau aku menerima pertunangan ini aku harus bersiap untuk hidup dengan seseorang yang tidak ku cintai.

Gosh, help me please!

Manda

Manda

Kenapa namanya harus sama dengan seseorang di masa lalu ku, aku terkejut begitu mendengar nama pacar nya. Sudah sejam yang lalu Rian kembali ke hotel dan entah tidak terhitung lagi nama itu ada di kepala ku sampai sekarang.Seperti nya ia cemas sekali karena telpon nya tidak di angkat angkat sama pacar nya.

" Gw takut dia pingsan.Muka nya masih pucet pas gw tinggal pergi. Gw cabut duluan bro." ucap nya ketika akan balik ke hotel. Dia sudah menemukan wanita yang dia idamkan untuk jadi pasangan hidup nya. Biasa nya dia selalu sibuk dengan bisnis nya dan tidak memikirkan tentang pernikahan tapi sekarang malah dia yang mengejar ngejar, sedangkan aku masih bingung untuk mengambil keputusan.

****************************

" Ndaa lo mau nitip makanan ga? Gw mau beli roti sama Mario." ajak Dimas ketika kami sedang duduk di waiting room airport ngurah rai.

" Thank's Dim, gw belum laper.nanti aja makan di pesawat."

Hari ini tim kami kembali ke jakarta dengan penerbangan jam 9 pagi.

Drrtt drrtt..

" Sayang nanti aku jemput di Airport. Miss you hon."

Padahal aku ingin langsung pulang ke Bandung naik bus begitu sampai di  Airport tapi manusia satu ini sudah mewanti wanti ku dari minggu lalu untuk ikut bersama nya.

** flashback**

" Aku bakal tetep nganterin kamu ke bandung hon, tapi kita kerumah dulu. Mami mau ketemu. "

" Ga bisa diundur minggu depan? " tanya ku

" Engga bisa hon."

"Lagian kamu pasti cape abis dari rumah mami terus anterin aku ke Bandung." Aku masih berusaha untuk memberikan alasan.

" Nope honey. Minggu depan nya lagi kita dateng ke acara tunangan sepupu aku. Lagian juga mami udah kangen tuh sama kamu." jawab nya.

Entah dia bohong atau tidak, kalau sudah bawa mami nya aku tidak bisa menolak rasanya sungkan. Keluarga nya sangat baik kepada ku terlebih lagi setelah Rian ikut membawa Mami nya menjenguk ibu. Tadi nya aku selalu enggan memiliki hubungan dengan orang yang finansial dan kedudukan nya diatas keluarga ku terlebih lagi setelah kejadian meenyesak kan itu. Namun keluarga nya berbeda mereka tidak mempermasalahkan semua itu hal inilah yang membuat ku bisa menerima dia.

**********

Hari ini dia memakai polo shirt warna biru laut dan celana jeans hitam ditambah dengan kacamata hitam armani nya membuat wanita wanita di sekelilingku memandang nya ketika ia berjalan ke arah ku. Ada perasaan sebal dan minder kalau aku berjalan disamping nya. Dia yang tampan sedangkan aku yang biasa saja.

" Finally you back Hon. I miss you." ucap nya sambil membelai rambut dan mencium kening ku

" Iih apaan sih,malu banyak orang." aku mencubit perut nya, sebenar nya aku senang juga dengan perlakuan nya tapi tetap saja aku masih canggung.

" Haha biarin aja Hon. Paling mereka ngiri sama kita."

" Ohiya hon, sepupu aku ada yang mau bareng sama kita. Dia abis dari Thailand. Kamu ga keberatan kan dia bareng kita?" tanya Rian sambil memasukkan koper ku ke bagasi.

" Ga apa apa yang. Mau berlima juga boleh semakin banyak semakin bagus, jadi kamu ga bisa centil sama aku." jawab ku

" Siapa bilang ga bisa? Biarin aja dia ngeliatin kita haha."

Tuhkan betul apa kataku, Rian memang cuek ga peduli ada orang lain atau engga dia tetap suka bermesraan kepada ku.

" Bro gw udah on the way nih. Lo tunggu aja di luar nanti langsung naik mobil gw." dia sedang telpon dengan sepupunya. Aku belum pernah bertemu dengan sepupu nya ini. Dia bilang kalau sepupu nya ini akan tunangan minggu depan. Aku langsung menelpon mama untuk memberitahu nya akan pulang bersama Rian malam ini.

Sepertinya itu sepupu nya, dia berdiri membelakangi mobil sambil menenteng koper kecil.

Buukk 

Pintu mobil ditutup nya dan sekarang dia sudah bersama kami di mobil.

" Woii bro sorry kelamaan nunggu. Jemput Tuan putri dulu."

"Ohiya Hon,ini sepupu aku." Rian hendak mengenalkan ku kepada sepupu nya,aku putar badan ku ke kursi tengah sambil memberikan tangan untuk salaman.

" Hai gw sepupu nya Rian, An..."

" Andra......"

Ya Tuhan suara itu

Wajah itu

Lama ku pandangi wajah nya berharap kalau ini semua hanya kesalahan mata atau telinga ku,namun sia sia.

"Hai a..aku  Manda." jawab ku pelan.

Bisa kurasakan ekspresi wajah nya yang kaget begitu melihat ku. Ku lihat ia gugup ketika mengenalkan diri. Bukan dia saja yang kaget tapi juga aku namun ia langsung menutupi kaget nya. Langsung ku balikkan badan ku ke arah depan, aku tidak mau menatap nya terlalu lama.

" Nah Ndra, ini Manda yang gw ceritain ke lo. Manis plus cantik kan? Tadi nya mau gw kenalin pas kemarin di Bali tapi dia sakit .Iya kan Hon?"

" Eeengg..eh iya." jawab ku

" Nah minggu depan itu acara tunangan nya dia hon...... "

".......akhir nya tunangan juga lo bro, udah ga galau lagi kan?tau ga hon, tadi nya kita pikir dia bakal jomblo seumur hidup. soal nya udah empat tahun dia masih belum bisa move on..... "

Rian asik mengobrol dengan nya.Sepanjang jalan aku lebih banyak diam sambil menatap ke luar rasanya lebih baik aku pulang sendiri saja. Rian yang bingung dengan sikap diam ku, langsung menempelkan tangan nya ke kening ku.

" Kamu kenapa hon?"

" Kamu ga sakit kan hon,kok diem aja daritadi. " tanya nya

"Eng..engga apa apa. Cuma cape aja."

" Yaudah kamu tidur aja.Nanti aku bangunin kalau udah sampe rumah." jawab nya sambil mengusap rambut dan pipi ku.

Semoga Rian tidak menyadari perubahan sikap ku dan juga suasana yang canggung ini. Dari suara nya aku bisa tau kalau Andra berusaha bersikap biasa saja seolah tidak pernal mengenal ku. Entah kenapa rasanya ada yang sakit. Badan ku tidak sakit karena lelah dan capai tapi ada sesuatu yang sakit di hati ini.

Dua jam perjalanan dari airport ke apartment nya Andra rasanya seperti setahun buat  ku. Begitu ia akan turun dari mobil aku langsung pura pura tidur. Biarlah dia mengetahui kalau aku pura pura tidur.

Is it love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang