Bali

8.2K 118 4
                                    

" Teteh gak usah khawatir, ada aku sama yang lain jaga ibu." ucap Arya melalui telpon berusaha meyakinkan ku .

" Doain aja mudah - mudahan cepet selesai , supaya cepet pulang. Udah dulu ya, teteh mau kerja lagi.Assalamualaikum"

Sudah dua bulan semenjak ibu keluar dari rumah sakit, selama itu juga aku terus pulang pergi Jakarta - Bandung -Jakarta setiap weekend. Sebetul nya meurut dokter kondisi ibu sudah membaik hanya saja jangan sampai drop lagi dan ibu jangan terlalu capai. Beruntung aku punya sahabat sebaik Timo, terkadang dia suka mengantarkan ku ke Bandung meskipun aku selalu menolak kebaikan nya karena aku tidak mau merepotkan nya. Lusa aku harus berangkat ke Bali ditugaskan dari kantor selama dua minggu jadi aku tidak bisa pulang ke Bandung, itulah sebabnya aku memberitahu keluarga ku.

" Woiii, ngelamun aja lo. Kesambet baru tau rasa." Monica teman kantor ku mengangetkan dari atas cubicle nya.

" Eits gw engga ngelamun nona Belanda, gw lagi liatin request data buat client takut nya ada yang kurang." sahut ku. Wajah nya putih khas orang bule karena campuran Belanda dari kakek nya, makanya kami suka memanggil dia dengan sebutan " Nona Belanda".

" Enak banget lo dikirim ke Bali, anak - anak yang lain banyak yang ngincer kesana eeh malah lo yang dapet."

" Kalau gw bisa nolak gw gak mau dikirim ke Bali, mending di Jakarta atau Bandung aja Mon."

" Ahh beruntung banget deh lo, udah dikirim ke Bali eeh satu tim sama Bang Arnold. Senior idaman para junior."

" Hahahaa istilah apaan lagi tuh? baru denger gw. Yailaa, mau satu tim sama siapa juga gw gak ngaruh. Alhamdulillah sesuatu yah kalau begitu nasib gw hehe." sahut ku sambil bercanda.

Biasa nya aku selalu senang dan semangat jika dikirim ke luar kota karena aku bisa jalan - jalan gratis, tapi kali ini rasa nya aku tidak terlalu semangat entahlah mungkin mengingat kondisi ibu ku. Tapi mau bagaimana lagi, namanya juga jongos apa yang diperintahkan oleh atasan aku tidak bisa menolak.

********************************

Jam setengah empat aku sudah bangun untuk siap siap berangkat ke airport, entahlah ini bisa disebut tidur atau tidak. Karena aku baru tidur jam dua pagi dan jam empat Bang Arnold menjemput ke kosan untuk berangkat bareng ke airport. Sebener nya aku sudah bilang untuk naik taksi sendiri saja, tapi dia bersikeras untuk berangkat bareng dengan alasan

" Kamu berangkat bareng aku naik taksi nya. Aku ga tenang liat cewek sendirian naik taksi pagi pagi buta."

Sepanjang perjalanan aku mencoba untuk tidur kembali tapi gagal karena perut ku kelaparan. Akhir nya begitu sampai airport aku dan tim ku mampir ke fast food yang ada di airport. Berhubung aku tidak biasa makan terlalu pagi, jadi aku hanya memesan susu coklat dan kentang goreng. Itupun tidak habis karena aku masih setengah ngantuk.

Posisi duduk ku di pojok dekat jendela, samping kanan ku Bang Arnold. Ahh beruntung duduk dekat jendela jadi aku bisa tiduran. Sebener nya aku phobia kalau naik pesawat, setiap pesawat landing ataupun take off aku selalu memegang pegangan kursi dengan kencang. Dan hal norak satu ini tetap berlangsung sampai sekarang. Ketika pesawat akan take off tanpa sengaja aku memegang tangan bang Arnold, ia hanya melihat ku dengan alis naik sebelah.

" Maaf bang, aku sebener nya takut naik pesawat. Aku selalu begini kalau pesawat mau take off ataupun landing. " jawab ku menjelaskan.

"Aku baru tau kamu phobia naik pesawat haha.It's ok Nda." Ucap nya sambil menahan tawa.

*********************************************

Sudah satu minggu kami di Bali,hari ini kami mau jalan jalan ke pantai. Sepanjang jalan Mario dan dimas antusias sekali ingin melihat bule berbikini, aah dasar cowok pikiran nya ga jauh jauh dari bikini. Kulihat bang Arnold sibuk hunting photo sambil sesekali ngobrol dengan pak Agung client ku yang menemani jalan jalan.

"Ndaaaa ayo kesini,jangan duduk doang disitu."

" Aahh ga asik nih, sini Ndaaaa." Sahut Dimas meneriaki ku, mereka sedang asik bermain air di pantai.Aku hanya duduk saja sambil melihat pemandangan.

Tiba tiba saja ada yang menarik tangan ku dan menarik tangan ku ke arah pinggir pantai,ternyata bamg arnold yang menarik ku .

" Ga usah mikirin kerjaan,hari ini kita seneng seneng dulu Nda." Ucap nya sambil tersenyum jahil.

" Baaaang lepas bang, aku ga mau ke pantai.aku ga bisa berenang. " jawab ku sambil berusaha melepaskan tangan ku dari nya.

"Ssst udah tenang aja.Jangan bawel."

Dan disinilah aku ditengah tengah turis yang sedang menikmati pantai ini sambil berbasah basahan. Setiap ada ombak yang menuju ke pinggir pantai aku selalu berusaha lari tapi sia sia karena bang Arnold sengaja menahan ku. Aku hanya bisa teriak sambil sesekali pegangan kuat ke tangan bang arnold,takut kebawa ombak. Mungkin orang lain yang melihat ke arah kami bisa saja berpikiran kalau kami sepasang kekasih yang sedang menikmati pantai, karena sesekali postur badan kami seperti berpelukan itu karena aku takut tidak bisa berenang .

**********************************

" Bro gw udah dijalan, dua puluh menit lagi gw nyampe."

Sudah tiga tahun aku tidak ke Bali sepertinya banyak yang berubah disini, airport nya sudah mengalami renovasi sana sini. Rencananya aku akan.menginap tiga malam disini sambil mengurus cafe baru ku disini. Sekarang aku akan bertemu dengan teman di Benoa, lumayan pikir ku bisa sambil main banana boat dulu sebelum ke hotel. Ohiya untuk kali ini aku menginap di hotel nya Rian dia sengaja menawarkan kamar nya begitu tau aku akan ke Bali dan sepertinya ia akan ke sini juga sebelum ke Lombok.

" Pa kabar bro? Pangling lo sekarang,makin keren aja." Sapa Steve begitu kami bertemu.

" Ahh bisa aja lo. Mana anak lo,katanya bawa keluarga." Tanya ku, Steve memang sudah berkeluarga dan memeiliki putri berusia empat tahun.

" Tuh lagi main di pantai sama istri gw." Jawab nya sambil menunjuk ke arah pantai.

Sudah setengah jam kami mengobrol dan sepertinya aku ingin menikmati banana boat. Ku putuskan untuk menyudahi obrolan ku dan berjalan ke arah pantai. Ku lihat banyak pengunjung yang bermain di pantai, ada bule yang saling menyiprati temannya dengan air laut ada juga laki laki yang sengaka menarik tangan teman nya ketika ada ombak datang. Lucu sekali, setiap ada ombak yang datang teman nya pasti berlari ke daratan tapi usaha nya selalu gagal. Mungkin mereka sepasang kekasih, romantis sekali aku melihat nya .

**********************

" Nda kita ke cafe itu yuk, laper lagi." ajak bang Arnold.

Malam ini aku menemani bang Arnold hunting photo sedangkan Mario dan Dimas memilih untuk menikmati night life di Bali. Baru jam sembilan malam tapi aku sudah nfantuk mungkin kecapekan karena bermain di pantai. Aku pesan green tea latte,untung saja cafe ini menyediakan menu green tea. Bang Arnold asik dengan hasil camera nya ku lihat sekeliling cafe ini penuh dengan pasangan muda mudi baik warga lokal maupun turis asing.

" Bang aku ke toilet dulu ya." sepertinya aku harus cuci muka biar ilang ngantuk nya.

" Ooh iya Nda."

Uhuk uhuuk

Aku melewati kerumunan tamu yang merokok, mata ku perih terkena asap rokok nya. Tidak sengaja aku menginjak kaki seseorang.

" Maaf saya ga sengaja." ucap ku meminta maaf

*********************************

Cafe ini baru tiga bulan beroperasi tapi pengunjung nya sudah banyak, tidak salah aku menempatkan lokasi nya disini karena banyak turis diwilayah ini.

Aah itukan laki laki yang di pantai siang tadi, sepertinya ia sedang menunggu seseorang sambil melihat camera nya. Aku jadi penasaran siapa kekasih nya, romantis sekali pemandangan tadi siang. Ku minum perlahan green tea latte di hadaoan ku, setiap minum ini aku jadi teringat dengan nya, hmm apa kabar kamu Nda?

Is it love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang