The Secret

4.9K 139 12
                                    

" Besok kamu pulang ke Bandung Manda?" suara Tante Widya di ujung telephone

" Insha Allah tante, mungkin agak sore. Ada apa tante ?" tanya ku

" Engga apa - apa. Tante belum sempat kerumah mu lagi, maaf ya sayang. Salam ya buat ibu. ''

" Ga apa - apa tante. Nanti aku sampaikan salam nya ke Ibu." Jawab ku memaklumi kalau ia belum bisa bertemu lagi dengan ibu untuk membicarakan rencana pertunangan ku dengan Rian. Saat ini keluarga besarnya masih fokus keadaan Andra.

Sampai saat ini aku pun belum menceritakan kepada Rian bagaimana hubungan ku dahulu dengan sepupunya itu. Aku tidak tau bagaimana harus menceritakan nya , aku bingung untuk memulai nya. Berulang kali Timo dan ibu ku menyaran kan ku untuk menceritakan semua nya sebelum aku melangkah ke hubungan yang serius dengan Rian.

****

" Lo masih bingung gimana ngejelasin nya? " sudah ke tiga kali nya Timo menanyakan hal ini kepadaku .

Aku hanya bisa mengangguk pasrah sambil sesekali mengaduk Green Tea Latte yang ada di hadapan ku.Green Tea Latte, minuman yang selalu mengingatkan ku kepada Andra.

" Lo takut Rian ninggalin lo? Atau lo takut hadapin nyokap nya si brengsek itu?"

" Gw bingung Tim, bingung gimana nyeritain nya bingung harus gimana kalau ketemu sama nyokap nya dan gimana kalau nyokap nya masih inget sama muka gw!" jawab ku frustasi sambil menunduk tidak berani menatap muka nya.

" Mana Amanda yang gw kenal, yang berani menghadapi masalah?!"

" Amanda yang sekarang ada di depan gw, cewek cengeng yang pengen lari dari masalah." Ia menambahkan.

Mungkin terdengar kejam atau menyebalkan mendengar semua perkataan nya , namun itu semua ada benar nya. Aku merasa menjadi pengecut , karena terus - terusan lari dari masalah. Terus menghindar setiap diajak ke rumah sakit oleh Rian. Menghindar ketika tante nya ingin bertemu dengan ku.

" Kalau gw jadi lo, gw gak akan takut ketemu sama keluarga nya. Karena lo sama sekali gak salah. Justru gw bakal malu kalau jadi nyokap nya, karena orang yang dulu udah gw fitnah dan gw sakitin masih berbaik hati ngedonorin darah buat anak nya . Yang jelas - jelas udah jadi mantan nya"

"Lebih baik Rian tau dari mulut lo langsung daripada dia dengar dari mulut tante nya yang brengsek itu, Nda."

" Hmm, ga semudah itu Tim. " kali ini aku hanya bisa menjawab singkat.

Tanpa mereka sadari ada orang lain yang mendengar semua obrolan nya.

*****

Ku serahkan kunci mobil ku ke petugas valley , aku sudah telat dua puluh menit untuk menjemput Manda. Rencana nya malam ini aku akan mengajak Manda dan Timo untuk menonton . Aku masuk ke dalam café kulihat mereka sedang mengobrol , namun baru kali ini aku melihat Timo memandangi Manda seperti ini. Pandangan mata nya seperti sedang menghakimi seseorang , ku lihat Manda hanya menunduk dan sesekali mengaduk minuman nya. Aku berjalan ke arah meja mereka, namun tidak ada satupun yang sadar akan kehadiran ku.

" Lo takut Rian ninggalin lo? Atau lo takut hadapin nyokap nya si brengsek itu?"

Ku hentikan langkah ku begitu mendengar nama ku disebut. Ku putus kan untuk mendengarkan dari jarak yang aman.

" Gw bingung Tim, bingung gimana nyeritain nya bingung harus gimana kalau ketemu sama nyokap nya dan gimana kalau nyokap nya masih inget sama muka gw!"

Bertemu dengan siapa ? dengan mama ku? Memang nya kenapa dengan mama, tanya ku dalam hati. Ada masalah apa Manda dengan mama, setau ku mereka baik - baik saja bahkan mama masih sempat menitipkan roti untuk Manda ketika aku pulang dari rumah sakit.

" Kalau gw jadi lo, gw gak akan takut ketemu sama keluarga nya. Karena lo sama sekali gak salah. Justru gw bakal malu kalau jadi nyokap nya, karena orang yang dulu udah gw fitnah dan gw sakitin masih berbaik hati ngedonorin darah buat anak nya . Yang jelas - jelas udah jadi mantan nya"

Astaga,apa yang tadi dibilang oleh Timo? Aku berharap aku salah dengar.

Fitnah..nyokap nya..ngedonorin darah..mantan

Aku berusaha mencerna semua pembicaraan mereka , jangan - jangan selama ini mantan nya Manda itu....

"Lebih baik Rian tau dari mulut lo langsung daripada dia dengar dari mulut tante nya yang brengsek itu, Nda."

Ku putuskan untuk keluar dari tempat ku sekarang , ku hampiri mereka berdua.

" Hi Honey" ku kecup dahi nya , berusaha bersikap seperti biasa.

Wajah Manda terlihat kaget melihat aku yang tiba - tiba sudah ada disamping nya.

" Hi , kok kamu ga nelphone aku dulu kalau udah sampai." Tanya nya.

" Baterai handphone ku mau abis. Lagi ngomongin apa? Kok serius banget." Tanya ku

" Emm ini,,ituu." Manda berusaha menjawab

" Lagi ngebahas kerjaan , Manda mau tugas ke Medan." Timo yang menjawab pertanyaan ku.

" Aah iya ngebahas kerjaan." Jawab Manda sambil menunduk, aku melihat ia masih gugup.

Aku langsung memesan makanan dan berusaha bersikap senormal mungkin. Keinginan ku untuk mengajak mereka berdua menonton harus aku cancel , aku ingin mencari tau semua yang sudah dikatakan Timo barusan.

******

Ragu - ragu aku turun dari mobil. Kali ini Rian memaksaku untuk menjenguk Andra, walaupun aku sudah beralasan mau pergi dengan Arya yang hari ini datang ke Jakarta . Entahlah aneh sekali, ia terus beralasan kalau ia ingin menjenguk nya sebentar sebelum mengantarkan ku pergi dengan adik ku.Akhir akhir ini aku merasa Rian seperti menyembunyikan sesuatu.

Sekarang aku sudah berada di depan lift , tanpa sadar aku menggenggam tangan Rian dengan kencang. Aku benar - benar takut jika bertemu dengan wanita itu. Disatu sisi aku ingin melihat bagaimana kondisi Andra namun di satu sisi aku tidak ingin bertemu dengan mama nya. " I love you Amanda Safina Wiraatmadja." Aku menengok ke arah Rian yang sekarang sedang menatap ku, entah ini hanya perasaan ku saja atau tidak. Aku merasa seperti ada yang aneh dengan tatapan Rian dan perkataan nya barusan, meskipun ini bukan pertama kali nya aku mendengar ia mengucapkan cinta kepadaku.

When I look into your eyes

I see sunshine

The coulds are blown away

I hope you're here to stay

'Cause I've got me needing more of you

Guess I'm falling for you

You walk away

My eyes caress you

Then you turn and smile

You've caught me thinkin' of love with you

Guess I'm falling, I may be falling for you

Since I met you days are brighter

Life's uneven loads are lighter

( Guess I'm Fallin for you - Michael Buble)

Is it love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang