Hospital

8.4K 119 0
                                    

Dari jam empat aku sudah bangun, untuk shalat malam dilanjutkan dengan shalat subuh .Semalam kami langsung pulang kerumah sesampai nya dirumah aku mempersilahkan ia tidur di kamar adik ku. Aku tidak tega untuk membiarkan ia langsung pulang ke jakarta walaupun dia menolak untuk istirahat di rumah ku. Untung saja ada adik sepupu ku yang jaga rumah jadi bukan kami berdua saja di rumah. Yah itung itung sebagai balasan terima kasih ku.

Rencana nya pagi ini aku akan ke rumah sakit membawakan baju ganti dan makanan untuk adik dan om ku. Pagi ini aku masak sayur bayam bakwan jagung dan telur balado untuk sarapan sekalian untuk dibawa ke rumah sakit. Sudah jam setengah delapan tapi belum ada tanda tanda dia bangun, apa aku ketuk saja pintu nya ya tapi aku takut ganggu mungkin dia masih kecapekan pikir ku. Aku sms senior ku memberi kabar seperti nya hari senin aku izin tidak kerja. Sayup sayup ku dengar suara nya seperti sedang berbicara melalui telpon dengan seseorang dari kamar, dia sudah bangun rupanya.

" Hai pagi..maaf aku baru bangun" sapa nya begitu melihat ku selesai mandi.

" ehm hai, ga apa apa. Kamu mau mandi?tunggu sebentar aku ambil handuk nya dulu." jawab ku. Aku ambil handuk dan sikat gigi yang baru dari kamar lalu menyerah kan kepada nya " ini handuk dan sikat gigi nya. Kamu ga apa apa kan kalau pakai baju Arya buat baju ganti nya?" tanya ku.

" Gak apa apa,thank's ya." kata nya lalu masuk ke kamar mandi.

" Rian kamu mau minum kopi atau teh? Biar aku buatin, sekalian kamu sarapan dulu." tanya ku begitu melihat dia sudah selesai mandi.

" Gak usah repot repot nda. Nanti aku beli makanan di rumah sakit aja." jawab nya.

" Rumah sakit? Temen kamu ada yang sakit juga,kok kamu ke rumah sakit."

" Gak ada. Maksud aku,biar aku yang anter kamu kesana. Masa kamu minta jemput Arya." jawab nya menjelaskan.

Aku pikir dia mau langsung pulang ke Jakarta ternyata dia mau menjenguk ibu ku juga sebelum balik lagi. Aku jadi gak enak sudah merepotkan nya kemarin malam dan sekarang dia mau anterin aku. Aku berusaha untuk menolak, aku bisa naik angkot ke rumah sakit tapi seperti nya dia tidak suka penolakan.

Ketika sarapan dia tidak percaya kalau semua makanan yang ada di meja aku yang masak. Setelah selesai sarapan kami berangkat ke rumah sakit. Begitu sampai sana sudah ada keluarga ibu ku yang lain datang menjenguk dan seperti nya mereka penasaran dengan Rian karena biasanya laki laki yang mereka tau dekat dengan ku hanya Timo. Ku lihat Rian dengan sopan memperkenalkan diri ke saudara saudara ku. Seperti nya ia cukup cepat akrab kenal dengan orang baru sudah terlihat dia banyak ngobrol dengan keluarga ku.

Ketika jam makan siang tiba tiba dia datang ke arah ku, menyuruh ku makan. Ternyata dia sudah membelikan ku makanan dari kantin rumah sakit.

" Jangan sampe kamu juga sakit. Ini kamu makan dulu tadi aku udah makan duluan." ucap nya sambil menaruh kotak makan di paha ku.

" Lho kok diam aja, kenapa?mau aku suapin?" ucap nya bercanda ketika aku masih kaget karena dia membelikan ku makanan.

" Eum eng..engga perlu. Makasih yah Rian." jawab ku menahan malu.

*****************************

Aku lupa hari ini akan golf bareng Andra pantas saja daritadi dia menelpon dan sms. Aku baru inget tadi malam aku nginep di kamar adik nya Manda, sebenar nya aku bisa saja menginap di hotel ku yang di Bandung tapi badan ku sudah capek sekali. Lucu sekali wajah nya ketika menawarkan ku untuk nginep dirumah nya, seperti nya dia serba salah. Gak enak hati kalau aku langsung pulang ke jakarta dini hari dan di satu sisi sepertinya dia canggung kalau ada orang lain yang menginap dirumah nya. Polos sekali, biasanya perempuan lain yang begitu kenal dengan ku akan langsung senang hati mengajak ku nginep, bukan nya aku narsis tapi emang itu kenyataan nya terlebih lagi dengan wajah ku yang tampan dan punya hotel bintang lima dimana mana.

Sepi sekali rumah ini mungkin Manda belum bangun, aku memutuskan untuk cuci muka. Langkah ku terhenti begitu melihat ia sedang duduk di ruang tv sepertinya ia baru selesai mandi. Kulihat ia sedang mengeringkan rambut nya, damn seksi sekali tengkuknya Rasa nya ingin ku cium tengkuk nya. Astaga Rian, seperrtinya aku harus mandi untuk membuang pikiran mesum ku ini.

Terima kasih Tuhan dia tidak sadar kalau aku sedang memperhatikannya. Ku putuskan untuk berbasa basi menyapa nya. Setelah selesai mandi dia mengajak ku untuk sarapan, aku pikir dia order makanan ternyata ini semua dia yang memasak. Hmm pintar masak juga dia, enak kali yah kalau tiap bangun pagi seperti ini sudah ada yang masak buat ku. Ahh kenapa aku jadi mikir macam macam.

Hari ini ku putuskan untuk menemani Manda dulu dirumah sakit, kondisi ibu nya masih belum sadar. Sudah banyak saudara nya yang datang ke rumah sakit, ku perhatikan sepertinya banyak saudara nya yang penasaran dengan ku. Sepertinya dia tidak punya banyak teman lelaki karena aku hanya mendengar saudara nya membahas teman nya yang bernama Timothy itu, kenapa keluarga nya bisa kenal? Seperti nya mereka berdua lebih dari sekedar teman.

Sebelum aku pamit pulang ke Jakarta aku sempatkan membelikan makanan untuk nya. Ku peehatikan dia belum makan siang jadi aku belikan makanan di kantin rumah sakit. Dia kaget ketika aku menyodorkan kotak makan, muka nya menatap ku lama.

" Lho kok diam aja?kenapa?mau aku suapin?" tanya ku sambil bercanda karena dia masih diam saja sambil menatap ku. Ahh gemas sekali melihat pipi nya yang merah karena malu.

Is it love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang