THIS FEELING

4.2K 201 25
                                    

Hari – hari ku terasa sangat sepi dan berbeda . Semenjak Manda pergi dari apartment ku , aku tidak pernah menghubungi nya. Aku selalu berusaha menghindar dan tidak menjawab panggilan dari nya. Pernah aku melihat nya sedang menunggu di lobby apartment , namun aku memilih untuk masuk lagi ke dalam lift. Aku memutuskan untuk pergi menjauh ke Vietnam , mengurus perusahaan ku yang baru membuka cabang baru di Hanoi.

Meskipun aku sudah berusaha untuk menjauh dari nya , namun aku masih bisa mengetahui kabarnya. Mama dan Angel tak bosan nya menyuruh ku untuk kembali ke Indonesia dan memperbaiki hubungan ku dengan nya. Bukan nya aku tidak mau , namun aku tidak ingin membuat dia memilih ku hanya karena ia merasa sungkan ataupun kasihan melihat diriku yang sangat mencintai nya. Setiap hari aku masih setia memandangi photo – photo nya yang sengaja aku simpan di laptop dan i-pad ku. Hampir enam bulan aku tidak mendengarsuara nya dan bertemu dengan nya. Aku masih belum memiliki nyali untuk bertemu kembali dengan nya  atau mungkin aku yang belum siap untuk menerima kenyataan kalau saat ini Andra dan tante Mery berencana untuk melamar Manda.

Ku baca ulang email dari  salah satu teman ku , ia mengirimkan undangan pernikahan dan meminta ku untuk datang. Tiket Hanoi – Jakarta sudah ia siapkan , aku hanya terima beres. Baiklah aku akan ke Jakarta namun tidak untuk waktu yang lama , selesai acara pesta teman ku akan langsung kembali ke Vietnam.

***

“ Heei Bro , long time no see. Susah banget hubungin lo!” sekarang aku sudah berada di kantor teman ku di bilangan SCBD , rencana nya kami akan mengadakan pesta sebelum ia menikah.

“ Ini bukti nya lo bisa hubungin gw” jawab ku bercanda. “ Ohya yang lain kemana? Tumbenan ga ikutan “

“ Mereka udah duluan . Gw special nungguin lo disini , biar bisa nyusul anak – anak yang lain.Koper lo mana?biar dianter sama driver gw ke hotel.”

“ Gw ga bawa koper.” Jawab ku singkat.

“ Lho terus lo Cuma begini doing dating dari Vietnam? “ tanya Erick heran.

“ Iya, lagian juga lo ga usah repot – repot nyewain kamar buat gw. Gw langsung balik begitu pesta lo selesai.”

“ Waah sinting lo, you’r so workaholic. “ ia menatap ku tidak percaya sambil menepuk bahu ku.

Sudah satu jam aku berada di club ini , meskipun Erick sudah menyewa VVIP room di club ini namun ia tetap membiarkan teman – teman kami yang lain untuk berpesta di ruangan lain. Walaupun ia menyewa semua ruangan di club ini juga tidak masalah, toh club ini punya salah satu dari teman kami juga. Aku merasa bosan dengan pesta ini , dulu memang aku party lovers dan tidak pernah absen dengan acara pesta seperti ini. Namun entahlah sekarang aku mendadak seperti mata rasa  , aku merasa hampa walaupun aku berada di tengah keramaian seperti ini.

Aku beralih keluar dari ruangan ini yang mulai memanas dengan beberapa penari wanita ini mulai membuka dress nya yang disambut dengan siulan dan sorak dari teman – teman ku. Ku pilih untuk bergabung dengan yang lain nya di salah satu sudut ruangan lain , Mike menyambut ku untuk duduk di anatara mereka. Kuperhatikan teman ku yang lain , sudah mulai larut dengan suasana dan berada di bawah pengaruh alcohol. Dua wanita berpakaian seksi mendekati ku , aku tidak tau apakah mereka bagian dari perempuan yang sengaja disewa oleh teman ku atau mereka teman nya Mike ataupun Erick. Entah sudah berapa sloki aku habiskan untuk menghilangkan kejenuhan ku , salah satu dari wanita ini langsung duduk diatas paha ku dan melingkarkan lengan nya dileher ku sambil berusaha untuk mencium bibir ku. Bisa kurasakan dada nya yang sudah menegang yang sengaja ia gesek gesekkan ke dada ku dan tidak menggunakan pakaian dalam. Setengah sadar aku membalas ciuman nya dengan rakus , dan meremas dada nya.

Aku sudah tidak memperhatikan sekelilingku lagi namun aku masih bisa mendengar ketika Mike berkelakar disampingku “ Hei siapa yang dibawa sama John kebelakang? Cantik juga dia dapat mangsa baru.”

Aku melirik ke arah mata Mike menunjukkan John yang sedang menyeret wanita dengan kasar.

Aku berusaha keras untuk memperjelas penglihatan ku , and Shiiiitt!

What the hell goin’ on!

 Darah ku langsung mendidih ke ubun – ubun melihat siapa yang diseret oleh John. Tanpa berpikir dua kali aku langsung berdiri dan berlari ke arah John, aku tidak peduli dengan wanita sialan yang terjatuh karena ulah ku barusan. Aku tidak ingin terjadi hal – hal yang tidak ku inginkan , John pemilik club ini wajar jika tidak ada yang berani mengganggunya berulah. John sudah dikenal dengan reputasi nya menghamili banyak wanita apalagi sekarang ia berada dibawah pengaruh alcohol .

" Lepaaasin gw!!.... Jangan , jangaaan!!!"  aku mendengar suara Manda berteriak , tapi aku tidak tau dimana. Aku terus mencari arah suara itu  ,Ya Tuhan aku tidak akan memaafkan diri ku sendiri kalau sampai terjadi sesuatu dengan nya!

" Gak akan ada yang denger babe. Cuma ada lo sama gw haha..’’Itu suara John, seperti nya mereka berada di ruangan dekat sini

" Jangaaan , gw mohon jangan..." isak tangis Manda kembali terdengar.

Samar – samar aku melihat bayangan orang di pojok ruangan, Aku terkejut melihat pemandangan yang ada dihadapan ku. John menampar Manda dan terus memaksa merobek dress yang digunakan oleh Manda sambil terus mencium bibirnya dengan paksa.

 

" Lepasin brengsek!" aku berteriak ke arah John dan langsung melepas kan Manda dari pelukan nya.

" Hei hei calm down. Lo mau make cewek ini juga ? oke fine dud." John tidak terima dengan ulah ku.

" Brengsek !! Jaga omongan lo!!" Aku tidak bisa menahan kemarahan ku terhadap nya , langsung kulayangkan pukulan dan tendangan ke arah John.

Kami saling beradu jotos sampai akhir nya ada beberapa orang bodyguard nya dan teman – teman kami melerai.

“ Sekali lagi gw liat muka lo , gw gak akan segan – segan untuk matahin leher lo bangsat!!!”

Aku hampir melupakan Manda , aku langsung mencari nya dan belum sampai kaki ku melangkah ketempat nya , ia sudah tidak sadarkan diri.

****

“ Kenapa bisa kayak gini sih ko ?” Angel langsung mengintrogasi ku begitu ia sampai di apartment ku.

Aku memang tidak membawa Manda ke rumah sakit , aku tidak mau berita ini sampai bocor ke media massa karena masalah perkelahian ku dengan John biar masalah ini diurus oleh pengacara ku. Aku tidak peduli dengan luka yang ada di wajah dan lengan ku.

“ Sekarang Manda pingsan dan koko muka nya lebam kaya gitu. Sebenar nya ada apa? “

Aku meminta tolong kepada Angel untuk memanggilkan dokter keluarga ke apartment ku dan sekarang ia menuntut penjelasan mengenai semua yang terjadi.

“ Aku ga tau kenapa Manda bisa ada di club.” Aku tidak habis pikir bagaimana Manda bisa berada di Club , jangan kan pergi ke Club aku ajak pulang malam saja dia tidak mau.

“ Biar aku yang cari tau , sekarang yang penting jangan sampai teman nya curiga kalau ia tidak ada.”

“ Dan satu hal lagi , kalau kali ini koko menyia- nyiakan nya lagi. Aku gak akan ragu untuk menghubungi Andra dan membiarkan nya melamar Manda segera.”  Angel keluar dari kamar ku , membiarkan ku tetap berada disamping Manda.

Kuperhatikan wajah nya yang terlihat pucat dan pipi nya yang tirus, kejadian tadi terus membayangi ku. Mungkin kalau aku telat , John sudah sukses melampiaskan kelakuan bejat nya.

Kamu kenapa kurus seperti ini Manda ? maaf aku sudah buat kamu sedih , aku janji gak akan nyakitin kamu lagi.

*****

Is it love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang