is you? (meet again)

5.2K 509 2
                                    


Author pov

"Appa, aku berangkat sekolah dulu ne"ujar seorang namja pada ayahnya. Ia adalah seorang namja berumur 17 tahun yang memiliki perawakan yang tampan dan bertubuh tinggi.

Saat ia tiba disekolah, seluruh mata tertuju padanya. Ia memang sudah seperti artis dan idola di sekolahya. Ia sangat terkenal dengan kejeniusan dan keahliannya dalam bermusik.

"Lihat oppa Chanyeol"

"Wahh tampan sekali ia pagi ini"

"Chanyeol, selalu saja menjadi topik pembicaraan"

Itulah dia, namja tersebut adalah Chanyeol, Park Chanyeol.

Ya, sudah 10 tahun lamanya, akhirnya Baekhyun dan Chanyeol menghampiri usianya yang ke 17 tahun. Selama 10 tahun itu juga mereka tumbuh masing-masing. Selama 10 tahun mereka menerima kebohongan dari orang-orang yang mereka percayai dan mereka sayangi.

Mereka selalu mengirim surat sampai usia mereka yang saat ini telah sampai di 17. Mereka berkirim surat tanpa pernah sampai ke tujuannya masing-masing. Mereka selalu dihalangi oleh orang-orang yang tidak ingin mereka menyatu.

Chanyeol sekarang tengah bersekolah di sekolah. Saat ini bersekolah di Gyeongju Art School. Ia bersekolah di sekolah terbaik di Gyeongju. Jelas saja Chanyeol bersekolah disitu, karena ia adalah murid jenius ber-IQ 164.

Saat ini Chanyeol sedang berada di dalam kelas. Chanyeol bukan anak yang aktif menjawab pertanyaan dari guru. Itu karena ia tidak ingin dicap sebagai orang yang sombong dan ia ingin memberi kesempatan pada teman-temannya.

Setelah jam pelajaran itu berakhir, Chanyeol memilih untuk berada di dalam kelas untuk mendengarkan musik disaat semua murid sedang berada dikantin untuk mengisi perut mereka.

Namun tiba-tiba seorang yeoja datang menghampirinya.

"Chanyeol-ah, kajja kita ke kantin"ajaknya dengan menarik-narik lengan Chanyeol.

"Yuri, aku mohon jangan ganggu aku saat ini aku sedang belajar, lihatlah"jawabnya seraya memperlihatkan sebuah buku.

"Araseo, tapi aku akan duduk disini menemanimu ne?"pintanya lagi dengan aegyo-nya yang menggelikan.

Chanyeol pov

Kenapa aku tadi tidak ke balkon saja? Ah, Yuri jadi ada disini. Bagaimana bisa aku melarikan diri darinya sekarang?

Aku memang tidak suka Yuri selalu berada di dekatku. Ia pernah menyatakan perasaannya padaku, dan tentu saja aku menolaknya. Aku hanya mencintai satu orang, yaitu Byun Baekhyun. Seorang namja yang selama ini kunantikan kabar darinya. Walaupun ia membenciku dan tidak lagi membalas suratku, aku tetap masih memiliki perasaan padanya.

Tidak ada yang tahu siapa orang yang selama ini aku sukai. Semua orang menyuruhku untuk menerima Yuri, tapi aku selalu menghindar. Hanya Baekhyun dihatiku. Terlebih karena Yuri adalah siswi dengan paras yang cantik serta lekuk tubuh bagai Dewi surga, membuat semua orang berpendapat bahwa kami pasangan yang cocok. Tapi bagiku tidak. Aku tetap memilih Baekhyun.

Aku hanya menganggap Yuri sebagai teman. Tidak lebih. Walaupun aku menolaknya, ia tetap saja mendekatiku. Aku membiarkannya karena aku takut bila aku menyuruhnya menjauh itu akan membuatnya sakit hati dan menangis.

Akhirnya setelah aku berfikir-fikir, aku pun memiliki ide untuk menjauhinya.

"Yuri, aku ingin ke toilet. Tungggu disini ne? Aku akan kembali"ujarku dengan melangkahkan kakiku dengan pasti.

Sebenarnya aku tidak bermaksud untuk pergi ke toilet, tapi aku pergi ke lantai atas sekolah dengan membawa gitar yang kuambik dari ruang musik.

Saat aku melangkahkan kakiku di depan kelas 12F terlihat beberapa yeoja yang berada di depan pintu kelas itu dan berbisik-bisik membicarakan sesuatu.

"Eoh itu dia, murid barunya"ucap yeoja itu.

"Ne, kalau dilihat ia manis juga"ucap seorang yeoja yang lainnya lagi.

"Namanya Baekhyun kan?"
Aku terkejut saat seorang yeoja mengatakan kalau nama murid baru itu adalah Baekhyun. Aku pun sontak mendekati mereka.

"Siapa nama anak baru itu?"tanyaku dengan menanti jawaban

"Eoh Chanyeol, kau belum tau kalau kita kedatangan murid baru?"

"Kau tampan Chanyeol"

Yangku inginkan adalah jawaban dari mereka siapa nama murid baru itu, tapi mereka malah berbicara yang tak jelas padanya.

Chanyeol pun pada akhirnya bertanya pada salah seorang namja yang sedang membaca buku.

"Bolehkan aku bertanya padamu? Mian mengganggumu belajar"ucapku halus.

"Eoh Chanyeol, silahkan"jawabnya, rupanya ia juga tahu namaku.

"Apa kau tau nama murid baru itu?"

"Namanya Baekhyun"

"Apa nama marganya?"tanyaku dengan sangat kaget dan mata yang membulat menandakan bahwa aku sangat butuh jawaban itu darinya.

"Entahlah, kurasa marganya adalah Bae. Ya, marganya adalah Bae, aku yakin itu"jawabnya dengan sangat percaya diri.

Aku pun mengucapkan terimakasih padanya dan melangkahkan kakiku ke tujuanku yang semula.

Aku fikir itu adalah Baekhyun, Byun Baekhyun yang selama ini selalu mengisi hati dan pikiranku. Rupanya aku salah. Itu bukan dia.

Saat aku sudah berada di atas sana, aku jadi memikirkan Baekhyun. Hanya karena nama mereka yang mirip, aku jadi teringat pada Baekhyun.

Apalagi mulai seminggu yang lalu appa tidak lagi menjadi guru home schooling-nya. Aku jadi tidak bisa lagi mengiriminya surat, ya walaupun ia tidak pernah membalasnya.

Baek, bogossipeo. Bagaimana dirimu sekarang Baek? Aku tidak tahu bagaimana dirimu yang sekarang. Kurasa kau pasti akan sangat terlihat manis seperti yeoja.

Tanpa sadar aku tertawa sendiri karena memikirkan bagaimana diri Baekhyun saat sekarang yang sudah berumur 17 tahun.

Aku pun melihat seorang namja sedang duduk jauh dariku dan wajahnya tidam kelihatan karena ia membelakangiku. Tapi aku tidak terganggu oleh keberadaannya.

Aku pun memutuskan untuk mulai memetik senar gitar yang saat ini sedang ku peluk.

Aku berfikir bahwa sebaiknya aku memainkan lagu yang dulunya aku mainkan untuk Baekhyun dengan harmonika. Walaupun saat itu terjadi hal yang tidak diinginkan, tapi aku sangat mengingat kejadian itu.

Saat aku sedang memaikan gitar yang masih berada di bagian awal, tiba-tiba aku mendengar suara orang yang terjatuh. Saat aku berpaling ternyata namja yang tadi duduk jauh dariku itu ialah orang yang saat ini ambruk.

Saat aku melihatnya, wajahnya sangat mirip dengan seseorang yang sangat aku rindukan. Saat aku melihat kondisinya dan mencoba mengangkatnya ke UKS, aku memperhatikan keadaannya.

Keadaannya juga sangat mirip, bahkan sama dengan orang yang selalu aku rindukan, yaitu Baekhyun. Ia mengalami sesak nafas dan berhalusinasi dengan mata yang tertutup.

Ia benar-benar mirip dengan Baekhyun! Apa kau benar Baekhyun eoh?!

Created:JP

Stendhal Syndrome: Love Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang