Miss Comunication

3.1K 217 8
                                    

"Baek.."
Tok tok
"Baek, ireona"

Suara Lee ahjumma mengetuk diluar pintu.

"Enghh.."Baekhyun menggeliat meregangkan otot-ototnya. "Hoam.." ia menguap lalu menutup mulutnya.

"Ne ahjumma. Aku sudah bangun"Lee ahjumma pun pergi meninggalkan pintu kamar Baekhyun, membiarkan Baekhyun untuk membersihkan tubuhnya setelah bangun tidur. Baekhyun terduduk.

Baekhyun pov

Aku mendudukkan tubuhku yang masih terasa berat, aku melirik ke arah jam dinding lalu menggaruk belakang leherku yang sedikit gatal. Kulihat ponselku yang berada diatas meja kecil samping kasurku masih berdiam diri sepertiku. Aku pun mengambilnya, tak ada satu pesan pun apalagi panggilan dari Chanyeol. Sedikit perasaan kecewa mendatangiku, tak biasanya ia seperti ini. Ia selalu menghubungiku, tapi..itu waktu kami masih di Gyengju. Sekarang..ia di London. Tubuhku semakin layu meringsut ke kasur kembali. Ada apa dengannya? Apa ada yang salah denganku? Apa mungkin ia sedang bersama yeoja atau namja barat? Ahh..aku tidak boleh menyimpulkan sesuatu sebelum semuanya benar terjadi. Aku sudah berjanji pada Chanyeol untuk mempercayainya. Ne, Chanyeol tentu akan tetap mencintaiku.

Tapi..bukankah yeoja disana tidak kalah cantik dan menggoda dengan yeoja Korea? Namja disana juga tidak kalah menawan dan tampan dengan namja di Korea. Aghh...aku mengacak rambutku frustasi. Sebaiknya aku mandi, daripada pikiran negatif menghantui otakku dan membuat kesalahan untuk yang kesekian kalinya.

-
-

"Hei, kajja kita beli ponsel untukmu"ucap Kai setelah memakai kaosnya.

"Apa tidak merepotkanmu?"tanyaku sembari memakan roti panggang.

"Aniyo, jongmal. Kajja"Kai menarik tanganku lalu membawaku menuju pintu.

Klekk

"Hai..how are you?"senyum indah terukir dari bibir yeoja bule ini, Chloe.

"I'm fine"aku mengucapkannya bersamaan dengan Kai, membuat Kai menatapku tajam. Sepertinya aku lupa kalau Kai menyukai Chloe, bahwa yeoja ini adalah miliknya.

"Where are you going? Can i join with you?"ia menatapku dengan mengunyah apel yang berada di tangannya.

"I don't know, you must ask with him"aku melirik Kai. Kai hanya menampakkan wajah sok cool nya karena ada Chloe dihadapannya.

"How? May i?"

"Oke, but kiss me"Kai menaik turunkan alisnya dan tersenyum miring. Apa ia serius mengatakannya.

"Oh no, are you serius?"ia menggigit apelnya lagi. Kai pun mengangguk.

Cupp

Kecupan kilat berhasil didapatkan oleh Kai. Aku tak percaya dengan pemandangan yang ada didepanku. Semudah itukah mendapatkan ciuman dari seorang yeoja di Bloomsburry? Atau di London? Atau di negeri Eropa dan Amerika? Apa aku yang terlalu polos?

"Heyy, what do you think?"Chloe mengajakku berbicara. Kemarin mereka bertengkar dan pagi ini mereka berciuman? Ada apa diantara mereka?

"Nothing, i just can't believe it"aku mengucapkannya dengan mataku yang berkedip beberapa kali.

"Hmm.."tubuhnya mendekatiku. Aku sontak memundurkan tubuhku kebelakang. Ia menatapku tajam.

"You..want too?"ia menggigit apelnya lagi. Membuatku bergidik ngeri melihatnya, aku pun menggeleng-gelengkan kepalaku.

"Come, we're go"Kai memundurkan tubuh Chloe lalu ia menutup pintu.

Sepanjang perjalanan mereka asik berdua. Aku seperti orang asing diantara mereka. Sebenarnya apa hubungan mereka? Semalam mereka bertengkar dan saling mengejek, pagi ini Chloe mengecup bibir Kai. Ini yang dimaksudnya bersenang-senang? Aku tak mengerti gaya hidup orang Barat. Mungkin aku yang kurang update, aku sosial pun aku tak punya.

Stendhal Syndrome: Love Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang