together

3.5K 309 10
                                    


Sebentar lagi mereka; Baekhyun dan Chanyeol akan melaksanakan ujian akhir sekolah, tapi Baekhyun masih tetap sama. Ia masih mengidap syndrom yang sudah 10 tahun bersamanya.

"Baek, sebaiknya mulai sekarang kau harus belajar dengan sungguh-sungguh Baek"ujar Chanyeol sambil menjilat es krimnya.

"Eoh, ne aku tahu. Kenapa kau tiba-tiba bilang seperti itu? Kau kira aku tidak bisa mendapatkan nilai tinggi eoh?"jawab Baekhyun dengan es krim yang memenuhi bibirnya.

"Bukan begitu Baek. Kita kan sering bolos, aku ingin masuk universitas yang sama denganmu Baek. Aku tidak ingin jauh darimu"

"Jinja? Kau ingin satu universitas denganku? Ahhh Yeol aku menyukainya"Baekhyun memeluk Chanyeol.

"Ee..Baek, kau senang? Tapi ada lagi yang ingin aku katakan padamu"

"Apa itu?"Baekhyun melepas pelukannya dan menjilat es krim strawberry nya lagi.

"Ada yang menawariku untuk menjadi artis"

"Mwo?! Lalu? Kau menerimanya? Wooaa..impianmu tercapai Yeol"

"Tapi..mereka bertanya padaku tentangmu. Mereka juga ingin menawarimu kontrak, tapi mereka khawatir dengan kondisimu Baek"

"Jinja? Tapi Chan, dunia entertaint bukan impianku"

"Kalau kau tidak menerimanya, aku juga tidak akan menerimanya. Aku tidak ingin jauh darimu Baek"

"Jangan seperti itu Yeol, itu mimpimu. Kenapa kau mengikutiku?"

"Karena bersamamu juga impianku"Chanyeol tersenyum bak malaikat pada Baekhyun dengan eyesmile.

"Tapi Yeol, akan sulit bagiku. Aku tidak bisa. Aku mengidap Sten..."

Chanyeol menutup bibir Baekhyun dengan satu jarinya. Menahannya agar tak melanjutkan kata-katanya.

"Aku sudah mengatakan pada mereka, kalau aku akan menerimanya bila kau juga ikut dan..aku menyuruh mereka untuk mendebutkan kita berdua setelah kau sembuh"

Chanyeol menatap lembut pada Baekhyun. Baekhyun pun mencapai langit ke tujuh. Ia merasa bahagia mendengar kata-kata dari Chanyeol yang mendukungnya. Baekhyun memang tak menyukai musik, tapi karena adanya Chanyeol membuat Baekhyun tidak lagi membenci musik. Baekhyun memeluk Chanyeol lagi. Ia menatap wajah Chanyeol.

"Chanyeol"panggilnya dalam pelukan Chanyeol.

"Ne"Chanyeol mengarahkan wajahnya ke sumber suara, membuat mereka menjadi sangat dekat.

"Eng..Baek, aku tak sanggup melihat wajahmu sedekat ini"Chanyeol memundurkan kepalanya. Chanyeol sekarang sudah dapat mengontrol dirinya untuk tak mencium Baekhyun lagi. Sejak peristiwa 4 bulan lalu. Baekhyun marah dan kecewa padanya karena sudah menciumnya disaat ia tertidur.

"Hehehe wajahmu memerah Chan. Lucu sekali. Saranghae" Baekhyun mengeratkan pelukannya dan mendekatkan wajahnya pada Chanyeol, sengaja mempermainkan Chanyeol.

"Kau nakal Baek"Chanyeol menarik hidung Baekhyun.

"Sakit Yeol"ucap Baekhyun memegang hidungnya lalu kembali mendekatkan dirinya pada Chanyeol dengan bibirnya yang terlihat 'wow'-bagi Chanyeol-.

"Baek..kau nakal"Chanyeol mencubit pipi Baekhyun dengan wajahnya yang terkihat sangat gemas.

"Kajja Baek kita pulang"ajak Chanyeol menarik tangan Baekhyun lembut.

Chanyeol pun membawa Baekhyun masuk ke dalam mobil. Mereka duduk bersebelahan, dan Lee ahjussi yang menjemput mereka. Lee ahjussi akan selalu menjemput mereka sehabis bermain di taman karena Lee ahjussi ingin menjaga Baekhyun. Ia percaya pada Chanyeol, tapi ia tetap ingin menjemput mereka. Lee ahjussi mengantar Chanyeol tepat di depan pagar rumahnya. Chanyeol pun keluar.

"Ghansamnida Lee ahjussi"ucap Chanyeol membungkukkan badannya.

"Gomawo Baek untuk hari ini"Chanyeol melambaikan tangannya di depan kaca mobil Baekhyun.

" Annyeonghi kyeseyo Yeol"ujar Baekhyun dan membalas lambaian tangan Chanyeol.

"Ddo mannayo Baek"Chanyeol membuat bentuk hati dengan jari-jarinya. Membuat Baekhyun tersipu malu karena perilakunya.

"Aissh, apakah kalian selalu bertingkah seperti? Masih ada besok untuk bertemu. Tidak usah berlebihan seperti itu. Kalian seperti pasangan yang mabuk cinta"Lee ahjussi menggelengkan kepalanya menatap Chanyeol dan Baekhyun.

"Memang seperti itulah kami"jawab mereka berdua bersamaan. Gelak tawa pun mengiringi setelah ucapan mereka yang keluar bersamaan. Setelah canda mereka berakhir, Lee ahjussi pun menjalankan mobilnya dengan kepala Baekhyun yang keluar dari jendela mobil sambil melambaikan tangannya pada Chanyeol. Chanyeol pun melakukan hal yang sama padanya. Melambaikan tangannya pada Baekhyun serta membalas senyum manis nan indah dari Baekhyun. Setelah Baekhyun tak terlihat lagi, Chanyeol pun memasuki rumahnya.

Syukurlah, kali ini appa nya belum tiba di rumah. Karena biasanya appa nya akan menginterogasinya. Chanyeol merasa bingung dengan sikap appanya yang seperti menyembunyikan sesuatu darinya. Appa nya bilang kalau ia senang dengan Baekhyun. Tapi setiap pulang sehabis bepergian bersama Baekhyun appa nya akan menanyakan berbagai macam hal padanya. Bilang senang tapi appa nya seperti menampakkan wajah tak suka. Bahkan jam keluar Chanyeol pun dikurangi. Tuan Park adalah appa yang over protectif.

"Appa, kapan kau akan pulang?"

"Sebentar lagi, appa sedang berada diperjalanan Chan. Kau sudah di rumah?"

"Ne, aku menunggu appa. Appa sudah makan?"

"Belum. Appa sangat lapar"

"Araseo, aku akan memasak ne?"

"Ara."

Chanyeol pun menuju dapur. Ia memasak untuk makan malam ia dan appa nya. Tentu saja, masakan nya akan enak. Chanyeol pintar memasak. Namanya aja anak jenius ber-IQ 164.

"Wooaa..aromanya tercium dari depan pagar kita Chan"ucap appa nya yang datang tanpa mengucapkan salam.

"Eoh appa sudah datang? Kau membuatku kaget appa"ujar Chanyeol sambil menyiapkan meja makan.

Tuan Park menuju ruang kantornya dan meletakan tas nya di ruangan tersebut. Lalu ia kembali ke meja makan dan memulai makan bersama Chanyeol.

"Apa tadi kau pergi lagi bersama Baekhyun?"

"Ne, wae appa?"

"Gwaechana. Jangan terlalu sering pergi bersamanya Chan"

"Wae appa? Bukankah appa bilang tidak apa?"

"N-ne. Sebentar lagi kalian akan melaksanakan ujian Chan. Kau harus lebih fokus belajar"

"Eoh, appa mengkhawatirkan itu. Tenang appa. IQ 164 ku akan membantuku"

"Terserah kau saja. Emm bagaimana dengan Han ahjussi? Apa kau menerimanya? Itu mimpimu kan Chan"

"Ne, aku akan menerimanya. Lusa aku akan tanda tangan kontrak dengan Baekhyun"

Uhukk hukk

"B-baekhyun?hukk" ujar tuan Park terkejut mendengar nama Baekhyun hingga ia terbatuk-batuk.

"Wae? Appa terkejut?"

"Ne, ottokhae?"

"Han ahjussi bilang ia ragu hendak merekrut Baekhyun atau tidak. Baekhyun memiliki suara tenor yang bagus tapi ia mengidap stendhal syndrom, jadi aku meyakinkannya. Agar kami bisa terus bersama"

"Eoh, oke. Bagus lah kalau kau meyakinkan tuan Han"ujar tuan Park yang terlihat jelas dimatanya tidak menginginkan itu.

"Ottokhae? Aku harus apa? Aku sudah salah mengambil langkah. Lagi-lagi aku lengah dan membuat Chanyeol dan Baekhyun menjadi lebih dekat. Apa yang harus kulakukan agar dapat memisahkan mereka?"

"Aku tak akan dengan mudah merelakan mereka bersama. Aku tidak akan melupakan hal yang sudah terjadi"

_________

Makasih ya yang udah luangin waktu buat baca ff ini dan makasih juga udah vote dan comment. Aku senang loh, seneng banget pas liat readers nya nambah apalagi vote dan comment kalian bikin aku jadi lebih semangat lagi untuk update chapter cerita ini. Gomawo~

Stendhal Syndrome: Love Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang