without you

3.5K 298 7
                                    


Author pov

"Darimana saja kau?"suara itu menghentikan aksi Chanyeol yang hendak menyalakan lampu. Tiba-tiba orang itu sudah berada di depan Chanyeol dan menyalakan lampu dengan jarinya. Orang itu adalah tuan Park. Ayahnya Chanyeol. Rupanya ia sengaja menunggu kepulangan Chanyeol dengan wajah menyeramkannya. Yang menurutnya membuat Chanyeol menjadi patuh padanya. Ia menganggap dirinya menjadi seorang ayah yang tegas dan berwibawa.

"E..a-aku..bukankah aku sudah memberitahu appa kalau aku akan pulang terlambat?"ekspresinya mampu membuat Chanyeol menjadi sedikit gugup. Chanyeol sangat menurut dan patuh pada appanya, apalagi disaat appanya menampakkan wajah seperti ini. Wajah serius dan sorot mata yang tajam tertuju padanya, seakan menginterogasinya setiap malam ketika ia pulang terlambat.

"Tapi kau pergi dengan siapa? Kau pergi dengan Baekhyun lagi?"tanya tuan Park dengan alis matanya yang mengerucut.

"Dengan Baekhyun appa. Kami terjebak hujan. Kami tak bisa pulang"suara bass Chanyeol mengecil, ia terlihat lucu dengan wajahnya yang tertunduk kikuk didepan appanya.

"Lagi-lagi karena Baekhyun kau pulang terlambat. Kau tahu kan appa tidak suka kau pulang terlambat! Karenanya juga wajahmu sampai seperti ini! Hos hos kau berkeLAHII CHANYEOL!! Kau tidak pernah BERKELAHI TAPI SEKARANGA KAU SUDAH BISA BERKELAHI!!hos hos hos"nada suara tuan Park meninggi dan ia tidak bisa mengendalikan emosinya, hingga ia menjadi sulit bernafas dan menyentuh dadanya.

"Mianhae appa"ucap Chanyeol pelan dengan wajah bersalahnya.

"Selalu saja mian yang kau katakan"nada suara tuan Park akhirnya mulai kembali normal.

"Masuk ke kamarmu. Segera bersihkan dirimu sebelum tidur"

Chanyeol pun akhirnya melangkahkan kakinya menuju kamarnya dilantai atas. Saat ia berjalan ditangga ia sedikit dapat mendengar bahwa appa nya masih sedikit mengomel. Tapi ia terhenti sejenak ketika suatu kata keluar dari mulut appanya.

"Kau tidak boleh mengambil anakku. Kau meninggalkan kami, tapi kau?heh. Aku tak akan anakmu mendekati anakku. Aku tahu ini pasti siasatmu juga kan Byun?"

Ujar appanya berkacak pinggang dilantai dasar rumahnya. Mungkin terdengar sayup, tapi Chanyeol merasa ia tak mungkin salah dengar. Tapi, ia sedang kedinginan saat ini karena bajunya yang basah, ia pun mengenyampingkan hal itu, mungkin nanti dapat ia tanyakan pada appanya.

Setelah ia selesai membersihkan dirinya. Ia berfikir sejenak. Membayangkan gambaran-gambaran peristiwa yang mungkin terjadi.

"Sepertinya ini hari sialku"ia mengambil tanggapan tentang kejadian hari ini. Karena Baekhyun sangat kecewa padanya. Dan appanya yang lagi-lagi marah padanya karena pulang terlambat.

'Pasti Baekhyun tak akan memaafkanku'

Pikirnya dengan matanya yang tertutup. Ia sangat menyayangkan apa yang telah ia perbuat pada Baekhyun. Ia bahkan memukul kepala dan bibirnya hingga ia sedikit meringis. Karena kepala dan bibirnya yang nakal ini. Tapi setelah ia melakukan itu, ia malah mengingat rasa yang ia dapat ketika ia menyium bibir Baekhyun. Ia bahkan memejamkan matanya sambil tersenyum tak jelas(Chanyeol tergila-gila banget ama Baekhyun).

"Apa yang kau pikirkan Chanyeol?"

Plakk
Akhhh

Lagi-lagi ia memukul kepalanya karena membayangkan rasa itu lagi. Rasa lembut bibir Baekhyun yang selalu dapat membuat dirinya malu tak dapat melihat ke arah Baekhyun. Sepertinya bibir Baekhyun adalah salah satu hal yang membuat dirinya tergila-gila pada Baekhyun dari sekian banyak hal yang dimiliki Baekhyun.

'Aku harus apa agar Baekhyun dapat memaafkanku'

Ia menampakkan wajah sedih, terlihat bahwa hatinya juga terluka karena sudah mencium Baekhyun tanpa sepengetahuan Baekhyun. Ia melihat mata Baekhyun yang terlihat sayu dan sangat amat kecewa pada dirinya. Baekhyun bahkan menangis karena karenanya, itu yang membuat Chanyeol merasa bersalah pada Baekhyun. Ia menutup mulutnya rapat dan menyembunyikan bibirnya didalam mulutnya dan memejamkan matanya perlahan.

Stendhal Syndrome: Love Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang