last mail (1)

6.2K 525 7
                                    


Chanyeol pov

"Anyeong Chanyeollie"

"Wahh appa sudang datang, mana surat dari Baekhyun?"tanyaku dengan gembira.

"Eoh, appa baru saja tiba dan kau langsung menanyakan surat dari Baekhyun? Rupanya kau sekarang lebih perhatian dengan Baekhyun ne? Appa sudah kau lupakan?"ujar appa menggodaku sambil memelukku.

"Ani, bukan begitu appa. Appa adalah orang nomor satu di hidupku. Hanya saja aku merindukannya appa"jawabku dengan aegyo-ku.

Akhirnya appa memberikan surat itu dan membiarkanku untuk membacanya dikamar.

Anyeong Chanyeol
Pasti kau sudah tidak sabar menunggu surat dariku ne? Aku tau itu. Appa-mu selalu menceritakan hal itu padaku.

O iya mengenai pertanyaanmu kemarin. Apa aku harus menjelaskannya padamu? Pasti kau sangat ingin tau. Araseo, aku akan menceritakannya.

Begini, sebenarnya aku tidak membenci appa-ku, hanya saja aku sedang tidak ingin melihat dan menemuinya. Karena aku kecewa padanya Chanyeol. Aku sangat kecewa padanya. Appa sudah membuat...........................dan....
.......aku.................yang...............
..............bagaimana....................
.....................................tak..........
....dan..............mereka...............
...........sedang.................yeoja..
...............................eomma.......
Oleh sebab itu aku tidak ingin bertemu dengannya. Aku tahu aku salah bila bersikap seperti itu padanya, tapi hatiku terlalu sakit melihatnya bersama yeoja itu.

Mereka berdua benar-benar keterlaluan. Mereka tega melakukan itu. Aku sangat marah, kecewa dan sakit hati saat aku memergoki mereka.

Mianhae Chan, aku menceritakannya seperti ini. Karena memang ini adanya, appa-ku dan yeoja itu menikah. Aku tidak tahan melihat mereka. Oleh sebab itu aku memilih untuk tetap tinggal disini.

Sudah dulu ya, aku ingin segera tidur. Jangan lupakan aku ne? Jangan pernah bosan untuk membalas suratku, jangan letih untuk menulis surat untukku. Kau tahu kan, kalau kau adalah akar dari kembangnya senyumku. Ku tunggu balasan darimu.

Byun Baekhyun

Sekarang aku mengerti, mengapa Baekhyun tidak ingin ikut ayahnya pindah ke Seoul dan mengapa ia tidak membiarkan ayahnya untuk menjaganya dirumah sakit.

Kasihan Baekhyun, rupanya ia memiliki kenangan buruk yang sepertinya tidak akan pernah ia lupakan. Bila Baekhyun terus menerus seperti ini, aku takut bila ia akan benci ayahnya. Bagaimana bila Baekhyun tidak bisa memaafkan ayahnya dan yeoja itu?

Aku pun membalas surat itu.

Anyeong Byun Baekhyun yang manis..

Aku tahu kau kecewa terhadap appa-mu, tapi tidak seharusnya kau bersikap seperti itu. Kau harus menerimanya, anggap saja ini adalah takdir yang diberikan Tuhan yang harus kau jalani. Anggap saja bila saat ini Tuhan tengah mengujimu.

Mian Baek jika aku berkata seperti itu. Aku tidak membela appa-mu, hanya saja aku tidak ingin hubungan kau dan appa-mu menjadi menjauh.

Kau adalah anaknya Baek, setidaknya kau memperbolehkannya menjengukmu. Tapi itu semua terserah padamu saja. Semua keputusan dan pilihan ada pada dirimu, aku hanya memberi saran saja.

Saranghae Byun Baekhyun, aku selalu mencintaimu. Aku akan menunggu hingga kau juga mencintaiku. Mungkin saat ini kau masih menganggapku sebagai sahabat, tapi suatu saat nanti aku yakin kau pasti akan mencintaiku.

Salam hangat Park Chanyeol

-
-
-
-
-
-
-

Baekhyun pov

Aku mulai membaca surat balasan dari Chanyeol yang diberikan tuan Park padaku.

Ternyata Chanyeol membalas suratku dengan kata-kata yang tidak pernah aku bayangkan. Kata-kata yang ia berikan seperti seseorang yang berumur diatas 20 tahun. Kata-katanya sangat dewasa. Ia memberiku nasihat dengan sangat baik.

Walau begitu, tetap saja aku tidak bisa menghilangkan rasa kekecewaanku padanya. Aku sudah terlanjur berjanji pada diriku sendiri. Aku tidak bisa mengingkari janji yang telah aku buat. Aku akan terus melakukan ini hingga appa sadar bahwa aku sangat kecewa padanya karena yeoja itu.

Saat ini tuan Park sedang duduk menungguku untuk menulis surat, kurasa Lee ahjussi curiga karena akhir akhir ini ia sering bertanya hal-hal yang seharusnya tidak ia tanyakan.

Aku membalas surat Chanyeol dengan apa yang aku rasakan saat itu. Aku menulis betapa senangnya aku mendapat saran darinya walau aku tidak bisa mengikuti sarannya. Aku juga menulis tentang perasaanku padanya.

Kurasa ini saat yang tepat bagiku untuk memberitahukan padanya. Karena sudah cukup lama Chanyeol menungguku. Aku tidak ingin Chanyeol kecewa padaku atau lelah untuk menungguku karena aku tidak pernah mengatakan hal yang sama padanya.

Aku tahu betul bahwa aku mencintainya, tapi aku terlalu takut untuk mengatakan itu pada Chanyeol. Hingga saat ini aku mulai berani untuk mengatakannya pada Chanyeol melalui surat ini.

Aku pun mengambil kamera untuk mengabadikannya. Agar aku bisa mengingat kapan pertama kalinya aku mengungkapkan perasaanku padanya.

Setelah aku mengambil gambarnya, aku mengembalikan kameraku kedalam lemari di kamar kerja appa dulu.

Ketika aku kembali, surat itu sudah tidak ada, tuan Park juga sudah meninggalkan rumah.

Aku bingung, sebenarnya kenapa?

Aku pun berfikir kalau tuan Park sudah membawa surat itu.

Author pov

Baekhyun berfikir kalau tuan Park membawa surat itu dan segera menyerahkannya pada Chanyeol.

Namun, ketika esok hari, ternyata Chanyeol tidak membalas surat Baekhyun. Baekhyun tidak menyangka bahwa Chanyeol tidak membalas suratnya. Selama ini Chanyeol selalu mengatakan bahwa ia mencintai Baekhyun. Tapi sekarang Chanyeol tidak membalas surat dari Baekhyun disaat Baekhyun mengatakan perasaan yang selama ini dipendamnya.

Baekhyun benar-benar kaget dengan apa yang terjadi. Ia tidak mengerti dengan Chanyeol yang tiba-tiba tidak membalas suratnya.

"Songsaengnim, hari ini aku tidak enak badan, sebaiknya kau pulang saja, mian sudah merepotkan"ucap Baekhyun dengan lemas.

Tubuhnya terasa ingin terhempas dan jatuh. Ia menangis, ia sedih, kecewa, terluka dan pahit bercampur menjadi satu.

Baekhyun berfikir kalau Chanyeol sudah tidak menyukainya lagi, ia bahkan berfikir kalau saat ini Chanyeol sudah menyukai orang lain selain dirinya.

Baekhyun sangat merasa terpukul. Hal yang ia takutkan telah terjadi pikirnya. Baekhyun pun memikirkan hal-hal yang buruk, hal-hal yang tidak ia harapkan.

Sedangkan di rumah Chanyeol..

Hari ini Chanyeol tidak sekolah, ia memiliki alasan yang sama dengan Baekhyun. "Tidak enak badan" sehingga ia tidak sekolah.

Sebenarnya Chanyeol bukannya tidak enak badan, tetapi ia sedang tidak enak hati.

Rupanya Baekhyun tidak membalas suratnya.

Chanyeol saat ini sedang berada dikamarnya. Ia menangis dengan sangat kuat, seperti saat ia menangis karena Baekhyun jatuh pingsan di taman rumahnya.

Ia sedih, ia mengira bahwa Baekhyun marah padanya. Ia mengira Baekhyun telah salah paham padanya.

Chanyeol sangat takut kalau Baekhyun marah padanya, ia takut Baekhyun tidak membalas suratnya. Ia sangat mencintai Baekhyun walaupun Baekhyun tidak pernah mengatakan hal yang sama padanya.

"Baekhyuuunnn..mianhae..hiks. Aku salah, mianhae Baek..hiks. Aku tidak bermaksud hiks mem..membuatmu marah hiks"lirihnya.

*
*
*

Sebenarnya ada apa? Mengapa mereka tidak menerima surat? Bukankah mereka menulis surat?

Stendhal Syndrome: Love Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang