Okay

2.6K 216 17
                                    

"Baek? Kau disini?"tanya Lee ahjussi yang berjalan menuju meja makan. Langkahnya terhenti karena melihat Baekhyun sedang duduk di meja makan bersama istrinya, Lee ahjumma.

"Nde, kajja ahjussi. Kau pasti lapar"Baekhyun menarikkan kursi untuknya dengan senyum yang terukir di bibir merah jambunya itu. Seperti tak ada bekas rasa kesal ataupun sedih karena pertengkarannya dengan Dongwoo.

Lee ahjussi duduk dan menampakkan ekspresi bingung. Ia menggigit bibirnya gelisah, hingga beberapa kali ia menggaruk kepalanya. Baekhyun menyadari sikap Lee ahjussi yang berbeda. Begitu pula dengan Lee ahjumma.

"Wae? Kau terlihat gelisah?"Lee ahjumma bertanya menatap pada Lee ahjussi. Lee ahjussi hanya menatap dengan arti "aku harus bagaimana?"

Ting tong!

Suara bell mengalihkan pandangan mereka.

"Jangan saling menatap. Aku iri"ucap Baekhyun mempoutkan bibirnya dan mendentangkan piringnya menggunakan sendoknya.

Ting tong!

Suara bell lagi, mereka mengarahkan pandangan mereka pada pintu yang tertutup.

"Araseo, aku akan membukakan pintu"Lee ahjumma berdiri dan berjalan menuju pintu itu.

"Ahjussi, ada apa denganmu? Kau terlihat sangat resah?"Baekhyun memasukkan satu sendok samgyetang ke dalam mulutnya setelah Lee ahjumma menghilang dari ruang makan.

"Aku..mianhae Baek. Aku tak tahu. Mianhae"ucap Lee ahjussi penuh penyesalan. Baekhyun tak mengerti apa maksud dari perkataan Lee ahjussi. Apa kesalahan Lee ahjussi pun ia tak tahu.

"Aku tak mengerti"Baekhyun menelan makanannya dan menatap Lee ahjussi meminta jawaban darinya.

"Aku.."

"Anyeong, Baek.. bogossipeo"ucap seorang pria paruh baya yang datang dengan membawa kopernya itu, menjeda perkataan yang akan keluar dari Lee ahjussi. Baekhyun hanya membulatkan matanya. Ia tak mengira jika appanya akan tahu jika ia berada di Seoul.

Baekhyun menatap pada Lee ahjussi lagi dengan bola mata nya besar itu.

"Itu maksudku Baek. Mianhae"ucap Lee ahjussi. Lee ahjussi bangun dari duduknya dan membungkukkan tubuhnya dihadapan tuan Byun. Baekhyun tetap duduk, ia mengalihkan pandangannya dari appa nya. Ia kembali makan dengan cara yang berbeda. Ia menyuap sendok dengan keras dan cepat, hingga ia menggigit sendoknya tanpa kesadarannya. Matanya melotot ke depan, tak menghiraukan siapa dan apa yang berada disampingnya.

"Kenapa kalian pindah dan tak memberitahuku?"tanya tuan Byun yang kini mendudukkan dirinya di meja makan pula setelah Lee ahjumma mempersilahkannya duduk dan ikut sarapan bersama.

"Mianhamnida, aku tak memberitahumu"ujar Lee ahjussi menjawabnya.

"Gwaenchana, setelah melihat kondisi Baekhyun, aku menjadi tenang"ia melihat Baekhyun dan menampakkan eye smile nya beserta keriputnya itu.

Brakk

"Aku selesai"Baekhyun berdiri dengan hentakan tangannya pada meja makan. Sedikit pun ia tak menoleh kearah tuan Byun. Ia acuh dan tak menghiraukan kedatangannya. Dan itu sudah biasa baginya. Baekhyun selalu menganggapnya sebagai orang asing, dimana Baekhyun akan acuh, cuek, dan tak perduli akan orang itu.

"Odiseo? Tetaplah disini. Appa merindukanmu Baek" ucap tuan Byun dengan wajah sedihnya itu. Dan Baekhyun tetap tak berhenti. Ia berjalan ke kamarnya yang dulu.

Ia mengunci kamarnya lalu duduk di meja belajar. Ia menaruh sikut nya pada atas meja dan mengusap wajahnya. Rasanya ia hendak menangis. Terlihat sebuah bingkai foto, yang mana foto itu seperti sudah dirobek. Dan ya, foto itu memang sudah dirobek olehnya sendiri. Di foto itu hanya tersisa fotonya dan eomma nya. Sedangkan bagian yang dirobek itu adalah bagian foto yang terdapat appa nya.

Stendhal Syndrome: Love Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang