8_ F Twins !

4.7K 451 38
                                    

Aneh, bukan? Saat seserang orang tenggelam ke dasar laut, cukup lama tanpa oksigen, tapi ia bisa selamat. Bahkan, tanpa sedikit pun masalah yang seharusnya terjadi pada tubuhnya. Seperti, menelan banyak air hingga memenuhi rongga dada dan perutnya, mengalami gangguan pernafasan, atau bisa saja mengalami gangguan penglihatan. Alan sendiri merasa aneh, ia merasa sangat sehat dan bugar.

Sebaliknya, Fay Illy yang menyelamatkannya justru tidak sadarkan diri untuk waktu yang cukup lama. Hingga saat mereka tiba di rumah sakit, ia belum juga siuman. Setidaknya, akan jauh lebih masuk akal jika keadaan Alan jauh lebih parah dari Fay Illy.

"Dady..., ka Fay gak akan ninggalin aku, kan?" tanya Freyya cemas. Ia masih saja takut. Apalagi, selama di perjalanan menuju rumah sakit Fay Illy sama sekali tidak meresponnya yang terus berusaha membangunkannya.

Alan memeluk Freyya erat di pangkuannya. Pakaiannya yang basah sudah mengering dengan sendirinya. "Ka Fay pasti gak papa, sayang. Kamu berdoa ya, buat dia...," jawabnya menenanngkan. Walaupun di dalam hati, ia sama takutnya dengan Freyya. Selain itu, Alan juga masih tidak mengerti dengan apa yang dialaminya di dasar laut itu.

Seorang dokter laki-laki keluar dari ruang UGD. Langsung saja Alan menghampirinya. "Dokter, dia gak papa, kan?" tanyanya tergesa.

Dokter itu tersenyum ramah. "Istri anda tidak papa, kok."

“Istri? A-bu-" Alan baru akan menjelaskan jika Fay Illy bukan istrinya, tapi dokter itu teralalu asik menjelaskan. Akhirnya, ia tidak berusaha menyangkal lagi. Toh itu bukan masalah besar. Sepertinya ia justru terlalu beruntung jika mendapatkan istri seperti Fay Illy.

"Dia cuma mengalami gangguan pernafasan, dan juga terlalu banyak menelan air laut," sambug dokter. "Untuk saat ini memang kondisinya masih sangat lemah, tapi istri anda hanya perlu banyak istirahat."

"Oh... umm… terima kasih, dok. Saya boleh masuk?" tanya Alan.

"Tentu saja. Istri anda sudah siuman." Dokter itu pun bergegas pergi.


~~~

Saat seorang peri membuka sumber kekuatannya, dalam artian mengeluarkan energi terlampau besar, maka saat itulah ia bisa membuka kesempatan untuk seseorang menghisap energinya. Dan itu hanya bisa dilakukan melalui kontak fisik. Tentu saja perpindahan energi itu juga hanya bisa dilakukan atas ijin dari si peri. Dan di dasar laut itu, Fay Illy dengan pasrah menyerahkan semua energinya untuk Alan. Bisa juga dibilang, membiarkan Alan menghisapnya.

Maksud awal hanya untuk sekedar memberi dan menolong, akhirnya Fay Illy justru menyerahkan seluruhnya. Sebenarnya, jika kontak fisik itu terjadi dalam keadaan normal, mungkin Fay Illy tidak akan mengalami kehabisan energi seperti sekarang.

Fay Illy mengedarkan pandangannya. Di sebelahnya, ada beberapa pasien yang juga masih dalam penanganan. "Aku pasti kehilangan banyak energi sampai tidak bisa memulihkan diri. Sekarang justru tubuh manusiaku yang menerima dampak dari kejadian tadi," pikirnya. Ia mengingat-ingat kejadian di dasar laut. "Apa Alan mengenaliku? Bagaimana kalau dia-"

"Ka Fay!"

Suara teriakan Freyya kontan membuyarkan lamunan Fay Illy. Dilihatnya Alan tengah menghampirinya, membawa Freyya di gendongannya. Kemudian, Alan menurunkan Freyya di sebelahnya. “Iya, sayang…,” jawabnya.

Langsung saja Freyya memeluk Fay Illy yang masih terbaring lemah. "Ka Fay gak boleh sakit. Nanti aku main sama siapa?" celoteh Freyya polos.

Fay Illy hanya tersenyum samar pada Freyya, berikutnya ia menatap Alan yang juga tengah menatapnya dengan tatapan penuh tanya.

"Kamu yang nyelametin aku, Fay?" tanya Alan akhirnya.

"Iya, dady! Kan aku bilang ka Fay masuk ke dalam laut buat nolongin dady," Freyya mewakili Fay Illy menyahut. Ya, itu cukup menolong Fay Illy yang masih bingung untuk menjawab. Lebih tepatnya, Fay Illy masih takut Alan akan mengenali sosoknya.

Fairy For DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang