Keesokan harinya, Guardian Ashton dan Mr. Dean mengantar kami ke perbatasan antara Avalon dan London. Mr. Dean berkata semoga kami semua berhasil sementara Guardian Ashton hanya mengangguk.
"Baiklah" kataku menghadap ke arah mereka "Kita akan menyewa 2 taksi karena jika satu tidak akan cukup"
"Kenapa taksi?" Tanya Aiden "Tidakkah kita disewakan Mobil dan Rumah?"
"Mobil sewaan kita ada di rumah yang disewakan your majesty, jadi kita naik taksi saja" kataku jengkel.
Kami menunggu taksi sampai kami melihat 2 taksi kosong. Kami pun menaiki taksi tersebut. Aku memutuskan bukan ide bagus jika Aiden dan Maven disatukan didalam satu taksi jadi aku memutuskan Aiden bersamaku dan Alyssa sementara Maven bersama Charlotte dan Jane.
"Cannon Street," kataku pada Charlotte sebelum naik taksi dan mengatakan hal yang sama pada si pengemudi taksi.
Begitu sampai aku langsung masuk kerumah diikuti yang lain dan duduk di ruang tamu.
"Baiklah, malam ini kita akan pergi ke club para supranatural. Tapi kita harus super hati hati. Disana juga ada manusia kalau bisa tak sampai ada pertumpahan darah." kataku.
"Dimana letak club ini Ar?" Tanya Charlotte
"King William Street," kataku. "Di bagian timur ujung jalan ini"
Setelah aku mengumumkan itu, kami terlarut pada aktivitas masing masing. Aku memilih duduk di balkon rumah ini. Aku tidak terlalu optimis aku bisa menyelamatkan Alex maupun Kayla. Aku pun menggelengkan kepalaku. Bukankah tujuanku mengikuti tugas ini adalah untuk menyelamatkan Alex? Aku tak bisa mundur begitu saja. Jika aku ingin mengetahui apakah Alex masih tetap hidup, aku harus tetap mengikuti misi ini. Lagi pula aku juga ingin tau apa yang mereka lihat dalam diriku?
"Apa yang kau fikirkan Arlene?" tanya Alyssa duduk di depanku.
"Kau yakin kita dapat menyelamatkan Kayla Archer dan Alex?" kataku memelankan suaraku.
"Yah kita harus optimis Ar" kata Alyssa.
"Tapi kan.. oh baiklah," kataku menyerah.
"Hey Ar. kalau kau menggunakan mantra berpindah hati hati nanti kita bisa tersesat ke Dark Places," kata Alyssa. "Tadi Guardian Ashton memberitahuku lewat Kabut."
"Baik Lyss aku akan berhati hati." kataku padanya. "Dark Places ko sepertinya familiar sekali ya."
"Memang," kata Alyssa. "Si Hantu pernah membahasnya namun aku tak mendengarkan lagian apa pentingnya,"
"Mungkin saja penting Lyss." kataku. "Tapi aku tak pernah memperhatikan pelajaran Si Hantu."
"Sama," kata Alyssa dan bangkit dari duduknya. "Kita berangkat nanti jam 7 malam kan? Kau beristirahat dulu Ar. Malam ini akan menjadi malam yang sangat panjang mengingat banyak Supranatural berkeliaran malam nanti di Club para Supranatural itu. Kita pasti banyak bertarung."
Aku mengangguk dan mulai berjalan menuju kamar aku dan Alyssa. Tapi sebelum aku memasuki kamar Alyssa menambahkan, "Bukan aku mengharapkan kita bakal bertarung."
Aku menoleh dan tersenyum. "Tentu, aku juga tak mengharapkan kita bertarung hari ini. Mengingat sepertinya sudah ada yang akan bertarung di kubu kita."
"Ya Maven dan Aiden seperti menyimpan dendam pada masing masing." Alyssa tertawa. "Sebaiknya kau bicara pada Aiden Arlene kau tau kan dia hanya mendengarkanmu?"
"Oh ayolah Alyssa," kataku mengerang. "Kau tidak perlu menghubungkanku dengannya. Kami tidak ada apa apa."
Setelah aku berkata begitu Alyssa menghilang ke arah dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Supranatural Hunter
Fantasy[SLOWLY UNDER EDITING] Arlene Catastrophe seorang Supranatural Hunter yang lebih menderita dari para Supranatural Hunter lainnya, menurutnya. Diburu oleh semua macam para Supranatural, melihat orang disekitarnya perlahan mati, orang yang dia sayang...